Monday, July 23, 2018

Mari Berterimakasih Pada Sinetron-sinetron Ini!

?????? ????? ????????? ?????????

Selamat datang di Thread ane gan

:2thumbup:1thumbup


Disclaimer : Thread ini bukan promosi, murni dari penilaian dan pengamatan pribadi TS.


Izinkan ane berbagi keluh kesah dan keresahan terhadap acara TV kita. TV sampai saat ini masih menjadi pilihan hiburan terbanyak yang dinikmati masyarakat kita. Murah, mudah, meriah. Itu mungkin alasannya. Oya, ane bukan penikmat setia TV gan, tapi melihat peran vital TV di masyarakat kita, ane jadi ikut merenung.


Dengan pengguna sebegitu banyak. Sialnya, acara TV kita lebih banyak diisi acara-acara tidak mendidik, tidak bermutu, alias-maaf, sampah. Tentu tanpa mengurangi hormat ane pada acara TV yang berkualitas. Mulai dari acara ghibah berkedok berita yang mengajak penonton masuk ke ranah privat orang lain, reality show settingan, acara musik produsen anak alay, talkshow penuh gimmick, bullying berkedok bullying dan yang paling laku, sinetron  yang tayang di jam-jam prime time.


Kita fokus saja pada sinetron, yang terbukti sering nongol sebagai rating acara tertinggi. Banyak yang bisa dibahas, tapi ane rangkum aja beberapa. Ente tambahin aja sendiri kalo ada lagi.


Spoiler for Dosa-dosa sinetron kita:


Untungnya, ditengah serbuan sinetron-sinetron ga mutu itu, masih ada sinetron yang bisa jadi alternatif tontonan yang bisa jadi teladan namun tetap menghibur. Seperti yang ane bilang, ane ga sering didepan TV, sesekali saja nonton. Ada sinetron yang menurut ane cukup oke dan aman dinikmati oleh masyarakat. Misalnya yang masih tayang, Tukang Ojek Pengkolan (TOP) dan Dunia Terbalik (DT). Ada juga yang sudah tamat misal Preman pensiun. Kenapa ane bilang bagus, ini beberapa alasannya.



Quote:





Itu gan beberapa hal yang ane berterimakasih untuk dua sinetron diatas dan acara TV serupa, ane jadi lebih tenang kalo orang rumah nonton acara itu dari pada acara lainnya yang banyak pengaruh buruknya. Ane juga senang, masyarakat punya alternatif hiburan murah, mudah, meriah tapi tetap membawa hal positif. Paling penting, terhindar dari acara-acara sampah yang ga mutu.


Semoga para insan pertelevisian di negeri kita semakin berkualitas dan ga hanya ngejar untung melulu. Gimanapun juga, TV masih menjadi alat propaganda yang paling efektif untuk menanamkan suatu nilai atau informasi kepada masayarkat.





Sekian,

@datalk 2018



sumber :

Pemikiran TS

Gambar & Video : Google & Youtube