Mencintai Sepakbola Indonesia Meski Kusut


Indonesia 1-0 Vietnam

Apa boleh kita berbangga? Bolehkah kita bahagia? Bolehkah kita senang?Boleh saja kita adalah Warga Negara Indonesia pemilik penuh Timnas Indonesia. tapi Saya akan tertawa keras menertawai mereka (Para pecinta sepakbola luar dan pengolok-olok sepakbola dalam negeri) juga ikut bangga akan kemenangan ini. Mereka tak pantas untuk bangga akan hal ini. Mereka yang lebih memilih mendukung dan menonton kompetisi besar liga-liga Eropa yang menjadi bagian komunitas suporter-suporter klub-klub besar selayaknya Real Madrid, Manchester united, Juventus dll, tanpa pernah tahu dan mau tahu bagaimana klub-klub lokal selayaknya Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persipura Jayapura, PSIM Yogyakarta, PSM Makassar, Persis Solo, PSMS Medan, Perseru Serui, PPSM Magelang, Persijap Jepara meramaikan kompetisi kasta tertinggi hingga kasta paling bawah Sepakbola Indonesia. Mereka lebih menyukai sepakbola luar negeri yang mereka anggap lebih maju dan profesional tanpa tahu dan mau tahu bagaimana geliat kompetisi dan federasi sepakbola Indonesia yang kusut. Ya saya akui sepakbola Eropa lebih maju dan profesional, tapi apa kita tidak ingin sepakbola kita seperti itu? Pasti kita ingin seperti itu bukan? Tapi apa bisa sepakbola kita maju tanpa dukungan dari kita sendiri? Tanpa kritikan kita untuk federasi sepakbola Indonesia yang semakin hari semakin kusut? Mungkin yang kalian tahu hanya berita-berita terbaru tentang ketua PSSI yang menjadi cagub tapi masih (ingin) menjadi ketua PSSI yang sedang panas diperbincangkan. Tapi coba Anda menilik kebelakang, apa pernah Anda tahu lambang Garuda yang ada di Jersey Timnas Indonesia pernah ikut terbang (hilang) kala timnas Indonesia menjuarai Piala Kemerdekaan tahun 2008 dulu?. Apa anda tahu gol bunuh diri Mursyid Effendi di piala Tiger (sekarang Piala AFF) 1998?. Apa Anda tahu cerita Jersey Evan Dimas yang diminta oleh seorang wartawan sepakbola tetapi Evan menjawab bahwa jerseynya masih dipakai kembali?. Seharusnya kita sama-sama mulai mengkritik kinerja federasi sepakbola kita bukan hanya berbangga kala timnas menang dan tidak tahu dibelakang kemenangan mereka ada orang-orang brengsek yang memainkan perannya dibawah naungan federasi sepakbola bola kita yang busuk.

Mungkin menurut mereka "Untuk apa mengikuti, menonton, mendukung kompetisi Sepakbola Indonesia yang tidak maju, yang pemainnya tarkam sering memukul wasit, yang suporternya suka rusuh?". Dan mereka terus mencaci sepakbola negeri mereka sendiri dengan hal-hal negatif tanpa pernah tahu dan mau tahu hal-hal positif dalam sepakbola negeri mereka sendiri. Hal positif? Memang ada? Saya jawab Ada!. Kita lihat bagaimana sepakbola kita pernah menjadi salah satu macan Asia dulu. Mereka pasti akan berkata " itu kan dulu? Sekarang?". Ya memang itu dulu, tapi apa Anda tidak ingin sepakbola kita seperti dulu lagi?. Hal positif lainnya dan hal yang jarang ada dikompetisi negara-negara lain, yaitu Atmosfir Suporter sepakbola dalam negeri. Mereka pasti menyangkal "Apa yang perlu dibanggakan dari suporter-suporter bar-bar yang sukanya hanya rusuh?". Ayolah kawan kita menilai dan melihat suatu hal dari sisi baiknya jangan menilai dari sisi buruknya. Lihatlah bagaimana suporter selayaknya The Jakmania, Bobotoh Viking, Aremania, Bonek mania, Brigata Curva Sud, Snex, Singa mania, Pasoepati, Macz Man, Persipura Mania, Slemania dll yang mendukung sepakbola dalam negeri. Suporter-suporter lokal yang berlomba-lomba menampilkan koreografi yang menarik, meneriakan yel-yel penyemangat untuk klub yang mereka dukung. Dan kalian harus tahu merekalah yang mendukung Garuda muda tadi bertanding bukan kalian yang hanya menonton dari layar kaca, memberikan dukungan lewat story medsos, ikut senang kala gol tercipta, ikut bangga kala timnas menang tanpa ada tahu bagaimana sulitnya mereka mencari tiket, bagaimana sesaknya berdesakkan saat antri memasuki stadion. Tapi, mereka tetap enjoy dan senang karena bagi mereka Sepakbola dalam negeri adalah panggilan jiwa mereka dan "Karena Sepakbola Indonesia lebih berasa dan Terasa".

Salam hangat dari Saya salah satu bagian dari mereka yang ingin segera ada perubahan di federasi sepakbola dalam negeri yang kusut ini. -

#IndonesiaFootball #SepakbolaIndonesia #mencintaiSepakbolaIndonesiaMeskiKusut

Nb : beberapa fakta yang saya sebutkan adalah sedikit kutipan buku "Mencintai sepakbola Indonesia meski kusut".

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel