Moeldoko Sosok Ideal Pendamping Jokowi




Mundurnya Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dari keanggotaan Partai Hanura langsung menuai banyak polemik serta spekulasi menarik terkait bursa cawapres yang akan digandeng oleh Joko Widodo di periode keduanya. Padahal mantan Panglima TNI itu berkali-kali mengatakan bahwa dirinya hanya ingin fokus mengurus KSP.
 
Tak bisa dipungkiri, ranah politik yang cenderung berwarna abu-abu memang sangat lekat dengan berbagai macam kemungkinan, bahkan jika menyangkut hal yang paling mustahil sekalipun. Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pereira bahkan tak menampik kemungkinan Moeldoko untuk mendampingi Presiden Joko Widodo di perhelatan Pilpres 2019, seperti yang dilansir situs berita medcom.id berikut.
 
"Sebagai seorang tokoh, pak Moeldoko bisa saja dicalonkan sebagai cawapres. Tapi terkait mundurnya beliau sebagai kader Hanura saya kira enggak ada hubungan secara langsung dengan kontestasi cawapres," ucap Andreas di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
 
Keberadaan Moeldoko di tubuh partai yang tidak bersifat sentral diyakini oleh Andreas sebagai motif utama pengunduran dirinya ketimbang karena memiliki niat lain sebagai cawapres. Andreas pun bahkan baru mengetahui bahwa ternyata Moeldoko merupakan kader Hanura setelah spekulasi tersebut ramai diperbincangkan oleh publik.
 
Senada dengan pernyataan Andreas, sang Kastaf pun mengatakan bahwa mundurnya dari Hanura semata-mata hanya untuk menjaga profesionalitas sebagai Kepala KSP.
 
"Itu spekulasi saja, seolah-olah saya mundur karena memiliki niat lain. Saya katakan bahwa niat saya hanya satu, yaitu mengemban tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden sebagai kepala stafnya, hanya itu yang saya pegang. Jangan ada spekulasi-spekulasi lain kecuali spekulasi bahwa saya ingin bekerja dengan lebih bagus lagi," kata Moeldoko saat ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/7), seperti yang dilansir oleh situs berita merdeka.com
 
Apapun alasannya, publik memang lebih senang mengaitkan mundurnya Moeldoko dari Partai Hanura karena masuk bursa cawapres 2019. Wajar saja, mengingat sosok Moeldoko memang diyakini merupakan yang paling tepat untuk mendampingi Jokowi di periode kedua. Kekompakan yang selalu diperlihatkan oleh keduanya seolah mengesankan dua figur sosok pemimpin dwitunggal.
 
Terlebih jika kita berkaca pada segudang prestasi serta karir Moeldoko baik saat masih di militer yang terbilang moncer, hingga dipercaya memimpin institusi tersebut sebagai Panglima TNI. Maupun sebagai Ketua Umum HKTI yang gencar melakukan terobosan di bidang teknologi dan inovasi pangan, serta rajin melakukan penyuluhan terkait pertanian dan sosok yang sangat dekat dengan petani.
 
Moeldoko juga merupakan sosok yang sangat gencar untuk mensukseskan program ketahanan pangan nasional. Terlebih, niatannya untuk mengembalikan kejayaan agraria Indonesia sebagai pusat produksi pangan di kawasan Asia memang patut diteladani. Sudah lama memang, bangsa yang mayoritas masyarakatnya bertumpu pada sektor agraria ini tidak lagi merasakan kemandirian di sektor pangan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel