Muslim Kamboja Dapat Hadiah dari Malaysia

Muslim Kamboja Dapat Hadiah dari Malaysia

?

Hidayatullah.com—Ribuan Muslim di distrik Cham di Kamboja mendapat kejutan Hari Raya Idul Fitri lebih awal dari rombongan bantuan kemanusiaan asal Malaysia, pada hari Rabu lalu, lansir New Straits Times (4/6/2012).

Rombongan, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Dauk seri Dr Ahmad Zahid Hamidi, itu memberikan bantuan berupa pakaian, buku dan generator senilai RM500.000 kepada para penduduk Kampung Rakapram dan desa-desa di sekitarnya.

Dalam kunjungan itu Zahid Hamidi, yang berada di Phnom Penh dalam rangka pertemuan para menteri pertahanan ASEAN, ditemani perwakilan dari Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia (Yadim), pegawai Departemen Pendidikan Politeknik dan para wartawan.

Kedatangan mereka disambut oleh lebih dari 1.000 Muslim kamboja.

Zahid Hamidi mengatakan, penduduk desa dipersatukan dengan sebagian besar rakyat Malaysia oleh Islam.

"Saya meraa senang berada di sini bersama saudara-saudara saya. Kunjungan ini, meskipun yang pertama bagi saya, tidak akan menjadi yang terakhir kalinya," kata Zahid Hamidi.

"Saya melihat adanya kesempatan besar bagi orang-orang di sini untuk bekerja di Malaysia dan saya akan membicarakan masalah ini dengan Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Seri Dr S. Subramaniam," lanjutnya, disambut tepukan tangan meriah para hadirin.

"Jika para wanita berminat, mereka dapat mengikuti pelatihan dan pergi bekerja di keluarga-keluarga Muslim di Malaysia," imbuh Zahid Hamidi.

Menurut menteri pertahanan Malaysia tersebut, hal itu akan menjadi solusi bagi masalah kekurangan jumlah pekerja rumah tangga di Malaysia.

Selain itu, Zahid Hamidi menjelaskan tentang adanya rencana pemberian beasiswa bagi Muslim Kamboja untuk melanjutkan pendidikan di Malaysia.

Tahun lalu, Malaysia telah membagikan 10.000 eksemplar kitab al-Qur`an yang diterjemahkan ke dalam bahasa Khmer kepada warga Muslim di distrik Cham.

Menurut penjelasan Mufti Kamboja Kamaruddin Yusof, warga Kamboja khususnya Muslim mulai berkembang sejak rezim Khmer Merah pimpinan Pol Pot berakhir.

"Dulu sebelum tahun 1975 di negara ini ada sekitar 700.000 Muslim. Ketika Pol Pot berkuasa antara tahun 1976 sampai 1979, jumlah itu menurun tajam hingga 300.000, karena banyak Muslim yang dibunuhi atau melarikan diri ke luar negeri," papar Yusof.

"Sekarang di sini ada sekitar 500.000 Muslim dan kami terus berkembang," imbuhnya.

Perjalanan menuju ke desa di Kamboja itu tidak mudah. Rombongan harus menempuh jarak 120km dari Phnom Penh menuju desa Rakapram. Angkatan Udara Kerajaan Malaysia menyediakan fasilitas transportasi pesawat dan kapal feri bagi rombongan tersebut.*

Rep: Ama Farah

Editor: Dija

http://m.hidayatullah.com/berita/int...-malaysia.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel