Peradabannya boleh singkat, tapi eksistensi teknologinya beuh. Ini dia, SUKU INCA!
Thursday, July 12, 2018
#CERITAKITAUNTUKSELAMANYA :malu:
Kekaisaran Inca, yang cuma bisa bertahan selama 100 tahun karena diserang spanyol pada abad ke-16 emang penuh misteri. Raja inca terakhir yang bernama Atahualpa dieksekusi oleh spanyol tanggal 26 Juli 1533 dan dimakamkan secara kristen. Tetapi banyak orang menyakini kalau kuburan atahualpa digali oleh sisa bangsa inca dan menguburkan lagi dalam cara tradisional inca. beberapa pribumi inca selamat karena sudah meninggalkan machu pichu untuk melarikan diri dari spanyol. dan sekarang warisan mereka yang ditutupi misterinya oleh pegunungan andes bakal dibahas beberapa dibawah:
Suspension Bridges
Waktu Spanyol menyerbu Peru, spanyol terkejut ketika melihat jembatan gantung tali yang menghubungkan gua-gua antara jurang yang menganga, Spanyol menganggap peradaban mereka jauh lebih tinggi dari suku inca yang bahkan belum bisa menciptakan roda tetapi pada kenyataannya orang spanyol gak tau cara membuat jembatan tali yang dibuat dari daun-daun dan wol. Teknik pembuatan jembatan ini masih bisa diliat setiap tahun di Q'eswachaka, situs jembatan gantung terakhir suku inca. Tetapi jembatan ini berbahaya yang mungkin terdiri dari kayukayu yang bisa lepas kapan aja yang digunakan sebagai jembatan tarik kalau ada serangan penjelajah dan jembatan ini sekarang tidak lagi dibuka untuk umum
Fantastic Irrigation Systems
Struktur pegunungan andes yang curam sebenernya bukan tempat ideal untuk bertani tapi suku inca berhasil mengembangkan sistem irigasi yang memungkinkan mereka bercocok tanam disana. diperkirakan pada puncak peradaban inca mereka sudah mengolah jutaan hektar lahan pertanian di pegunungan andes. Suku inca membuat semacam struktru dari tanah, krikil, dan pasir untuk mengairi tanah, selain itu mereka juga punya sistem drainase canggih untuk menyalurkan air dari pegunungan. dan bisa bertahan selama berbulan bulan tanpa kerusakan. Jejak sistem drainase ini juga masih bisa ditemukan sampai sekarang.
They Really Liked Potato
Fakta lain adalah suku inca sangat suka dengan kentang dan diperkirakan mereka menanam lebih dari 3.000 varietas kentang. kentang sudah tumbuh liar diseluruh bagian selatan peru dan bolivia selama ribuan tahun sebelum akhirnya suku inca mulai menanamnya, pasukan spanyol yang waktu itu lagi mencari letak Eldorado menemukan umbi coklat yang merupakan kentang dan berharga daripada emas. Akhirnya spanyol memperkenalkan kentang ke eropa dan darisana varietas kentang menyebar ke seluruh dunia.
They Really Were Sun Worshippers
Suku Inca percaya sama keberadaan dewa matahari. Dewa ini dianggap sebagai leluhur mereka. Dewa matahari suku inca biasanya digambarkan sebagai manusia dengan topeng emas. Beberapa kuil, termasuk di Sacsayhuaman dan di machupiccu masih menyimpan gambar dari dewa matahari ini.
t's Written In The Stars
Suku inca katanya salah satu dari pengamat bintang mempuni. banyak orang percaya kalau kota Cusco ditata dalam pola radial mengikuti sinar matahari dan beberapa rasi bntang. mereka melakukan pengamatan dan pengukuran hati-hati terhadap pergerakan bintang dan menentukan kapan waktu menanam dan memanen tanaman yang tepat. Di maccu piccu ada dua kolam cermin yang dipercaya digunakan untuk mengamati rasi bintang yang direflesikan dalam air. Suku Inca mampu mengenal Venus dan percaya kalau Venus adalah pelayan matahari. mereka juga membangun beberapa observatorium termasuk di Cusco yang seluruh bangunannya terdiri dari emas. Bangunan ini dihancurkan oleh spanyol dan digantikan dengan sebuah katedral dengan bahan aslli dari bangunan sebelumnya. Gereja ini kemudian runtuh akibat gempa bumi tetapi fondasi bangunan inca sebelumnya tetap kokoh.
They Gave The Phrase 'Big Head' A Whole New Meaning
Suku inca dan leluhurnya menyukai kepala besar. kepala dari beberapa kelas atas inca akan diikat sehingga merubah struktur dari bentuk kepala secara keseluruhan. jauh sebelum lahir peradaban inca, orang-orang diperu tenggara sudah mengikat kepala bayi mereka untuk membedakan anak mereka dengan masyarakat lain. tapi kemudian budaya ini menghilang ketika raja Pachuti yang mendirikan Machu Pichu tidak terlihat mengalami perubahan bentuk kepala.
Telling Time Inca-Style
Intihuatanas, alias "memasang tiang-tiang Matahari," adalah jam surya Inca. dua dari jam ini masih ada dan salah satunya ada di machu piccu. bukan cuma jam matahari, batu batu juga disusun sebagai tempat untuk megnukur bayangan. Batu ini digunakan sebagai altar untuk mempersembahkan doa agar panen berhasil. diyakini kalau siapapun yang menyentuh batu ini bakal diberikan kekuatan karena posisinya bisa menyerap cahaya matahari. tapi kemudian batu ini rusak ketika sebuah derek jatuh diatasnya ketika sedang dilakukan sebuah proses syuting iklan bir. proses perbaikan batu ini sulit dilakukan sampai sekarang karena ada perubahan suhu.
They Couldn't Write, But They Were Great At Counting
Peradaban inca gak punya bahasa resmi, ini yang jadi kesulitan dari sejarawan dan antropolog dalam memahami kebudyaan mereka. Dari semua peradaban di zaman perunggu, cuma suku inca yang tidak memiliki sistem penulisan. tapi sejarawan berhasil menemukan sebuah sistem knot rumit yang dikenal sebagai khipus yang digunakan untuk menghitung dan menyimpan catatan transaksi keuangan. informasi dari situs spanyol juga menyebutkan kalau khipus juga menyandikah sejarah, biografim dan surat penting tetapi sejarawan belum menemukan makna itu diantara tali dan simpul yang ditemukan. jarak antar simpul mungkin mengindikasikan jumlah barang yang diangkut.
Kalau suku ini masih eksis sampe sekarang, peradabanny bakal ngalahin teknologi zaman modern gak ya? Pendapatnya dong.
Quote:
Kekaisaran Inca, yang cuma bisa bertahan selama 100 tahun karena diserang spanyol pada abad ke-16 emang penuh misteri. Raja inca terakhir yang bernama Atahualpa dieksekusi oleh spanyol tanggal 26 Juli 1533 dan dimakamkan secara kristen. Tetapi banyak orang menyakini kalau kuburan atahualpa digali oleh sisa bangsa inca dan menguburkan lagi dalam cara tradisional inca. beberapa pribumi inca selamat karena sudah meninggalkan machu pichu untuk melarikan diri dari spanyol. dan sekarang warisan mereka yang ditutupi misterinya oleh pegunungan andes bakal dibahas beberapa dibawah:
Suspension Bridges
Waktu Spanyol menyerbu Peru, spanyol terkejut ketika melihat jembatan gantung tali yang menghubungkan gua-gua antara jurang yang menganga, Spanyol menganggap peradaban mereka jauh lebih tinggi dari suku inca yang bahkan belum bisa menciptakan roda tetapi pada kenyataannya orang spanyol gak tau cara membuat jembatan tali yang dibuat dari daun-daun dan wol. Teknik pembuatan jembatan ini masih bisa diliat setiap tahun di Q'eswachaka, situs jembatan gantung terakhir suku inca. Tetapi jembatan ini berbahaya yang mungkin terdiri dari kayukayu yang bisa lepas kapan aja yang digunakan sebagai jembatan tarik kalau ada serangan penjelajah dan jembatan ini sekarang tidak lagi dibuka untuk umum
Fantastic Irrigation Systems
Struktur pegunungan andes yang curam sebenernya bukan tempat ideal untuk bertani tapi suku inca berhasil mengembangkan sistem irigasi yang memungkinkan mereka bercocok tanam disana. diperkirakan pada puncak peradaban inca mereka sudah mengolah jutaan hektar lahan pertanian di pegunungan andes. Suku inca membuat semacam struktru dari tanah, krikil, dan pasir untuk mengairi tanah, selain itu mereka juga punya sistem drainase canggih untuk menyalurkan air dari pegunungan. dan bisa bertahan selama berbulan bulan tanpa kerusakan. Jejak sistem drainase ini juga masih bisa ditemukan sampai sekarang.
They Really Liked Potato
Fakta lain adalah suku inca sangat suka dengan kentang dan diperkirakan mereka menanam lebih dari 3.000 varietas kentang. kentang sudah tumbuh liar diseluruh bagian selatan peru dan bolivia selama ribuan tahun sebelum akhirnya suku inca mulai menanamnya, pasukan spanyol yang waktu itu lagi mencari letak Eldorado menemukan umbi coklat yang merupakan kentang dan berharga daripada emas. Akhirnya spanyol memperkenalkan kentang ke eropa dan darisana varietas kentang menyebar ke seluruh dunia.
They Really Were Sun Worshippers
Suku Inca percaya sama keberadaan dewa matahari. Dewa ini dianggap sebagai leluhur mereka. Dewa matahari suku inca biasanya digambarkan sebagai manusia dengan topeng emas. Beberapa kuil, termasuk di Sacsayhuaman dan di machupiccu masih menyimpan gambar dari dewa matahari ini.
t's Written In The Stars
Suku inca katanya salah satu dari pengamat bintang mempuni. banyak orang percaya kalau kota Cusco ditata dalam pola radial mengikuti sinar matahari dan beberapa rasi bntang. mereka melakukan pengamatan dan pengukuran hati-hati terhadap pergerakan bintang dan menentukan kapan waktu menanam dan memanen tanaman yang tepat. Di maccu piccu ada dua kolam cermin yang dipercaya digunakan untuk mengamati rasi bintang yang direflesikan dalam air. Suku Inca mampu mengenal Venus dan percaya kalau Venus adalah pelayan matahari. mereka juga membangun beberapa observatorium termasuk di Cusco yang seluruh bangunannya terdiri dari emas. Bangunan ini dihancurkan oleh spanyol dan digantikan dengan sebuah katedral dengan bahan aslli dari bangunan sebelumnya. Gereja ini kemudian runtuh akibat gempa bumi tetapi fondasi bangunan inca sebelumnya tetap kokoh.
They Gave The Phrase 'Big Head' A Whole New Meaning
Suku inca dan leluhurnya menyukai kepala besar. kepala dari beberapa kelas atas inca akan diikat sehingga merubah struktur dari bentuk kepala secara keseluruhan. jauh sebelum lahir peradaban inca, orang-orang diperu tenggara sudah mengikat kepala bayi mereka untuk membedakan anak mereka dengan masyarakat lain. tapi kemudian budaya ini menghilang ketika raja Pachuti yang mendirikan Machu Pichu tidak terlihat mengalami perubahan bentuk kepala.
Telling Time Inca-Style
Intihuatanas, alias "memasang tiang-tiang Matahari," adalah jam surya Inca. dua dari jam ini masih ada dan salah satunya ada di machu piccu. bukan cuma jam matahari, batu batu juga disusun sebagai tempat untuk megnukur bayangan. Batu ini digunakan sebagai altar untuk mempersembahkan doa agar panen berhasil. diyakini kalau siapapun yang menyentuh batu ini bakal diberikan kekuatan karena posisinya bisa menyerap cahaya matahari. tapi kemudian batu ini rusak ketika sebuah derek jatuh diatasnya ketika sedang dilakukan sebuah proses syuting iklan bir. proses perbaikan batu ini sulit dilakukan sampai sekarang karena ada perubahan suhu.
They Couldn't Write, But They Were Great At Counting
Peradaban inca gak punya bahasa resmi, ini yang jadi kesulitan dari sejarawan dan antropolog dalam memahami kebudyaan mereka. Dari semua peradaban di zaman perunggu, cuma suku inca yang tidak memiliki sistem penulisan. tapi sejarawan berhasil menemukan sebuah sistem knot rumit yang dikenal sebagai khipus yang digunakan untuk menghitung dan menyimpan catatan transaksi keuangan. informasi dari situs spanyol juga menyebutkan kalau khipus juga menyandikah sejarah, biografim dan surat penting tetapi sejarawan belum menemukan makna itu diantara tali dan simpul yang ditemukan. jarak antar simpul mungkin mengindikasikan jumlah barang yang diangkut.
Kalau suku ini masih eksis sampe sekarang, peradabanny bakal ngalahin teknologi zaman modern gak ya? Pendapatnya dong.
Quote:
#Ceritakitauntukselamanya di Instagram