Soal Uang Panai' untuk Perempuan Bugis, Begini Pendapat Nur Zhafira
Soal Uang Panai' untuk Perempuan Bugis, Begini Pendapat Nur Zhafira
Rabu, 31 Januari 2018 11:08
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Girls, bagi perempuan Bugis Sulawesi Selatan tentu tidak asing lagi dong dengan istilah'Uang Panai' atau dikenal sebagai uang belanja untuk pengantin mempelai perempuan yang diberikan pihak laki-laki.
Karna uang panai ini adalah tradisi adat yang sudah ada sejak dulu hingga saat ini
Namun sayang, uang panai terkadang menjadi beban lho bagi pihak laki-laki, secara nilainya tidak sedikit Gan. Mulai puluhan juta, sampai ratusan hingga milyaran rupiah.
Nah jumlah tersebut di sesuaikan dengan kelas atau strata perempuan. Mulai dari kecantikan, keturunan bangsawan, pendidikan, hingga pekerjaannya.
Makin ke sini, budaya uang panai mahal makin mencekik kaum laki-laki saja, namun karena telah menjadi budaya tentu sulit untuk dihilangkan. Tergantung dari pihak keluarga masing-masing.
Seperti yang dikatakan mahasiswi Universitas Muslim Indonesia (UMI),
Nur Zhafira Masita.
"Kalau menurut saya tergantung sih. Tergantung dalam artian dari orang tuanya atau mungkin dari profesi calon yang mau dinikahi kak. Kalo soal idealnya berapa uang panai, saya belum tahu karena seiring berjalannya waktu apa-apa pada naik , makanya biaya nikah pun naik," katanya, Rabu (31/1/2018).
Menurutnya, jika banyak viral karena uang panaik tinggi, semua bergantung dari kesanggupan pihak laki-laki.
"Apalagi memang kan sesuai adatji juga, jika ingin pesta besar tentu uang panaik harus tinggi. Pokoknya tergantung dari orangnya dan tergantung kondisi," lanjutnya.