Suku Bunga, Bukan Hanya Sekadar Soal Menabung
Sunday, July 1, 2018



Tingkat suku bunga dapat digunakan untuk menarik investasi dari luar negeri masuk ke suatu negara. Caranya, bank sentral menaikkan tingkat suku bunga dan membuat instrumen investasi di negara tersebut terlihat lebih menarik ketimbang di negara lain karena menawarkan tingkat pengembalian (yield) yang lebih tinggi. Ini dalam waktu singkat dapat menarik arus investasi portofolio ke instrumen investasi obligasi. Strategi ini dapat dilakukan bila sebuah negara ingin memperoleh tambahan penghasilan dari penjualan obligasi negara di pasar internasional. Cara ini juga dapat membantu dana pensiun mengembangkan dana yang dimiliki dengan cepat karena di beberapa negara, dana pensiun merupakan pemegang terbesar obligasi yang dikeluarkan negara maupun korporasi. Namun, strategi ini dapat menimbulkan efek samping yaitu kesulitan bagi industri domestik untuk memperoleh kredit sehingga pertumbuhan industri dapat terganggu.
#2

Jepang sejak 29 Januari 2016 menerapkan suku bunga negatif karena pertumbuhan konsumsi stagnan karena upah yang stagnan sehingga orang lebih memilih menabung untuk mendapatkan tambahan penghasilan. Selain dua negara di atas, Swedia dan Denmark juga menerapkan suku bunga negatif. Sementara itu, zona Euro pernah menerapkan suku bunga negatif sebesar -0,3% meski kini sudah menaikkannya menjadi 0%.
Selain untuk memicu konsumsi, suku bunga negatif juga diharapkan dapat membantu industri mendapatkan kredit baru dengan biaya yang ringan.
#3

Suku bunga dapat juga menjadi indikator keadaan sebuah negara. Negara yang sedang mengalami guncangan ekonomi maupun politik cenderung memiliki tingkat suku bunga yang tinggi untuk mencegah terjadi arus keluar modal dalam jumlah besar dan meredam inflasi.
Saat ini, negara dengan tingkat suku bunga tertinggi di dunia adalah Argentina. Tingkat suku bunga di Argentina per Juni 2018 mencapai 40%, meningkat dari 27,75% pada April 2018. Ini bisa dipahami karena Argentina sedang mengalami gejolak moneter dengan merosotnya kurs peso Argentina terhadap dolar AS hingga 25% dalam setahun dan tingkat inflasi tahunan yang mencapai 25,4% sehingga pemerintah Argentina telah mengajukan dana bantuan ke Dana Moneter Internasional / IMF hingga 50 miliar dolar AS. Argentina sendiri pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan dengan IMF, sama seperti Indonesia, ketika kehadiran IMF pada 2001 malah membuat krisis ekonomi di Argentina semakin memburuk dan menyulut kerusuhan di Buenos Aires dan pergantian presiden dalam waktu singkat pada Desember 2001. Sebelumnya, Argentina mengalami gagal bayar (default) utang sebesar 132 miliar dolar AS.
Selain Argentina, Turki yang sedang mengalami gejolak moneter karena pelemahan mata uang lira juga memiliki tingkat suku bunga yang tinggi, yaitu 17,75%. Indonesia juga pernah menerapkan suku bunga tinggi hingga 70% saat krisis ekonomi melanda pada 1998 meski arus keluar modal yang besar tetap terjadi kala itu karena faktor keamanan.
#4

Suku bunga juga merupakan cara untuk mempertahankan nilai mata uang lokal yang tergerus. Inilah yang sedang dilakukan Bank Indonesia dalam beberapa bulan terakhir. Dengan 1 dolar AS yang kini bernilai lebih dari 14.000 rupiah, Bank Indonesia meningkatkan suku bunga acuan 7 hari menjadi

Demikian thread dari saya kali ini. Suku bunga bukan hanya sekadar untuk keperluan menabung dan kredit, namun juga memiliki peran vital dalam mengatur perekonomian nasional dan kehidupan banyak orang. Terima kasih telah membaca dan semoga hari Anda menyenangkan.

Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI
Referensi VII
Referensi VIII
Referensi IX
Referensi X
Referensi XI
Referensi XII
Referensi XIII
Referensi XIV
Referensi XV
Referensi XVI

