Summer In Korea: Apa, Kenapa, Dan Bagaimana
Tuesday, July 31, 2018
Periode waktu dan suhu rata-rata
Pada mukadimah tema Spring in Korea, saya menjelaskan jika musim semi di Korea kira-kira jatuh pada bulan Maret hingga bulan Mei. Namun pada kenyataannya, hingga awal bulan Maret cuaca masih cukup dingin sehingga awal musim semi seringkali dianggap dimulai sejak akhir Maret dan berakhir di bulan Mei (yang berarti durasi musim semi di Korea Selatan terbilang pendek, kurang lebih 2 bulan saja).
Berbeda dengan musim panas. Secara kasar, periode musim panas dimulai sejak berakhirnya bulan Mei, yang berarti bulan Juni; dan berakhir saat musim gugur dimulai, yaitu kira-kira pada bulan September. Namun hingga awal September cuaca masih cukup panas sehingga durasi musim panas kadang-kadang dihitung hingga pertengahan September.
Perkiraan suhu udara
Namanya saja musim panas, jelas musim ini merupakan musim dengan suhu terpanas diantara musim lainnya. Dan jangan salah, panasnya betul-betul panas lho. Temperatur rata-ratanya bisa berkisar antara 23 hingga 26 derajat Celcius. Eits, tunggu. Jangan senang dulu karena temperatur musim panas di Korea Selatan ternyata masih kalah dengan temperatur rata-rata kota Jakarta (yang bisa mencapai 32-35 derajat Celcius). Itu baru temperatur rata-rata untuk suhu selain di bulan Agustus. Pada bulan Agustus, yang merupakan puncaknya musim panas di Korea Selatan, suhu bisa mencapai 35 hingga 40 derajat Celcius! Lumayan panas kan?
Terus, kok bisa di awal musim panas suhu rata-ratanya hanya berkisar 23-26 derajat Celcius? Itu karena di awal musim panas, yaitu pada bulan Juni, merupakan periode peralihan dari musim semi ke musim panas. Pada waktu-waktu tersebut hujan seringkali turun sehingga bulan Juni-Juli sering juga disebut sebagai musim penghujan (istilah Korea-nya adalah jangma). Tak heran jika menjelang akhir Juli, yaitu saat hujan mulai jarang turun, cuaca pun perlahan-lahan semakin memanas dan mencapai puncaknya di bulan Agustus.
What to wear
Pada periode musim semi, tipe pakaian favorit yang lazim dikenakan di Korea Selatan adalah kombinasi antara cardigan+scarf+topi+kacamata hitam. Maka pada musim panas, trend pakaian pun berganti. Cardigan mulai ditanggalkan, dan inilah saatnya mengenakan pakaian dengan bahan yang lebih tipis.
Di awal musim panas, tepatnya pada periode jangma, salah satu item fashion yang tak boleh dilupakan adalah payung dan jas hujan. Itu karena hujan seringkali turun secara tiba-tiba dan durasinya pun tak tentu. Namun setelah periode jangma berlalu, giliran celana pendek dan kaos oblong yang berjaya. Ciri khas penampilan musim panas favorit di Korea Selatan adalah celana pendek/celana longgar, ditambah dengan kaos/kemeja lengan pendek (atau malah tanpa lengan), dikombinasikan dengan topi dan tentu saja kacamata hitam.
Yang harus diperhatikan
- Saat musim dingin dan musim semi, udara cenderung kering sehingga perlu membawa produk-produk pelembab seperti body lotion maupun lipbalm. Namun saat musim panas, udara kering menghiland dan tingkat kelembaban meningkat. Walau begitu, karena suhu udara jauh lebih panas dari musim semi, jangan lupa selalu membawa sunblock terutama jika akan banyak beraktifitas di luar ruangan.
- Perlu diketahui jika curah hujan tertinggi pada periode jangma adalah dari pertengahan Juni hingga akhir Juli. Selain hujan, taifun bisa saja terjadi pada periode tersebut. Jika keberatan untuk bertemu hujan apalagi taifun saat wisata ke Korea Selatan, sebaiknya hindari berwisata pada pertengahan Juni-akhir Juli.
Aktifitas musim panas
Lain musim, lain juga aktifitas yang bisa dilakukan di musim tersebut. Berikut beberapa aktifitas yang bisa dilakukan saat musim panas di Korea Selatan.
1. Menghadiri aneka festival musim panas
Jika festival musim semi identik dengan bunga, maka festival musim panas identik dengan aktifitas yang lebih liar dan penuh semangat. Korea Selatan memiliki banyak festival musim panas yang menarik untuk dihadiri. Ada festival tradisional, namun banyak juga festival modern seperti pertunjukan musik. Seperti biasa, ulasan tentang festival tersebut saya tulis terpisah.
Beach Festival Busan [foto: Push-design/flickr]
2. Menjelajah kota
Kemana tujuan wisata Anda selama musim panas di Korea Selatan? Seoul? Busan? Incheon? Mumpung cuaca hangat dan matahari bersinar cerah (kecuali pada periode jangma ya), inilah saatnya untuk menjelajah seluruh kota. Naiki berbagai jurusan kereta atau bus, dan temukan tempat menarik yang mungkin saja nggak tercantum di berbagai panduan wisata.
3. Mengunjungi berbagai pulau
Saya sudah jelaskan disini jika Korea Selatan memiliki ribuan pulau yang mayoritas tak berpenghuni. Jika bosan dengan suasana kota, kenapa nggak menjelajah pulau-pulau tersebut? Menarik juga jika dikombinasikan dengan aktifitas lain seperti camping.
Ulleungdo [foto: Eekim/flickr]
4. Melakukan berbagai aktifitas outdoor
Korea Selatan memiliki banyak pegunungan indah. Jadi jangan hanya mentok di kota besarnya saja. Jelajahi juga pegunungan di Korea Selatan dan kenali keindahan lain dari negeri Ginseng ini. Oya, naik gunung juga bisa menjadi solusi bagi yang tak kuat dengan udara panas di daerah kota, karena banyak gunung di Korea Selatan yang memiliki lembah indah dengan udara relatif sejuk.
Suasana di gunung Cheongyangsan [foto: Robert/wikimedia]
5. Melakukan olah raga air
Musim panas = saatnya main air! Pergilah ke pantai. Berjemur, berenang, berselancar, maupun mencoba berbagai permainan air lainnya. Jika tak sempat pergi ke pantai, main ke taman bermain yang memiliki wahana permainan air juga bisa jadi alternatif oke lho.
Pantai di Busan [foto: Choi2451/wikimedia]
6. Wisata kuliner
Biasanya selera makan cenderung menurun saat musim panas tiba. Tapi Korea Selatan memiliki beberapa menu kuliner khas musim panas yang manjur untuk melawan dampak negatif musim panas seperti Samgyetang (sup ayam ginseng), Jjimdak, Chogyeguksu, dan banyak lagi. Mumpung sedang menikmati musim panas di Korea Selatan, jangan lupa untuk sekaligus menikmati menu kulinernya juga ya!