Opini tentang penjelahan planet Merah makin menggeliat, belum diketahui siapa yang akan menginjakan kaki pertama apakah itu perusahaan pribadi milik Elon Musk, SpaceX, atau badan antariksa AS, NASA, atau bisa saja itu kerja sama badan swasta dan pemerinta. Namun sudah dipastikan bahwa dalam dua dekade kedepan perjalanan antar planet akan dilakukan, akan tetapi tidak ada jaminan perjalanan ini akan sukses.
Astronot yang melakukan perjalanan akan memiliki banyak kendala untuk dihadapi, dari tantangan keuangan untuk mempersiapkan segala keperlua hingga kesulitan untuk mendarat di Plante Mars.
Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi astronot dalam perjalanan ke planet Mars.
5. Uang
Quote:
Sebelum astronot meninggalkan Bumi, tim mereka harus menghadapi masalah sumber keuangan. Biaya proyek untuk sekali berangkat sangatlah mahal, mulai dari ratusan juta dollar hingga ratusan triliun dollar.
Salah satu contohnya ialah pemerintahan Amerika, walau NASA terkenal dengan berbagai terobosan teknologi luar angkasanya, pada kenyataannya pemerintah memotong anggaran penelitian ruang angkasa saat ini.
Sektor perusahaan swasta seperti SpaceX juga mengalami masalah keuangan yang sama namun dana mereka dipastikan lebih sedikit dari dana yang dimiliki pemerintahan.
Solusi untuk masalah ini adalah dengan menggabungkan proyek penjelajahan Mars, dimana pemerintah bisa melakukan investasi ke salah satu badan antariksa swasta untuk mengembangkan proyek ini dan dapat dipastikan astronot dapat pergi pulang dari Mars dengan selamat.
4 Ancaman Sampah Ruang Angkasa
Quote:
Walau astronot berhasil menerbangkan roket keluar dari atmosfer bumi, ancaman mereka selanjutnya adalah sampah ruang angkasa yang jumlahnya diperkirakan mencapai jutaan.
Sampah ruang angkasa ini bergerak pada kecepatan 28.200 kilometer per jam, yang berarti tujuh kali lipat lebih cepat daripada kecepatan peluru. Dengan kecepatan seperti ini satu sampah kecil saja bisa sangat mematikan bagi roket yang terbang diantaranya.
Ukuran sampah ruang angkasa ini sangat bervariasi menurut nasa.gov terdapat 13.000 sampah ruang angkasa sebesar bola basball, 100.000 yang berukuran sebesar uang koin, dan jutaan partikel sampah yang berukuran lebih kecil dari uang koin.
3 Permasalahan psikologi yang amat berat
Quote:
(Kesepian dan Bosan)
Para ahli mengantisipasi berbagai masalah psikologi yang kemungkinan akan dialami oleh para astronot saat menjalankan misi, salah satu diantaranya adalah perasaan kesepian dan jauh dari rumah (Bumi) dan rasa bosan.
Walau Mars adalah planet kedua yang terdekat dengan Bumi setelah Venus, butuh waktu sekitar 128 sampai 333 hari dari Bumi menuju ke Mars dari orbit paling dekat antara kedua planet ini.
Perjalanan yang lama, barang bawaan yang diminimalisir agar berat roket tetap ringan, serta pesawat yang amat kecil akan membuat astronot serasa di isolasi.
(Efek psikologis jauh dari Bumi)
Selama perjalanan manusia ke Bulan atau misi ruang angkasa di orbit Bumi, manusia masih bisa melihat Bumi dengan jelas.
Tapi apa yang akan terjadi pada mental manusia jika mereka tidak bisa melihat Bumi lagi karena jarak yang amat jauh? Masalah inilah yang masih dipikirkan oleh para ilmuwan agar tidak terjadi syndrom "earth-out-of-view."
Belum diketahui efek apa yang akan terjadi jika astronot mengalami syndrom ini, akan tetapi ilmuwan akan mempersiapkan telescope agar sewaktu-waktu astonot dapat melihat Bumi.
(Ancaman sesama manusia)
Selain ancaman dari luar roket antariksa dan pikiran mereka sendiri, astronot akan mengalami permasalahan dengan tim mereka sendiri. Walaupun para astronot sudah menjadi teman dekat satu sama lain, terjebak dalam ruangan sempit dengan orang yang sama dalam waktu lama akan menyebabkan masalah psikologis yang amat serius.
"Anda bisa bergaul dengan siapa saja selama sebulan," kata Nick Kanas, seorang psikiater yang mengajar di University of California, San Francisco, dan meneliti psikologi luar angkasa, "tetapi berbeda hasilnya jika kamu bergaul dengan orang yang sama dalam waktu setahun bahkan lebih."
Faktanya, pasa suatu uji coba di mana kru diisolasi bersama di Bumi untuk mensimulasikan perjalanan ke Mars telah menyebabkan para anggota kru menolak berbicara satu sama lain kecuali ketika mereka berhadapan dengan tugas-tugas penting.
Bahaya potensial dari perselisihan kekerasan dalam perjalanan ke Mars membuat para ilmuwan mengembangkan skrining kesehatan mental yang intensif dan protokol pengobatan untuk perjalanan angkasa yang panjang.
2 Radiasi Ruang Angkasa
Quote:
Radiasi angkasa merupakan salah satu tantangan paling signifikan terhadap perjalanan Mars. Atmosfir Bumi melindungi makhluk hidup yang tinggal di planet ini dari radiasi angkasa, tetapi astronot tidak memiliki perlindungan seperti itu.
Astronot di Stasiun Luar Angkasa Internasional terpapar radiasi 10 kali lebih banyak daripada yang hidup di Bumi. Mereka yang melakukan perjalanan ke Mars akan menghadapi radiasi hingga 100 kali intensitas yang dialami di Bumi.
Sementara efek radiasi tingkat Mars tidak diketahui, efek paparan radiasi yang didokumentasikan hanya di luar atmosfer Bumi termasuk kehilangan penglihatan, peningkatan risiko kanker, gangguan neurologis, dan banyak lagi. Efek radiasi pada perjalanan ke Mars hampir pasti akan lebih parah.
Perisai radiasi meminimalkan beberapa bahaya tetapi tidak sepenuhnya menghilangkan masalah. Solusi yang paling efektif tampaknya menemukan cara untuk membatasi paparan dengan memperpendek durasi perjalanan.
1 Pendaratan di Mars
Quote:
Langkah terakhir dalam perjalanan ke Mars juga merupakan salah satu yang paling mematikan. Bahaya itu begitu nyata sehingga para ilmuwan NASA menyebut proses pendaratan pesawat dari atmosfer Mars ke permukaan sebagai "enam menit teror."
Pesawat ruang angkasa memasuki atmosfer Mars dengan kecepatan 20.000 kilometer per jam dan menggunakan gesekan atmosfer untuk memperlambat. Setelah kira-kira empat menit, pesawat luar angkasa berada di ketinggian terbang yang sama dengan jet komersial di Bumi tetapi masih menempuh jarak 1.600 kilometer per jam (1.000 mph).
Serangkaian bukaan parasut dan roket merupakan menit terakhir yang bergejolak, setelah itu pesawat antariksa menyentuh tanah dengan kecepatan 80 kilometer per jam (50 mph) dan memantul di permukaan Mars berkali-kali hingga akhirnya benar-benar berhenti.
Lebih dari 60 persen dari semua misi perjalanan ke Mars dinyatakan gagal, dan proses pendaratan bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan tersebut.
Sumber :
Nasa.gov (11/07/18)
Smithsonianmag.com (18/06/18)
Physlink.com (03/07/18)