Banyak yang bilang bahwa penjahat di negara Eropa Utara itu sangat kejam. Biasanya, penjahat ditaruh di penjara yang dingin, gelap, bau dan kotor. Tapi siapa sangka, dibuka sebuah penjara yang bagusnya seperti sebuah hotel. Penjara ini akan dibuka pada tahun 2019 nanti ya gan. Interiornya penuh dengan cahaya, pemandangannya juga sangat indah. Penjara ini akan membiarkan para penjahat pergi ke kota untuk bekerja. Namun, mereka diharuskan kembali pada malam hari. Sebelum kembali ke penjara, mereka akan melakukan beberapa tes penting seperti tes alkohol, tes urin, mengeledah dan lain-lain.
Secara umum, para penjahat di Greenland akan ditahan di penjara Denmark, tetapi kebanyakan dari para penjahat ini adalah penduduk pribumi yang hanya berbicara bahasa Greenland. Sedangkan penjaga penjara Denmark hanya berbicara bahasa Denmark. Oleh karena itu, kedua pihak tidak dapat berkomunikasi satu sama lain. Anggota keluarga yang berkunjung juga merasa tidak nyaman. Naaja Nathanielsen, seorang petugas penjara di Greenland bilang kalo penjahat di tahan di tempat di mana bahasa dan budaya benar-benar berbeda itu sangat tidak cocok. Dia berharap bahwa 30 tahanan yang saat ini ditahan di tempat lain akan memiliki kesempatan untuk kembali ke kampung halaman mereka di masa depan.
Oleh sebab itu, pemerintah Greenland mulai membangun penjara seperti hotel di Nuuk, ibukota Greenland yang memiliki tempat kerja, fasilitas pendidikan, gimnasium, perpustakaan, pusat medis, dan gereja. Ada total 76 sel di dalam gedung tersebut. Dari jumlah tersebut, 40 sel tertutup diberikan kepada penjahat berisiko tinggi, dan 36 lainnya adalah sel terbuka. Setiap sel memiliki sekitar 12 meter persegi dan pemandangan dari jendelanya adalah gunung Sermitsiaq. Arsitek penjara, Thomas Ruus Christensen, berkata, "Tubuh kamu tidak dapat melarikan diri dari penjara, tetapi pemandangan indah ini dapat membuat hati kamu melarikan diri."
Data menunjukkan bahwa pada tahun 2005, 76.6% penjahat yang dibebaskan di Amerika kembali ditangkap lagi. Namun di Inggris hanya 44%. Dari sini kita bisa lihat bahwa hal yang dilakukan oleh orang Eropa ada hasilnya. Yvonne Jewkes, seorang profesor kriminologi di University of Kent di Inggris, mengatakan bahwa penjara dilingkungan yang depresi dan buruk tidak memungkinkan orang untuk bertobat, melainkan akan membuat mereka kesal, dendam bahkan kecanduan narkoba, penyakit mental sampai bunuh diri.