Ternyata Ini 4 Alasan Utama Seseorang Menjadi Vegan
Saturday, July 21, 2018

n filosofi atau gaya hidup yang tidak mengonsumsi daging, ikan, produk susu, atau telur
ve.gan /vègan/
n orang yang tidak makan daging, ikan, produk susu, atau telur
Banyak stigma yang melekat pada vegan, mulai dari "vegetarian versi ekstrem" hingga "manusia yang gak menikmati hidup". Untuk itu, TS hendak membahas empat alasan utama seseorang menjadi vegan supaya Agand an Sista gak salah paham.
Apa saja sih alasannya? Simak di bawah ini, GanSis!
1. Kesehatan I: mencegah penyakit degeneratif

Gak bisa dipungkiri bahwa mengonsumsi produk hewani berimbas terhadap peningkatan kolesterol dan yang pada akhirnya berisiko menimbulkan beragam penyakit degeneratif seperti serangan jantung, diabetes, stroke, kanker, dan osteoporosis.
Apakah konsumsi daging selain daging merah (sapi, kambing, babi, rusa, dll) seperti ayam dan ikan lebih baik? Jawabannya bisa kita telusuri dari asal usul daging tersebut. Mayoritas vegan berpendapat bahwa daging yang saat ini dikonsumsi manusia berasal dari peternakan yang identik dengan rekayasa genetik yang jauh dari sehat dan alami.
2. Kesehatan II: menghindari alergi

Siapa di antara Agan dan Sista yang punya alergi terhadap produk hewani? Kalau ane sendiri alergi susu sapi, kambing, dan susu hewani lainnya.
Tentu gak heran banyak dari kita yang enggan atau bahkan sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani tertentu. Sebab tiap-tiap orang punya alergi atau ketidaksukaan terhadap makanan atau minuman tertentu.
Namun bukan berarti produk nabati aman dari alergi ya, sebab kenyataannya ada pula yang alergi terhadap kacang tanah, produk olahan kedelai, serta berbagai jenis kacang-kacangan lain.
3. Menjaga kelestarian lingkungan

Environmental vegan fokus terhadap konservasi alam, mengurangi atau bahkan menolak penggunaan produk hewani seperti perikanan, perburuan, dan peternakan.
Laporan PBB menyimpulkan bahwa peternakan (kebanyakan sapi, ayam, dan babi) mempengaruhi udara, tanah, tanah, air, keanekaragaman hayati dan perubahan iklim. Ternak mengonsumsi 1.174 juta ton makanan pada tahun 2002 — termasuk 7,6 juta ton tepung ikan dan 670 juta ton sereal, sepertiga dari panen sereal global — dan pada tahun 2001 mengkonsumsi 45 juta ton akar dan sayuran dan 17 juta ton pulsa.
Pada 2006, industri peternakan menyumbang sembilan persen emisi karbon dioksida antropogenik, 37 persen metana, 65 persen nitro oksida, dan 68 persen amonia. Limbah peternakan memancarkan 30 juta ton amonia setahun, yang menjadi penyebab hujan asam.
Hasil penelitian di atas setidaknya cukup menjadi pegangan argumen vegan bahwa membatasi konsumsi hewan dapat menjaga kelestarian lingkungan.
4. Moralitas

Sudut pandang vegan menggambarkan bahwa konsumsi produk hewani jauh tidak bermoral dibandingkan konsumsi produk nabati. Walaupun sama-sama makhluk hidup, vegan beranggapan bahwa tanaman tidak 'tersiksa' sebagaimana hewan yang memiliki keinginan, ingatan, dan kemampuan untuk melakukan berbagai hal.
Apalagi kenyataannya manusia gak hanya mengonsumsinya untuk kebutuhan isi perut, tetapi juga meliputi konsumsi dari segi kesenangan seperti penggunaan kulit, bulu, rambut, hingga tanduk atau gading hewan.
Salah satu faktor utamanya adalah pengalaman buruk menyaksikan langsung peternakan: mulai dari pemberian pakan, pemisahan telur atau bayi hewan dari induknya, pemerasan susu, hingga proses penyembelihan.
Pandangan ini sering menimbulkan kontroversi dan pro-kontra karena moral dan etika bagi tiap-tiap orang tentu bisa berbeda.
Kesimpulan
Apapun pandangan dan gaya hidup Agan dan Sista terhadap konsumsi hewani maupun nabati, hindarilah berlebih-lebihan. Jangan pula merasa lebih superior apabila punya pandangan yang berbeda.

8 Reasons Meat Is Bad For You (Yes, Even Chicken)
Steinfeld et al. 2006