Ternyata Ini Alasan Wisata Gua Tak Bisa Dilakukan Sembarang Orang
Thursday, July 12, 2018
Dikutip dari https://www.cnnindonesia.com/gaya-hi...embarang-orang, tim sepak bola Wild Boars Football Club akhirnya berhasil keluar Gua Tham Luang, Thailand, dengan selamat pada Selasa (10/7). Sebelumnya sebanyak 12 orang anak-anak dan seorang pelatih terjebak dalam di dalamnya selama dua pekan.
Selain medan sempit dan sulit dijangkau, curah hujan tinggi yang membuat banjir juga membuat tim penyelamat kesulitan mengevakuasi korban. Musibah banjir di dalam gua bisa terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia. Itu sebabnya kegiatan memasuki gua saat musim hujan sangatlah dilarang.
Seorang penelusur gua yang juga merupakan anggota organisasi penjelajahan alam YEPE, Andy Dwi Astama, mengatakan medan di dalam gua tidak bisa diprediksi oleh orang awam. Mengingat menelusuri gua adalah wisata minat khusus, sehingga tak heran jika cukup banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
"Kalau naik gunung mungkin bisa dilihat, lagi mendung atau tidak. Sedangkan di dalam gua itu tidak cuma cuaca saja yang berpengaruh, debit air sungai di sekitar gua, hingga dampak pergerakan lempeng bumi pun juga bisa memengaruhi," ujar Andy saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (11/7).
Andy menuturkan di Pulau Jawa ada banyak sungai-sungai purba dalam tanah yang mengalir dari utara ke selatan.
Hal inilah yang menyebabkan kegiatan pemantauan cuaca tidak bisa hanya dilakukan di sekitar gua (hilir), tapi juga di daerah lain yang masuk dalam rute sungai purba (hulu).
"Misalnya mau menjelajah gua di Malang selatan, maka monitoring cuaca juga dilakukan di kota Malang. Karena aliran sungai itu mengalir ke selatan. Bisa saja cuaca di Malang selatan kering kerontang, tapi guanya banjir karena di kota Malang kota hujan," ujarnya.
Tak hanya itu, mengamati tipikal gua adalah langkah yang harus diutamakan jika ingin masuk ke dalam gua.
"Tipikal gua di Pulau Jawa itu adalah batuan karst, namun ada juga yang merupakan campuran antara batuan dan tanah. Nah yang campuran ini yang biasanya lebih rawan," katanya.
"Kemudian perhatikan juga aliran atau cekungan air. Kalau gua itu teraliri air, maka itu relatif tidak aman untuk wisata yang sifatnya rekreasi," lanjutnya.
Terlepas dari itu semua, hal dasar yang patut dipatuhi adalah masuk ke dalam gua tidak direkomendasikan saat musim hujan.
Sedangkan untuk turis awam yang tidak memiliki dasar pengetahuan tentang gua, mengajak seseorang yang lebih mahir tentang gua adalah syarat mutlak.
"Bulan terbaik untuk jelajah gua adalah saat puncak musim kemarau, karena tidak ada curah hujan dan debit air sedikit. Ini pun kembali lagi pada karakter gua. Bisa saja pas musim kemarau tapi debit airnya tetap tinggi, akibat sungai di sekitar gua yang aliran airnya masuk ke dalam gua," katanya.
Membaca karakter alam sebelum masuk ke dalam gua memang penting. Demi menambah keselamatan, National Speleological Society AS mengatakan kalau penjelajah juga wajib mengenakan dan membawa sejumlah peralatan keselamatan, mulai dari helm, jaket, sepatu, makanan minuman serta baterai cadangan.
Fisik yang mumpuni juga harus disertai dengan mental yang kuat agar tim penjelajahan bisa lebih kompak saat menemui masalah di dalam gua.
Yang paling terpenting, jangan masuk gua sendirian, menghentak tanah (karena bisa membuat bebatuan runtuh dan tetap bersama rombongan apapun yang terjadi.
Hati-hati ya sis gan! :bigkiss:travel:travel:wow
Selain medan sempit dan sulit dijangkau, curah hujan tinggi yang membuat banjir juga membuat tim penyelamat kesulitan mengevakuasi korban. Musibah banjir di dalam gua bisa terjadi di mana saja, termasuk di Indonesia. Itu sebabnya kegiatan memasuki gua saat musim hujan sangatlah dilarang.
Quote:
Seorang penelusur gua yang juga merupakan anggota organisasi penjelajahan alam YEPE, Andy Dwi Astama, mengatakan medan di dalam gua tidak bisa diprediksi oleh orang awam. Mengingat menelusuri gua adalah wisata minat khusus, sehingga tak heran jika cukup banyak faktor yang harus dipertimbangkan.
"Kalau naik gunung mungkin bisa dilihat, lagi mendung atau tidak. Sedangkan di dalam gua itu tidak cuma cuaca saja yang berpengaruh, debit air sungai di sekitar gua, hingga dampak pergerakan lempeng bumi pun juga bisa memengaruhi," ujar Andy saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Rabu (11/7).
Quote:
Andy menuturkan di Pulau Jawa ada banyak sungai-sungai purba dalam tanah yang mengalir dari utara ke selatan.
Hal inilah yang menyebabkan kegiatan pemantauan cuaca tidak bisa hanya dilakukan di sekitar gua (hilir), tapi juga di daerah lain yang masuk dalam rute sungai purba (hulu).
"Misalnya mau menjelajah gua di Malang selatan, maka monitoring cuaca juga dilakukan di kota Malang. Karena aliran sungai itu mengalir ke selatan. Bisa saja cuaca di Malang selatan kering kerontang, tapi guanya banjir karena di kota Malang kota hujan," ujarnya.
Quote:
Tak hanya itu, mengamati tipikal gua adalah langkah yang harus diutamakan jika ingin masuk ke dalam gua.
"Tipikal gua di Pulau Jawa itu adalah batuan karst, namun ada juga yang merupakan campuran antara batuan dan tanah. Nah yang campuran ini yang biasanya lebih rawan," katanya.
"Kemudian perhatikan juga aliran atau cekungan air. Kalau gua itu teraliri air, maka itu relatif tidak aman untuk wisata yang sifatnya rekreasi," lanjutnya.
Quote:
Terlepas dari itu semua, hal dasar yang patut dipatuhi adalah masuk ke dalam gua tidak direkomendasikan saat musim hujan.
Sedangkan untuk turis awam yang tidak memiliki dasar pengetahuan tentang gua, mengajak seseorang yang lebih mahir tentang gua adalah syarat mutlak.
"Bulan terbaik untuk jelajah gua adalah saat puncak musim kemarau, karena tidak ada curah hujan dan debit air sedikit. Ini pun kembali lagi pada karakter gua. Bisa saja pas musim kemarau tapi debit airnya tetap tinggi, akibat sungai di sekitar gua yang aliran airnya masuk ke dalam gua," katanya.
Membaca karakter alam sebelum masuk ke dalam gua memang penting. Demi menambah keselamatan, National Speleological Society AS mengatakan kalau penjelajah juga wajib mengenakan dan membawa sejumlah peralatan keselamatan, mulai dari helm, jaket, sepatu, makanan minuman serta baterai cadangan.
Fisik yang mumpuni juga harus disertai dengan mental yang kuat agar tim penjelajahan bisa lebih kompak saat menemui masalah di dalam gua.
Yang paling terpenting, jangan masuk gua sendirian, menghentak tanah (karena bisa membuat bebatuan runtuh dan tetap bersama rombongan apapun yang terjadi.
Hati-hati ya sis gan! :bigkiss:travel:travel:wow