Usaha Ini Cuma Modal 300 Ribu, Raih Untung Hingga Ratusan Juta
Saturday, July 28, 2018
Selamat Datang di Thread Ane!
Jikalau sobat jalan-jalan ke Bandung, tak lengkap rasanya pulang tanpa membawa oleh-oleh. Salah satu toko oleh-oleh yang cukup tersohor di Bandung adalah Nanutz Store yang terletak di Istana Sekar Wangi dan Soekarno Hatta.
Kalau melihat tokonya yang cukup mentereng seperti sekarang, sepertinya tak ada yang bakal menyangka bahwa usaha toko aneka snack dan oleh-oleh ini dimulai oleh bernama Riza Rizki dengan modal yang sangat kecil, yaitu hanya Rp 300.000.
Pria asli Bandung ini biasa dipanggil Ikhie. Saat memulai usahanya pada pertengahan 2011. Waktu itu ia memulai produksi dan promo produknya lewat sebuah pameran yang digelar di daerah Trunojoyo, Bandung.
Dengan modal Rp 300.000, Ikhie benar-benar menjajakan produk dengan kemasan seadanya. Produk pertamanya hanya berupa nachos alias pangsit goreng terbuat dari singkong pedas dan dibungkus plastik dengan tempelan stiker kertas. Hasil penjualan di pameran tersebut. rupanya sangat sedikit.
Selain karena tampilan produk yang kurang meyakinkan, faktor pemicu lain menurut Ikhie adalah tren keripik singkong yang saat itu sedang melambung, sehingga nachosnya kurang diperhatikan. Tapi kegagalannya saat itu tak membuat Ikhie menyerah. Kebetulan pengetahuannya di bidang desain cukup bisa, dia membuat kemasan yang lebih unik dengan gaya komikal.
Dengan gaya komikal ini Ikhie membuat beberapa karakter yang aneh dan tampak kepedasan menjadi ciri khas Nanutz. Kemasan yang memang terlihat aneh sehingga menyita perhatian mata ini dan sering membuat orang penasaran.
Salah satunya adalah reporter Bosan Jadi Pegawai, Trans TV saat itu sedang melakukan liputan di Bandung. Melihat packaging yang aneh tersebut sang reporter kemudian mengajukan usul untuk meliput Nanutz dan disetujui.
Liputan yang dilakukan pada akhir Desember 2011 itu ternyata tayang pada 1 Januari 2012. Efek pemberitaan di layar kaca tersebut di luar dugaan Ikhie.
"Saya ingat waktu itu begitu acara tayang ada 2.600 SMS masuk ke HP saya. Telepon yang tidak terangkat tidak terhitung. Followers Nanutz dari yang awalnya hanya berjumlah 314, langsung naik menjadi 4.200 dalam waktu 10 menit saja," ujar Ikhie
Respon pembeli Nanutz pun luar biasa setelah acara tersebut tayang. Banyak calon pembeli antre di rumah sekaligus toko Nanutz Store. Tanggal 1 Januari biasa ia tetapkan sebagai hari libur untuk para karyawannya terpaksa dibatalkan sehingga harusnya toko hari itu tutup akhirnya dibuka dadakan. Bukan cuma pembeli offline yang mengantre, tapi pembelian online pun langsung datang. Hal itu membuat omzetnya naik secara drastis.
Bahagia? Pastinya kan. Tapi ternyata ada kisah yang membuat hatinya gundah saat itu. Bagaimana tidak, saking banyaknya pembeli baik offline maupun online, dia sampai kewalahan menghadapi permintaan pelanggannya.
Di tengah kesibukannya mengurusi banyak pesanan, ia mendapat panggilan dari kepolisian. Sempat bingung dan panik, Ikhie baru tau ternyata ada seorang pembeli yang melaporkan tentang penipuan karena keripik pesanannya via online tak kunjung datang. Setelah menerangkan tentang kerepotanya karena pesanan sangat membludak dan waktu itu segera mengirim pesanan tersebut, akhirnya Ikhie dibebaskan dan tidak jadi ditahan oleh polisi.
Suka duka adalah kombinasi yang lengkap dan dijalanai oleh Ikhie setelah ia tampil di acara Bosan Jadi Pegawai. Meski pun melalui hal-hal yang melelahkan dan kadang terdengar konyol–seperti delik penipuan dan dipanggil polisi, akhirnya meraih kesuksesan lewat usaha yang dirintisnya dengan modal super besar.
Hingga pertengahan tahun 2012, Ikhie baru sempat menghitung omzetnya dan ternyata berhasil mengumpulkan omzet hingga Rp 780 juta. Bukan hanya itu saja, ia juga bisa berbagi dengan lebih banyak orang. Di akhir 2011 jumlah karyawannya masih tiga orang, tapi sekarang sudah lebih dari 15 orang.
Apa Kuncinya?
Selain kerja keras, Ikhie mengatakan bahwa inovasi adalah kunci yang tak kalah penting. Ia selalu melakuan inovasi terhadap produk-produk Nanutz. Sekarang ini, Nanutz mungkin menjadi salah satu snack dengan varian jenis dan rasa terbanyak.
Sudah ada 20-an jenis snack ala Nanutz dan masing-masing jenis tersedia dalam 18 varian rasa. Inovasi lain yang tak kalah penting adalah Nanutz konsisten dengan bahan baku tanpa pengawet dan MSG.
"Saya ingin memberikan snack keluarga yang bisa dinikmati siapa saja dan menyehatkan. Karena itu snack saya umurnya lebih pendek. Kalau dengan pengawet snack bisa tahan 6 bulan, kalau Nanutz hanya 3 bulan," ujar Ikhie.
Beberapa produk terbaru kreasi Ikhie adalah seblak nyere instan. Seblak adalah mi jajanan tradisional yang biasa disebut mi lidi, karena bentuknya lurus seperti lidi.
Seblak nyere ini adalah inovasi terbaru dari Ikhie yang beda dari produk-produk sebelumnya yang rata-rata berupa produk kripik. Seblak nyere instan ini berupa mi instan seduh dalam kemasan gelas. Seperti produk-produk lainnya, seblak nyere instan ini juga tersedia dalam 18 varian rasa.
Selain inovasi dalam hal rasa, Ikhie juga berinovasi dengan nama produk. Salah satu produk yang pasti langsung diingat orang adalah Mariyubayam yaitu produk keripik bayam goreng. Produk ini plesetan dari kata mariyuana alias ganja. Tentu produknya tidak mengandung ganja sama sekali dan justru baik bagi kesehatan, karena bayam mengandung nilai gizi tinggi.
Inovasi-inovasi yang selalu dilakukan Ikhie tersebut yang kemudian menarik perhatian banyak orang dan membuat mereka bergabung dalam jaringan reseller Nanutz.
Total hingga saat ini sudah ada 70 reseller alias mitra penjual yang tersebar di 28 provinsi. Jaringan reseller inilah yang membuat omzet Nanutz masih wah di saat beberapa brand keripik mulai merosot. Ikhie mangaku rata-rata omzetnya sekarang ini di kisaran Rp 175 juta per bulan.
Nah, semoga dengan artikel saya kali ini mudah-mudahan jadi inspirasi untuk kita semua. Terimakasih telah membaca.
Cuma Modal 300 Ribu, Pria Ini Raih Untung Hingga Ratusan Juta;
https://dewismangulo-satuuntuksemua.blogspot.com
Penulis & Editor : Dewisman Gulo
Sumber : detik.com
Jikalau sobat jalan-jalan ke Bandung, tak lengkap rasanya pulang tanpa membawa oleh-oleh. Salah satu toko oleh-oleh yang cukup tersohor di Bandung adalah Nanutz Store yang terletak di Istana Sekar Wangi dan Soekarno Hatta.
Kalau melihat tokonya yang cukup mentereng seperti sekarang, sepertinya tak ada yang bakal menyangka bahwa usaha toko aneka snack dan oleh-oleh ini dimulai oleh bernama Riza Rizki dengan modal yang sangat kecil, yaitu hanya Rp 300.000.
Pria asli Bandung ini biasa dipanggil Ikhie. Saat memulai usahanya pada pertengahan 2011. Waktu itu ia memulai produksi dan promo produknya lewat sebuah pameran yang digelar di daerah Trunojoyo, Bandung.
Dengan modal Rp 300.000, Ikhie benar-benar menjajakan produk dengan kemasan seadanya. Produk pertamanya hanya berupa nachos alias pangsit goreng terbuat dari singkong pedas dan dibungkus plastik dengan tempelan stiker kertas. Hasil penjualan di pameran tersebut. rupanya sangat sedikit.
Selain karena tampilan produk yang kurang meyakinkan, faktor pemicu lain menurut Ikhie adalah tren keripik singkong yang saat itu sedang melambung, sehingga nachosnya kurang diperhatikan. Tapi kegagalannya saat itu tak membuat Ikhie menyerah. Kebetulan pengetahuannya di bidang desain cukup bisa, dia membuat kemasan yang lebih unik dengan gaya komikal.
Dengan gaya komikal ini Ikhie membuat beberapa karakter yang aneh dan tampak kepedasan menjadi ciri khas Nanutz. Kemasan yang memang terlihat aneh sehingga menyita perhatian mata ini dan sering membuat orang penasaran.
Salah satunya adalah reporter Bosan Jadi Pegawai, Trans TV saat itu sedang melakukan liputan di Bandung. Melihat packaging yang aneh tersebut sang reporter kemudian mengajukan usul untuk meliput Nanutz dan disetujui.
Liputan yang dilakukan pada akhir Desember 2011 itu ternyata tayang pada 1 Januari 2012. Efek pemberitaan di layar kaca tersebut di luar dugaan Ikhie.
"Saya ingat waktu itu begitu acara tayang ada 2.600 SMS masuk ke HP saya. Telepon yang tidak terangkat tidak terhitung. Followers Nanutz dari yang awalnya hanya berjumlah 314, langsung naik menjadi 4.200 dalam waktu 10 menit saja," ujar Ikhie
Respon pembeli Nanutz pun luar biasa setelah acara tersebut tayang. Banyak calon pembeli antre di rumah sekaligus toko Nanutz Store. Tanggal 1 Januari biasa ia tetapkan sebagai hari libur untuk para karyawannya terpaksa dibatalkan sehingga harusnya toko hari itu tutup akhirnya dibuka dadakan. Bukan cuma pembeli offline yang mengantre, tapi pembelian online pun langsung datang. Hal itu membuat omzetnya naik secara drastis.
Bahagia? Pastinya kan. Tapi ternyata ada kisah yang membuat hatinya gundah saat itu. Bagaimana tidak, saking banyaknya pembeli baik offline maupun online, dia sampai kewalahan menghadapi permintaan pelanggannya.
Di tengah kesibukannya mengurusi banyak pesanan, ia mendapat panggilan dari kepolisian. Sempat bingung dan panik, Ikhie baru tau ternyata ada seorang pembeli yang melaporkan tentang penipuan karena keripik pesanannya via online tak kunjung datang. Setelah menerangkan tentang kerepotanya karena pesanan sangat membludak dan waktu itu segera mengirim pesanan tersebut, akhirnya Ikhie dibebaskan dan tidak jadi ditahan oleh polisi.
Suka duka adalah kombinasi yang lengkap dan dijalanai oleh Ikhie setelah ia tampil di acara Bosan Jadi Pegawai. Meski pun melalui hal-hal yang melelahkan dan kadang terdengar konyol–seperti delik penipuan dan dipanggil polisi, akhirnya meraih kesuksesan lewat usaha yang dirintisnya dengan modal super besar.
Hingga pertengahan tahun 2012, Ikhie baru sempat menghitung omzetnya dan ternyata berhasil mengumpulkan omzet hingga Rp 780 juta. Bukan hanya itu saja, ia juga bisa berbagi dengan lebih banyak orang. Di akhir 2011 jumlah karyawannya masih tiga orang, tapi sekarang sudah lebih dari 15 orang.
Apa Kuncinya?
Selain kerja keras, Ikhie mengatakan bahwa inovasi adalah kunci yang tak kalah penting. Ia selalu melakuan inovasi terhadap produk-produk Nanutz. Sekarang ini, Nanutz mungkin menjadi salah satu snack dengan varian jenis dan rasa terbanyak.
Sudah ada 20-an jenis snack ala Nanutz dan masing-masing jenis tersedia dalam 18 varian rasa. Inovasi lain yang tak kalah penting adalah Nanutz konsisten dengan bahan baku tanpa pengawet dan MSG.
"Saya ingin memberikan snack keluarga yang bisa dinikmati siapa saja dan menyehatkan. Karena itu snack saya umurnya lebih pendek. Kalau dengan pengawet snack bisa tahan 6 bulan, kalau Nanutz hanya 3 bulan," ujar Ikhie.
Beberapa produk terbaru kreasi Ikhie adalah seblak nyere instan. Seblak adalah mi jajanan tradisional yang biasa disebut mi lidi, karena bentuknya lurus seperti lidi.
Seblak nyere ini adalah inovasi terbaru dari Ikhie yang beda dari produk-produk sebelumnya yang rata-rata berupa produk kripik. Seblak nyere instan ini berupa mi instan seduh dalam kemasan gelas. Seperti produk-produk lainnya, seblak nyere instan ini juga tersedia dalam 18 varian rasa.
Selain inovasi dalam hal rasa, Ikhie juga berinovasi dengan nama produk. Salah satu produk yang pasti langsung diingat orang adalah Mariyubayam yaitu produk keripik bayam goreng. Produk ini plesetan dari kata mariyuana alias ganja. Tentu produknya tidak mengandung ganja sama sekali dan justru baik bagi kesehatan, karena bayam mengandung nilai gizi tinggi.
Inovasi-inovasi yang selalu dilakukan Ikhie tersebut yang kemudian menarik perhatian banyak orang dan membuat mereka bergabung dalam jaringan reseller Nanutz.
Total hingga saat ini sudah ada 70 reseller alias mitra penjual yang tersebar di 28 provinsi. Jaringan reseller inilah yang membuat omzet Nanutz masih wah di saat beberapa brand keripik mulai merosot. Ikhie mangaku rata-rata omzetnya sekarang ini di kisaran Rp 175 juta per bulan.
Nah, semoga dengan artikel saya kali ini mudah-mudahan jadi inspirasi untuk kita semua. Terimakasih telah membaca.
Cuma Modal 300 Ribu, Pria Ini Raih Untung Hingga Ratusan Juta;
https://dewismangulo-satuuntuksemua.blogspot.com
Penulis & Editor : Dewisman Gulo
Sumber : detik.com