6 Warisan Penemuan Perang Dunia 1 yg Kini Digunakan dalam Kehidupan Sehari-hari
Thursday, August 16, 2018
Hai agan-agan, terima kasih sudah mampir ke thread ane....
Lebih dari seratus tahun yang lalu, ketika terbunuhnya putera mahkota Franz Ferdinand pewaris Kekaisaran Austria-Hongaria pada 28 Juni 1914 di Sarajevo oleh Gavrilo Princip. Dan dalam beberapa minggu setelah peristiwa tersebut, meletuslah Perang Dunia I dimana munculnya rangkaian kekuatan-kekuatan besar di Eropa mendeklarasikan perang kepada negara-negara yang terlibat pertikaian dengan mereka selama ini. Perang yang berlangsung dari 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918 telah merenggut puluhan juta korban jiwa baik itu tentara maupun rakyat sipil dan menyisakan tragedi kelam di dunia.
Meskipun begitu, dari kejadian kelam tersebut, dibelakangnya terdapat sebuah kejadian-kejadian yang telah menghasilkan suatu penemuan yang berguna bagi kehidupan kita hingga saat ini. Berikut beberapa warisan penemuan dari Perang Dunia 1 yg kini kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari :
Kleenex (Tissue Wajah)
Quote:
Coba agan bayangkan, seberapa buruknya jika kita menggunakan kembali bekas tissue yang sudah kita pakai ? Menjijikan bukan.... Adapun penemuan tissue wajah sekali pakai berawal dari kurangnya pasokan kapas yang terjadi pada awal perang dunia I (1914), dimana perusahaan Kimberly-Clark menemukan bahan pengganti yang mereka namakan Cellucotton yaitu gumpalan penyerap yang dibuat dari selulosa bubur kayu dan kapas dalam jumlah kecil.
Cellucotton
Adapun cellucotton terbukti menjadi bahan yang sangat fleksibel dan bermanfaat selama perang dunia I. Produk ini digunakan di rumah sakit dan tempat pertolongan pertama di Amerika serikat dan di Eropa untuk menggantikan perban kapas yang langka, dan bahan ini juga berfungsi sebagai filter dalam masker gas. Ketika perang dunia I berakhir, Kimberly-Clark mulai mencari jalan untuk menjual Cellucotton yang kelebihan. Karena bahan tersebut terasa lembut di kulit, mereka memutuskan untuk memperkenalkan Cellucotton sebagai kain sekali pakai untuk menyeka krim pembersih dan perias wajah.
Di tahun 1942 produk baru tersebut, seratus helai Cellucotton yang lembut dikemas didalam kotak, diperkenalkan kepada publik dengan nama Kleenex. Dan hingga jadilah saat ini kita mengenal tissue wajah yang sering kita pakai sekarang.
Pembalut Wanita
Quote:
Walaupun sudah muncul dalam catatan tertulis sepanjang sejarah, wanita menggunakan berbagai macam perlindungan menstruasi antara lain seperti : sejenis bantalan yang dijahit dengan potongan kain tua atau Orang Inuit (Eskimo ) memakai kulit kelinci sementara di Uganda yang dipakai adalah papirus. Ternyata pembalut wanita seperti yang kita kenal saat ini baru diciptakan pada perang dunia I. Dimana semenjak perang berlangsung , para perawat militer tidak memiliki pembalut untuk "tamu bulanannya". Lagi-lagi Cellucotton memiliki peranan penting, dan para perawat tersebut memiliki ide untuk memakai perban sisa yang terbuat Cellucotton untuk menyerap darah menstruasi.
Bantalan jenis ini dianggap cukup murah untuk dibuang setelah dipakai dan bahan bakunya gampang didapat. Dan dari hasil penemuan tidak sengaja para perawat tersebut menjadi suatu inspirasi bagi perusahaan Kimberly-Clark untuk mematenkannya dengan membuat sebuah tampon tipis tapi memiliki daya serap yang tinggi dan menjualnya sebagai produk kewanitaan dengan nama Kotex (kalo disini bilangnya softex yaaa ).
Drone
Quote:
Pesawat tanpa awak atau dalam bahasa inggrisnya UAV (Unmanned Aerial Vehicle ), dan saat ini lebih kita kenal dengan nama Drone adalah sebuah mesin terbang yang berfungsi dengan kendali jarak jauh oleh pilot atau mampu mengendalikan dirinya sendiri, bisa digunakan kembali dan mampu membawa muatan baik senjata maupun muatan lainnya. Perang Dunia I menyebabkan akselerasi yang luar biasa pada perkembangan dunia penerbangan. Sejak saat itu para pesaing mulai berlomba-lomba untuk menciptakan suatu senjata pembunuh masal, dan di perang ini lah pertama kalinya kita melihat eksperimen "gila" yakni sebuah pesawat terbang tanpa pilot untuk pertama kalinya. Charles Kettering mendesain sebuah "Bom Terbang" tanpa nama, yang diketahui sebagai Torpedo Udara Kettering atau "Kettering Bug " yang dapat menjangkau targetnya dalam jarak 40 mil. Dan dari hasil temuannya tersebut, menginspirasi perkembangan pesat drone-drone menjadi lebih canggih seperti sekarang ini.
Charles Kettering dan Kettering Bug
Jam Tangan Pada Pria
Quote:
Kala itu, seragam yang dipakai tentara di medan perang sudah banyak menampung berbagai benda pribadinya sehingga tak jarang jam mereka (jam kantung) hilang dari sakunya. Solusinya adalah dengan beralih menggunakan jam tangan. Sebenarnya jam tangan sudah ada jauh sebelum dimulainya perang dunia I, sebelum abad 20 saat itu jam tangan lebih dikenal sebagai jamnya para wanita karena ketika itu jam tangan merupakan salah satu perhiasan wanita sedangkan untuk pria lazimnya menggunakan jam kantung (Pocket Watch ) dan pria yang menggunakan jam tangan saat itu masih terbilang sedikit walaupun pada saat itu perwira inggris di perang Anglo-Burma telah mengenakan jam tangan.
Pocket Watch
Dengan adanya efektivitas dan efisiensi dari jam tangan di perang dunia I, seusainya perang tersebut banyak para tentara (khususnya perwira tinggi) yang mulai tertarik menggunakan jam tangan. Dan hingga saat ini jam tangan telah menjadi sebuah aksesoris yang lazim digunakan para pria.
Operasi Plastik
Quote:
Kembali di era Perang Dunia I, operasi plastik muncul sebagai cara untuk menyembuhkan tentara yang menderita cedera di wajah yang diakibatkan terkena ledakan artileri, senapan mesin dan senjata kimia. Sebenarnya untuk praktik operasi rekonstruksi wajah sudah ada sejak ribuan tahun lalu baik itu di Mesir, India, dan Kekaisaran Romawi jauh sebelum dimulainya PD I.
Rekonstruksi Wajah di zaman India Kuno
Akan tetapi dengan semakin banyaknya para pasukan yang mengalami kerusakan wajah di PD I, menghasilkan sebuah kemajuan pada prosedur rekonstruksi mata, telinga, hidung dan rahang bagi dokter bedah plastik ( jauh sebelum adanya prosedur rekonstruksi seperti ini, orang yg menderita luka diwajah hanya dipakaikan topeng saja untuk menutupi lukanya). Dr. Harold Gillies lah yang memulai ide rekonstruksi inovatif tersebut dimana ia menggunakan jaringan dari pasien itu sendiri untuk mengurangi risiko terjadinya penolakan tubuh pada pencangkokan kulit yang digunakan untuk menutupi luka di wajah.
Dr. Harold Gillies
Dan di masa kita sekarang ini, yang namanya operasi plastik justru sudah menjadi hal yang lazim khususnya bagi para wanita untuk mendapatkan penampilan wajah yang menarik ( padahal mah jaman dulu yang pake operasi plastik rata-rata korban perang semua ).
Pasien Dr. Harold Gillies
Pilates
Quote:
Buat para sista yang menggemari olahraga mungkin sudah tidak asing dengan metode olahraga populer yang satu ini. Pilates merupakan sebuah metode yg berfokus pada kelenturan serta fleksibilitas seluruh bagian tubuh. Olahraga ini dapat memperbaiki postur tubuh yang kurang sempurna dan juga dapat memperbaiki masalah-masalah yang berkaitan dengan kelainan tulang belakang. Tapi ternyata olahraga yg satu ini merupakan warisan dari tentara jerman yang digunakan pada perang dunia I. Pilates dikembangkan oleh Joseph Hubertus Pilates dari Mönchengladbach, Jerman.
Joseph Pilates
Joseph yg masa mudanya sangat menekuni latihan fisik, mengatakan bahwa ia mendapati inspirasi untuk mengembangkan metode ini pada saat perang dunia I dimana ia saat itu ia sedang ditugaskan di suatu Kamp Pengasingan pada tahun 1917. Adapun Joseph mengembangkan metodenya disana selama 4 tahun. Dan saat ini justru kita mudah menemui olahraga Pilates di pusat kebugaran yang ada di sekitar lingkungan kita.
Latihan Pilates di Pos Kamp Joseph Pilates
Sekian & Terima Kasih
:shakehand2
Spoiler for Sumber:
Konsep & Tulisan : TS sendiri Referensi : 1 , 2 , 3 , 4 & Wikipedia
Silahkan mampir juga ke thread ane yang tak kalah menariknya yang ada dibawah ini...