Action Comedy[The Spy Who Dumped Me] Formula Baru Dengan 2 Wanita Sebagai peran utama
Tuesday, August 7, 2018
foto by IDMb
Film seperti 38 Hrs', 'Hot Fuzz', 'Men In Black', serial '21 Jump Street', serial 'Bad Boys', serial
'Rush Hour', serial 'Lethal Weapon' mempunyai kesamaan di perankan oleh 2 orang laki laki dan pasti nya siap buat ketawa siapapun yang menonton nya.
Ada banyak resep untuk membuat buddy comedy yang asyik untuk dikunyah. Resep yang paling
umum adalah menempatkan dua orang dengan kepribadian berlawanan dan paksa mereka untuk bekerja sama. Resep ini sudah pernah kita lihat variasinya. Namun jika kita berbicara soal buddy comedy yang dua-duanya perempuan, jumlahnya akan sangat sedikit.
Buddy comedy yang menempatkan posisi perempuan sederajat dengan para laki-laki dengan membuat mereka mempunyai misi dan beraksi melawan penjahat jumlahnya semakin sedikit. Yang
terakhir paling memorable mungkin adalah 'The Heat' karya Paul Feig.
Dengan 'lawan' yang sangat sedikit, The Spy Who Dumped Me mempunyai banyak peluang untuk
memainkan (atau mungkin melawan) konvensi buddy comedy. Ia bahkan punya banyak kesempatan untuk membuat peraturan sendiri dan bisa bertingkah seenak udelnya jika ia mau.
Quote:
Ditulis oleh Susanna Fogel dan David Iserson, 'The Spy Who Dumped Me' adalah sebuah buddy comedy yang bingung mau jadi film apa. Sebagai film komedi, ia sangat kurang pasokan jokes-jokes yang asyik. Jokes-jokes verbal maupun visual sangat jarang berhasil. Untungnya ada Kate McKinnon yang lebih dari komit untuk melakukan apapun yang film ini butuhkan untuk menjadi lucu.
Sayangnya, skrip yang lemah tidak akan bisa diselesaikan dengan satu comedy genius.
foto by IMDb
Dengan jokes yang hit and miss, The Spy Who Dumped Me bisa menggunakan aspek lain untuk
mengangkat filmnya. Namun ternyata tidak. Plot misterinya sestandar ada-flashdisk-berisi-
informasi-penting-yang direbutkan-semua-orang.
Tidak ada yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Sutradara Susanna Fogel malah lebih fokus dengan adegan-adegan aksi yang dibuat berdarah-darah dan sadis yang sayangnya tidak berkontribusi apa- apa terhadap film ini kecuali membuat filmnya menjadi sedikit lebih edgy. Tapi itu pun bukan lagi
shock value yang akan membuat penonton terperangah.
Ada beberapa momen yang menarik yang bisa diolah dalam film ini. Setiap kali McKinnon dan Kunis
bercengkerama tentang persahabatan mereka film ini jadi punya kesempatan untuk sedikit lebih bersinar. Namun sayangnya, lagi-lagi, momen tersebut selalu diinterupsi dengan berbagai adegan
laga medioker yang terus bermunculan. The Spy Who Dumped Me mempunyai banyak pintu untuk tampil mentereng dan dia memilih untuk menendangi pintu-pintu tersebut. Dan itu adalah
tindakan kriminal terberat.