Halo Gansist, kali ini ana akan membahas tentang salah satu ketidak normalan yang jarang kita sadari pada tubuh kita. Melihat selama ana mengikuti beberapa baksos masih banyak masyarakat yang menganggap sepele permasalahan ini karena minimnya sosialisasi tentang kasus ini.
Kasus ini adalah pes planus / flat foot. Flat foot (kaki datar) merupakaan keadaan dimana telapak kaki tidak memiliki lengkung arcus. Pada umumnya, manusia normal akan memiliki lengkung arcus. Lengkung arcus sendiri memiliki fungsi sebagai shock absorber pada kaki. Lantas, bagaimana dengan yang tidak memiliki lengkung arcus? Apakah ini merupakan suatu penyakit?
Dapatkah disembuhkan atau permanen?
Anatomical Foot (medial view)
Quote:
Arcus sendiri terbagi menjadi tiga bagian; medial longitudinal arcus, lateral longitudinal arcus dan arcus transversal. Dampak dari seseorang yang tidak memiliki lengkung arcus diantaranya; sering mengeluh sakit pada telapak kaki saat berjalan, ankle (pergelangan kaki) kurang stabil saat berlari, saat kaki akan mendarat ketika berjalan (heel strike phase) akan terjadi over pronation sehingga kaki tidak dapat menyerap getaran. Akibatnya penderita flat foot akan lebih berisiko mengalami cidera telapak kaki dan nyeri punggung. Terlebih lagi, kaki merupakan tempat dimana digunakan untuk menopang berat badan. Pastinya untuk penderita flat foot hal ini akan menambah tumpuan berat pada kaki. Itulah mengapa seseorang dengan kondisi ini sering mengeluh sakit pada permukaan kaki saat berjalan.
Footprint Test
Quote:
Quote:
Untuk mengetahui apakah kaki Agan mengalami kondisi ini atau tidak, Agan bisa cek dengan cara footprint. Caranya mudah kok. Agan persiapkan kertas hvs dan ember atau baskom yang berisi air. Tuang teres bewarna atau pewarna makanan ke dalam baskom yang berisikan air tersebut. Celupkan kaki Agan beberapa detik (usahakan tercelup merata pada permukaan kaki). Letakkan kaki Agan di atas kertas hvs dengan menumpu pada satu kaki. Jika kaki Agan terlihat seperti gambar nomor I dan II maka kaki Agan normal. Jika terlihat seperti gambar nomor III maka kaki Agan flat foot. Untuk gambar nomor IV, mengalami penurunan arcus dan melebar.
Penyebab dan Cara Mengoreksi
Quote:
Quote:
Pada umumnya penyebab dari kondisi ini adalah faktor keturunan (dari ayah/ibu) dan obesitas. Namun flat foot juga dapat terjadi karena adanya masalah biomekanis pada kaki, cedera pada tendon, dan kelainan otot. Untuk flat foot sendiri terdapat dua kasus, yakni rigid deformity dan flexible deformity. Dalam kasus rigid deformity sudah tidak dapat terkoreksi, yang mana disarankan untuk memakai biomechanic insole with arch support (seperti pada gambar). Atau kalau tidak mau repot, Agan bisa mensiasati dengan membeli sepatu yang memiliki lengkungan pada bagian dalam. Fungsinya mengakomodasi atau memeratakan tumpuan berat badan pada kaki. Berbeda dengan kasus flat foot flexible deformity yang masih bisa terkoreksi dengan memakai insole with arch support. Bagaimana cara mengetahuinya? Untuk Agan atau keluarga yang masih berusia 6-8 tahun terjadi pembentukan arcus (masih bisa terkoreksi). Pada usia 8-13 tahun lengkung arcus sudah tetap atau permanen (tidak bisa dikoreksi).
Atau mungkin ada beberapa kasus Agan dulunya obesitas sehingga mengalami flat foot namun setelah turun berat badan atau menjalani terapi dapat sembuh. Hal seperti itu sangat jarang terjadi, bahkan hampir tidak ada.
Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan kita dalam kasus yang satu ini ya Gan.
Sekian dan terimakasih sudah meluangkan waktunya untuk membaca :nyepi
"Health is a relationship between you and your body."
- Terri Guillemets
Quote:
Sumber : note kuliah
Image : Google