Dari Gelandang, Mereka Berevolusi Jadi Target Man Gokil!
Tuesday, August 28, 2018
Sepakbola modern banyak mengubah taktik dan skema permainan dalam sepakbola. Posisi pemain pun banyak mengalami evolusi.
Dulu posisi ini pernah diperankan pertamakali oleh Charlie Roberts di Inggris. Tapi kemudian Pirlo adalah contoh ideal dan sukses dari peradaban baru posisi tersebut.
Bukan sebagai jangkar tapi juga bukan yang dominan menyerang. Banyak sekali perubahan yang sudah terjadi. Contoh terakhir yang familiar adalah mezzala karena Gennaro Gattuso kerap mengucapkannya.
Nah paling sadis sih perubahan posisi pemain-pemain ini. Jadi kita bahas mereka yang jadi lumbung gol klub meski sebelumnya adalah winger, atau playmaker.
Banyak pula yang tadinya mereka merupakan seorang gelandang tengah, sisi sayap murni dan entah apapun itu pastinya mereka berangkat dari sektor lini kedua. Dan kini mereka bervelousi jadi target man gokil meski nggak semuanya bermain di pos striker tunggal. Siapa aja?
Kuy simak gan.....
Antoine Griezmann

Pemain sayap asal Prancis ini adalah seorang winger sejati. Di Real Sociedad ia lincah menyisir areanya dan bertugas mengirim umpan ke para striker. Griezmann tak jarang menusuk pertahanan lawan dan kemudian mencetak gol jika ada kesempatan.
Dan ketika ia pindah ke Atletico Madrid, Griezmann mendadak jadi striker dadakan. Sebenarnya posisinya tetap penyerang sayap. Namun ia piawai dalam penyelesaian akhir. Diego Simeone jelas jeli melihat kelebihan sayap Prancis ini. Ia menjadi pemain tersubur Ateltico sampai saat ini dan bisa mengubah posisinya juga jadi playmaker seperti sukses membawa Les Bleus juara Piala Dunia 2018 kemarin.
Roberto Firmino

Robeto Firmino bukanlah striker murni. Tapi pos false nine yang dibuat Jurgen Klopp untuknya ternyata nyetel banget. Kini dia bahkan adalah target man utama Liverpool. Bersama trisula Firmansah, ia Mane dan Salah adalah trio paling kejam di Liga Inggris.
Di timnas Brasil, plotnya juga sudah sebagai striker murni. Namun karena Neymar Junior masih jadi pilihan utama, talenta Firmino di level timnas Samba masih kurang bertaji.
Kilau Firmino masih agak kalah oleh Neymar. Padahal CV-nya di Premier League adalah jaminan gol. Posisi aslinya dulu adalah gelandang serang ketika masih bertualang di Bundesliga bersama Hoffenheim.
Gareth Bale

Evolusi Bale lebih ganas lagi. Bayangkan saja, ia tadinya menetapi posisi sebagai bek sayap --dan sesekali sebagai Libero-- di Southampton ataupun Tottenham Hotspur. Namun pada tranformasnya, Bale berubah menjadi sayap tengah dan terakhir menjadi penyerang sayap.
Di Spurs dulu, ia kerap jadi gelandang sayap yang membantu penyerangan agar daya gedor Spurs makin beringas. Hasilnya nggak mengecewakan samasekali.
Kecepatan yang dipunyai pemain Wales ini memang di atas rata-rata. Tak heran meski dulu sebagai bek, ia tetap merepotkan para bek lawan ketika merangsek ke depan.
Di Madrid, evolusinya semakin menjadi. Bale benar-benar kerap mengisi pos lini depan Madrid bersama Benzema dan tentu Ronaldo yang dulu jadi ikon di sana.
Lionel Messi

Mungkin nggak banyak yang tahu nih kalau Lionel Messi dulunya adalah gelandang serang. Dia adalah playmaker murni kala masih memperkuat Barcelona muda. La Masia membentuk karakternya menjadi lebih tajam.
Bisa beroperasi di sektor sayap dengan piawai, dia juga dilatih mencetak gol dengan dahsyat. Buat ente bre yang main Football Manager lawas tahu banget deh Messi dulunya murni playmaker.
Tapi waktu mengubahnya menjadi striker andal. Meski bukan target man sejati karena tubuh pendeknya, ia bisa menyulap kekurangannya menjadi kelebihan yang tak dimiliki pesepakbola orang lain.
Sihir Messi terbukti masih paling gila di La Liga lewat torehan golnya. Dia juga striker Barca dengan gol terbanyak sepanjang masa.
Cristiano Ronaldo

Tentu sudah pada fasih banget nih gan soal evolusi Ronaldo ya kan. Bicara kategori ini tentu tak boleh melewatkan yang terbaik. Cristiano Ronaldo adalah winger sedari membela Sporting Lisbon. Pindah ke MU, ia diproyeksikan menggantikan Beckham.
Namun ternyata nalurinya lebih tajam dari seorang sayap. Ronaldo menjadi goalgetter MU bersama Ruud Van Nistelrooy. Ia pun sesekali diplot sebagai striker. Hasilnya, begitu luar biasa.
Ronaldo jelas punya fisik spesial. Staminanya luar biasa. Sebagai sayap ataupun forward, Ronaldo tetap mumpuni. Di Madrid, Ronaldo menjelma sebagai bomber murni.Pemain asal Portugal itu juga tak segan mengakui kini dirinya seorang striker, bukan lagi winger.
Dengan postur sempurna sebagai target man, Ronaldo yang kini pemain Juventus itu pun pernah mengakui bahwa dirinya kini adalah striker murni.
Oh ya ada lagi contoh lawas lagi, tapi sayangnya dia udah nggak main profesional di lapangan. Contoh terdekat dari generasi emas di list ini ada Thierry Henry. Henry dulunya adalah sayap yang dipandang sebelah mata. Di Juventus sebagai winger dia gagal total. tapi di Arsenal, ia menemukan ketajaman luar biasa ketika diplot Arsene Wenger sebagai ujung tombak.
Sekian:malu:
Sumber dari wawasan ane sendiri gan selama jadi pengamat :o mau lempar cendol monggo loh gan:matabelo: