DOUBLE-Jenis Seating Pada Meeting Space Yang Wajib Anda Ketahui



Mengetahui jenis seating pada meeting space tentunya wajib untuk Anda ketahui, sebab hal ini akan sangat memberikan pengaruh dalam kenyamanan ketika meeting di ruangan tersebut. Apalagi setiap seating memiliki kelebihan serta kekurangan sendiri, pastinya hal ini akan sangat memberikan pengaruh terhadap peserta meeting agar dapat berlama-lama di ruangan tersebut. Pastinya tempat duduk merupakan hal yang sangat memberikan pengaruh, pastikan bahwa tempat duduk pada ruangan meeting nyaman dan empuk. Bayangkan saja jika tempat duduknya tidak nyaman sehingga Anda tidak dapat bertahan lama duduk di ruangan tersebut. Jadi jangan menganggap remeh mengenai tempat duduk di ruangan meeting ketika Anda memilih nanti.

 
1. U-Shape
Umumnya ruangan meeting di Indonesia memiliki desain dengan model U-Shape, dimana pola bangku dan kursinya berbentuk huruf U. Umumnya seating jenis ini digunakan untuk meeting medium yang memiliki kapasitas 20 orang sehingga memudahkan para pembicara dalam berinteraksi maupun berkomunikasi dengan para peserta yang hadir. Para peserta juga mudah dalam berinteraksi satu dengan lainnya karena model seatingnya yang terbuka, jenis seating ini juga mengedepankan konsep kekeluargaan karena bentuk meja dan kursinya yang bersebelahan dan berseberangan. Tidak heran jika banyak perusahaan yang menyukai jenis seating ini ketika meeting, apalagi model seating seperti ini mempermudah para pembicara untuk melihat segala penjuru dengan mudah. Namun terdapat keterbatasan dari seating ini, dimana membutuhkan ruangan yang besar untuk menempatkan posisi meja dan kursinya. Jadi tidak sembarangan ruangan dapat ditempatkan seating ini.
 
2. Boardroom
Jenis seating boardroom merupakan salah satu jenis yang banyak digunakan oleh orang di Indonesia, apalagi seating jenis ini dapat menjangkau peserta dengan jumlah sedikit hingga medium. Untuk konsep seating ini biasanya menggunakan meja panjang di tengah ruangan, jadi setiap peserta akan saling berhadapan. Tentunya seating jenis ini akan memaksimalkan interaksi para peserta dengan yang lainnya, apalagi dengan saling berhadapan dengan orang lain maka tingkat konsentrasi setiap peserta dapat mencapai 90% sehingga akan sangat maksimal dalam memperhatikan pembicara. Namun salah satu kekurangan dengan jenis model ini adalah tidak mampu menampung banyak peserta, serta penempatan layar maupun proyektor harus sangat diperhatikan posisinya sehingga para peserta dapat memperhatikannya dengan sangat baik. Jadi apa yang disampaikan oleh pemateri akan tersampaikan dengan baik, sehingga ketika selesai dari meeting maka seluruh peserta mengetahui apa yang disampaikan.
 
3. Classroom
Model seating ini tentunya seperti sekolah pada umumnya, dimana terdapat meja dan kursi yang berjajar ke belakang dengan fokusnya pada pembicara. Tentunya model seating class room ini dapat menampung banyak peserta dengan banyak serta maksimal namun jenis seating ini tidak dapat membuat seluruh peserta berinteraksi dengan baik, karena umumnya mereka yang duduk di bagian belakang tidak terlalu fokus dengan apa yang dibicarakan dibandingkan dengan mereka yang duduk di bagian depan. Hal ini dikarenakan terdapat jarak antara pembicara dengan peserta, jadi walaupun dapat menampung banyak orang namun belum tentu efektif. Namun tidak akan menjadi masalah jika pesertanya sedikit karena tidak perlu duduk hingga belakang.
 

 
4. Teater
Apabila Anda ingin melakukan meeting dengan jumlah peserta yang banyak, maka seating jenis teater style sangat bagus dan merupakan solusi yang tepat. Tentunya model seating ini hampir sama seperti model classroom namun yang membedakan adalah terdapat jalan yang memisahkan para peserta pada bagian kiri dan kanannya. Tentunya dibutuhkan ruangan yang besar untuk seating jenis ini karena diperuntukkan bagi banyak orang, namun jenis seating ini hanya menyediakan kursi saja tanpa adanya meja. Jadi Anda akan kesusahan ketika perlu mencatat materi yang penting, serta dibutuhkan sound system, pencahayaan, dan layar tambahan yang dapat membantu para peserta yang duduk di bagian belakang agar dapat mengikuti materi dengan baik. Namun model seating seperti ini juga dapat membatasi interaksi pada setiap peserta sehingga hanya akan terfokus pada pembicara saja. Tidak jarang jika peserta hanya menjadi pendengar pasif di meeting space.

Gambar:  pexels

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel