Fenomena Reggie dan Ronnie Kray, ketika penjahat menjadi idola
Coba ingat kembali nama-nama penjahat paling terkenal di Indonesia. Teroris Dulmatin dan Noordin M. Top, Johnny Indo, si jagal Ryan dari Jombang, dan banyak lagi. Dari sekian banyak nama-nama yang muncul, apakah ada satu saja nama yang sempat diidolakan oleh masyarakat Indonesia? Tidak ada. Di London, pada era 1960-an, mulai dikenal nama Reggie dan Ronnie Kray, saudara kembar anggota geng kriminal "the Firm" yang menguasai ibukota negara Inggris tersebut.
Lahir di Hoxton, London pada tanggal 24 Oktober 1933, dengan jarak waktu 10 menit, Reggie dan Ronnie Kray mengenal dunia kriminal dari usia dini. Pada awalnya, mereka tertarik untuk menjadi petinju karena sang kakek Jimmy "Cannonball" Lee merupakan salah satu petinju terbaik di London saat itu. Mereka pun sering berlatih dan cukup mahir dalam bertinju, namun kegiatan-kegiatan kriminal mereka mengakibatkan berakhirnya karir mereka sebagai petinju. Setelah itu, mereka beralih ke dunia kriminal secara full-time. Di akhir era 1950an mereka bekerja untuk Jay Murray asal Liverpool, dan terlibat dalam banyak perampokan bersenjata, dan pembakaran. Dengan cara inilah mereka memperoleh banyak properti bangunan. Pada tahun 1960, Ronnie dijebloskan ke penjara, sementara Reggie menerima sebuah klub malam, Esmeralda's Barn, dari Peter Rachman yang merupakan seorang pemilik lahan yang terkenal akan kekerasannya.
Bersama ibu mereka, Violet Kray
Setelah mendapatkan klub malam tersebut, pengaruh mereka naik di area West End kota London. Mereka bukan hanya penjahat kelas kakap, tapi juga sudah seperti selebriti. Mereka bergaul dengan selebriti lainnya, sosialita, dan bahkan anggota-anggota parlemen. Mereka juga sering dipotret oleh fotografer terkenal David Bailey. Mereka pun memiliki rival, yaitu "the Richardsons", sesama geng kriminal, asal London Selatan.
Reggie dan Ronnie bersama Charlie, kakak mereka. Foto diambil oleh David Bailey.
Pada tanggal 9 Maret 1966, Ronnie menembak mati George Cornell yang merupakan salah seorang anggota geng rivalnya. Sehari sebelumnya, telah terjadi penembakan di sebuah klub malam yang terjadi antara the Richardsons dan Richard Hart, salah seorang kerabat Reggie dan Ronnie. Richard tewas tertembak dan hampir semua anggota geng Richardson ditahan. George sendiri kebetulan tidak ikut dalam penembakan itu sehingga ia bebas. Ia menjenguk teman anggota gengnya di rumah sakit dan memutuskan untuk pergi ke bar bernama "Blind Beggar" sepulang dari sana. Ketika disana, ia dihampiri oleh Ronnie yang langsung menembak kepalanya. Ia pun dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal pada pukul 3 pagi. Sesaat sebelum ditembak, ia berkata "Well, look who's here!" (Lihat siapa yang datang!) ketika melihat Ronnie menghampirinya.
6 bulan setelahnya, pada tanggal 12 Desember 1966, mereka membantu teman mereka Frank Mitchell untuk kabur dari penjara. Mereka saling mengenal ketika Ronnie mendekam di penjara beberapa tahun sebelumnya. Frank ingin permohonan bebas bersyaratnya dipertimbangkan oleh pihak berwajib, dan dengan menolong Frank untuk kabur, Reggie dan Ronnie bermaksud untuk mendesak pihak berwajib agar melakukan keinginan mereka. Namun, hanya beberapa hari setelah bebas, Frank ditembak mati oleh salah seorang temannya karena dianggap berbahaya.
Reggie bersama sang kakek Jimmy "Cannonball" Lee
Pada tanggal 8 Mei 1968, Reggie, Ronnie, dan 15 anggota geng "Firm" ditahan oleh pihak berwajib. Mereka berencana untuk menyalahkan orang lain, Scotch Jack Dickson, atas kematian George Cornell. Awalnya, tidak ada yang berani untuk memberi kesaksian mereka dalam penembakan George, namun setelah tahu akan rencana Ronnie, Scotch Jack pun langsung memberikan semua yang ia tahu akan kejadian tersebut. Namun, polisi masih memerlukan seorang saksi yang memang ada disaat penembakan berlangsung. Mereka berhasil menemukan seorang bartender yang bersedia menjadi saksi selama identitasnya tidak dibeberkan. Pada bulan Maret 1969, mereka diberikan hukuman penjara seumur hidup untuk pembunuhan George Cornell dan Jack McVitie, anggota geng yang mereka tewaskan karena tidak memenuhi janjinya untuk membunuh Leslie Payne, seorang penasihat ekonomi.
Ronnie mendekam di penjara sepanjang sisa hidupnya, hingga kematiannya pada tanggal 17 Maret 1995 di usia 61 tahun akibat terkena serangan jantung. Reggie dibebaskan pada tanggal 26 Agustus 2000 atas dasar kemanusiaan, setelah ia didiagnosa menderita kanker kandung kemih. Hari-hari terakhirnya ia habiskan bersama istrinya Roberta di sebuah hotel di Norwich. Ia meninggal dalam tidurnya pada tanggal 1 Oktober 2000, dan dimakamkan bersebelahan dengan adiknya Ronnie.
Saudara kembar ini menjadi dua sosok yang terkenal dalam budaya modern Inggris, nama mereka tak jarang disebut dalam lirik-lirik lagu, banyak juga buku dan film tentang kehidupan mereka yang dirilis. Musisi dan band-band terkenal sekelas Ray Davies, Morrissey, Blur, dan the Libertines semua telah menulis lagu tentang mereka. Kisah kehidupan mereka difilmkan dengan judul "The Krays" yang dirilis pada tahun 1990, dan juga "Legend" pada tahun 2015. Kedua film sukses di pasaran.