Hiroshima: Dulu Dan Sekarang
Wednesday, August 8, 2018
Sekilas info
Hiroshima adalah nama sebuah kota yang terdapat di Prefektur Hiroshima. Tepatnya, kota ini merupakan ibukota Prefektur Hiroshima, sekaligus menjadi kota terbesar yang ada di wilayah Chugoku (note=sebagai informasi, negara Jepang dibagi dalam 8 wilayah dan 47 prefektur). Posisi Hiroshima dalam peta Jepang kira-kira sebagai berikut:
Posisi kota Hiroshima dalam peta Jepang, ditandai dengan titik merah [foto: Luinil/wikimedia]
Mengingat posisi Hiroshima yang lebih dekat ke garis khatulistiwa dibanding Tokyo, Hiroshima memiliki karakter iklim subtropis. Musim dingin di Hiroshima tidak sedingin di Tokyo (apalagi Hokkaido) karena suhunya hanya berkisar antara 7-12 derajat Celcius saja; sementara musim panas di kota ini pun lebih hangat dibanding Tokyo dan Hokkaido (suhu rata-ratanya antara 27-32 derajat Celcius).
Hiroshima [foto: Imahinasyon Photography/flickr]
Sejarah singkat
Nama Hiroshima baru ada pada tahun 1589, tepatnya saat seorang shogun bernama Mori Terumoto membangun kastilnya di tempat yang sekarang menjadi kota Hiroshima dan beliau sekaligus mengukuhkan nama tempat tersebut sebagai Hiroshima (yang bisa diterjemahkan sebagai pulau lebar). Namun sebetulnya sejarah Hiroshima sudah ada sejak abad ke-6 dan 7. Bentuknya pun sudah berupa wilayah dengan sistem transportasi yang memadai.
Nama Hiroshima baru menjadi perhatian dunia saat pada tanggal 6 Agustus 1945 kota tersebut mendapat serangan bom atom saat Perang Dunia II. Tepatnya, bom tipe uranium yang diberi kode nama Little Boy sengaja dijatuhkan oleh pasukan Amerika untuk mengguncang Jepang. Itu pertama kalinya sebuah bom atom digunakan sebagai senjata perang dalam sejarah dunia (sebelumnya hanya digunakan dalam tes saja). Serangan tersebut meluluhlantakkan seluruh kota Hiroshima dan berdampak juga pada wilayah tetangganya karena dampak langsung bom ini mencapai radius 2 kilometer. Diperkirakan lebih dari 69% bangunan di Hiroshima hancur dan 80000 orang terbunuh oleh insiden tersebut. Itu belum termasuk dengan efek radiasi paska ledakan. Jatuhnya bom atom di Hiroshima, ditambah dengan bom atom di Nagasaki, sukses mengguncang Jepang dan akhirnya negara Matahari Terbit tersebut menyerah dalam Perang Dunia II.
Diorama hancurnya kota Hiroshima paska jatuhnya bom atom 6 Agustus 1945 [foto: Derek Springer/wikimedia]
Hiroshima saat ini
Paska meledaknya bom atom, Hiroshima memerlukan waktu untuk betul-betul bangkit dan berbenah. Apalagi karena pada bulan September 1945 sebuah badai menghantam Hiroshima dan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan bangunan. Hiroshima pun sempat diprediksi akan ditinggalkan oleh penghuninya dan menjadi kota mati. Namun prediksi tersebut salah. Setelah semua bencana berlalu, perlahan tapi pasti Hiroshima mulai memulihkan diri. Kebangkitan Hiroshima mulai terasa setelah pada tahun 1949 pemerintah setempat mulai merencanakan pembangunan Hiroshima Peace Memorial Park untuk mengabadikan sejarah jatuhnya bom atom di Hiroshima. Hiroshima Peace Memorial Park, ditambah dengan Hiroshima Peace Memorial Museum, kemudian menjadi salah satu daya tarik utama wisata di Hiroshima yang sukses menarik perhatian pengunjung dari seluruh dunia. Tentang Hiroshima Peace Memorial Park ini akan saya ulas lebih detail dalam tulisan terpisah ya.
Hiroshima Peace Memorial Park [foto: kmf164/flickr]
Hiroshima saat ini tak hanya melulu bicara tentang kenangan masa lalu yang diabadikan dalam Hiroshima Peace Memorial Park. Kota ini saat ini menjadi salah satu kota tujuan wisata dengan beragam pilihan obyek wisata yang menarik. Museum, kuil, spot bersejarah, pengalaman budaya, air panas alami, itu hanya sebagian kecil daya tarik wisata yang bisa ditemukan di Hiroshima. Jadi, sekalipun teman-teman mulanya berminat berkunjung ke Hiroshima dengan alasan untuk melihat sisa-sisa bom atom, tak perlu khawatir akan mati gaya karena banyak sekali obyek wisata yang bisa ditemukan di kota ini.
Hiroshima di malam hari [foto: Voogd075/wikimedia]
Dari Tokyo ke Hiroshima
Ada 3 cara untuk mengakses Hiroshima dari Tokyo, yaitu menggunakan kereta, bus, serta pesawat terbang.
Untuk kereta, cara tercepat dan termudah adalah dengan menggunakan shinkansen. Dengan menggunakan shinkansen tercepat di jalur Tokkaido Shinkansen, yaitu shinkansen Nozomi, hanya memerlukan waktu kira-kira 233 menit atau 4 jam-an untuk bepergian dari Tokyo-Hiroshima (biayanya kira-kira ¥19000*-20000*). Sayangnya shinkansen Nozomi ini tidak di-cover oleh JR Pass. Jadi jika ingin ke Hiroshima menggunakan JR Pass, cara tercepat adalah naik shinkansen Hikari dan Sakura, dan transit dulu di Stasiun Shin-Osaka (±5 jam). Bisa juga dengan memilih rute transit melalui Stasiun Himeji, dengan perkiraan waktu tempuhnya kira-kira 4 jam 45 menit.
Alternatif lainnya, bisa menggunakan bus dengan lama perjalanannya kira-kira 12 jam. Memang sih jauh lebih lama dibanding menggunakan shinkansen, namun jika pergi dengan menggunakan bus malam, bisa sekaligus menghemat biaya akomodasi lho. Perkiraan biaya untuk naik bus ini kira-kira ¥11900*, namun jika menggunakan Japan Bus Pass harga tiketnya bisa jauh lebih murah.
Untuk waktu tempuh yang lebih singkat, naik pesawat domestik saja. Saat ini sudah banyak penerbangan dari Haneda Airport di Tokyo ke Hiroshima. Waktu tempuhnya terbilang singkat, hanya 90-100 menitan. Hanya saja biayanya memang cukup mahal, bisa mencapai ¥30000*-40000* (bisa lebih murah kalau sedang ada promo). Dari Bandara Hiroshima, kira-kira memerlukan waktu 50 menit untuk mencapai pusat kota Hiroshima.
***