Ingatkah Kalian dengan Para One Season Wonder di Premier League Ini?
Wednesday, August 1, 2018
Premier League musim 2018-19 akan kembali digelar mulai pekan depan. Laga Community Shield antara juara Premier League musim lalu, Manchester City versus kampiun Piala FA, Chelsea, akan menjadi penanda dimulainya musim baru.
Credit: Istimewa
Seringkali disebut sebagai liga sepak bola terbaik di dunia, Premier League memang kerap memberikan hal-hal yang luar biasa. Akan tetapi, bukan cuma hal luar biasa yang positif, ada juga hal-hal luar biasa yang merupakan sesuatu yang tidak bagus. Salah satunya adalah julukan "One Season Wonder".
Tampil apik di suatu musim, dan langsung merosot di musim berikutnya. Begitulah kira-kira ungkapan untuk seorang pemain yang dijuluki "One Season Wonder". Di Premier League, seringkali sang 'One Season Wonder' adalah seorang penyerang. Berikut beberapa di antaranya yang paling diingat:
Datang dari Bayern Munchen pada musim 2007-08, Santa Cruz langsung membuktikan kelasnya sebagai salah satu penyerang tajam. Bersama Blackburn Rovers, Santa Cruz berhasil mencatatkan 19 gol pada musim pertamanya. Sayang, di musim selanjutnya, pemain Paraguay tersebut hanya mampu mencatatkan empat gol dari 20 pertandingan.
Berhasil membawa Crystal Palace promosi ke Premier League pada musim 2004-05, Andy Johnson menjadi pujaan publik Selhurst Park. Tak tanggung-tanggung, Johnson berhasil mencetak 21 gol pada musim tersebut, meskipun Palace harus kembali ke Divisi Championship di akhir musim tersebut. Setelah itu, nama Johnson seolah tenggelam meski sempat bermain untuk Everton dan Fulham.
Datang ke Premier League dari La Liga, Michu mampu membuktikan diri dengan torehan gol yang dicetaknya untuk Swansea City. Pada musim 2012-13, Michu yang baru pertama kali bermain di Inggris langsung mencetak 18 gol. Namun ketajaman pemain yang didatangkan dari Rayo Vallecano tersebut hilang di musim berikutnya. Hanya dua gol yang mampu dicetaknya dari 17 pertandingan.
Pemain berpaspor Senegal ini membuat publik sepak bola Inggris langsung mengenalinya. Datang ke Newcastle United pada bursa transfer musim dingin 2011-12, Papiss Cisse langsung menjadi mesin gol The Toon Army. Memang 'hanya' 13 gol yang diciptakan Cisse, tapi dari 14 laga. Di musim berikutnya, Cisse bermain sebanyak 36 kali dengan catatan hanya delapan gol.
Menjadi salah satu penyerang dengan status juara Liga Champions, Benni McCarthy akhirnya mencoba peruntungannya untuk berkarier di Inggris. Bersama Blackburn Rovers, McCarthy menjalani debut di Premier League dengan luar biasa. Total 18 gol berhasil dicetaknya pada musim 2006-07. Namun, pada musim selanjutnya, McCarthy hanya mampu mencetak delapan gol.
Pemain asal Zimbabwe ini perlu dua musim untuk membuktikan diri di Premier League. Menjalani debut di Premier League pada musim 2005-06 bersama Portsmouth, Benjani baru membuktikan diri pada musim 2007-08. Pada musim tersebut, Benjani mampu mencetak total 15 gol, 12 untuk Portsmouth dan tiga gol untuk Manchester City. Namun, setelah itu nama Benjani tenggelam karena gagal menemukan kemampuannya mencetak gol.
Source
Click for another thread
Credit: Istimewa
Seringkali disebut sebagai liga sepak bola terbaik di dunia, Premier League memang kerap memberikan hal-hal yang luar biasa. Akan tetapi, bukan cuma hal luar biasa yang positif, ada juga hal-hal luar biasa yang merupakan sesuatu yang tidak bagus. Salah satunya adalah julukan "One Season Wonder".
Tampil apik di suatu musim, dan langsung merosot di musim berikutnya. Begitulah kira-kira ungkapan untuk seorang pemain yang dijuluki "One Season Wonder". Di Premier League, seringkali sang 'One Season Wonder' adalah seorang penyerang. Berikut beberapa di antaranya yang paling diingat:
ROQUE SANTA CRUZ
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Datang dari Bayern Munchen pada musim 2007-08, Santa Cruz langsung membuktikan kelasnya sebagai salah satu penyerang tajam. Bersama Blackburn Rovers, Santa Cruz berhasil mencatatkan 19 gol pada musim pertamanya. Sayang, di musim selanjutnya, pemain Paraguay tersebut hanya mampu mencatatkan empat gol dari 20 pertandingan.
ANDY JOHNSON
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Berhasil membawa Crystal Palace promosi ke Premier League pada musim 2004-05, Andy Johnson menjadi pujaan publik Selhurst Park. Tak tanggung-tanggung, Johnson berhasil mencetak 21 gol pada musim tersebut, meskipun Palace harus kembali ke Divisi Championship di akhir musim tersebut. Setelah itu, nama Johnson seolah tenggelam meski sempat bermain untuk Everton dan Fulham.
MICHU
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Datang ke Premier League dari La Liga, Michu mampu membuktikan diri dengan torehan gol yang dicetaknya untuk Swansea City. Pada musim 2012-13, Michu yang baru pertama kali bermain di Inggris langsung mencetak 18 gol. Namun ketajaman pemain yang didatangkan dari Rayo Vallecano tersebut hilang di musim berikutnya. Hanya dua gol yang mampu dicetaknya dari 17 pertandingan.
PAPISS CISSE
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Pemain berpaspor Senegal ini membuat publik sepak bola Inggris langsung mengenalinya. Datang ke Newcastle United pada bursa transfer musim dingin 2011-12, Papiss Cisse langsung menjadi mesin gol The Toon Army. Memang 'hanya' 13 gol yang diciptakan Cisse, tapi dari 14 laga. Di musim berikutnya, Cisse bermain sebanyak 36 kali dengan catatan hanya delapan gol.
BENNI McCARTHY
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Menjadi salah satu penyerang dengan status juara Liga Champions, Benni McCarthy akhirnya mencoba peruntungannya untuk berkarier di Inggris. Bersama Blackburn Rovers, McCarthy menjalani debut di Premier League dengan luar biasa. Total 18 gol berhasil dicetaknya pada musim 2006-07. Namun, pada musim selanjutnya, McCarthy hanya mampu mencetak delapan gol.
BENJANI
Credit: Squawka
Credit: Squawka
Pemain asal Zimbabwe ini perlu dua musim untuk membuktikan diri di Premier League. Menjalani debut di Premier League pada musim 2005-06 bersama Portsmouth, Benjani baru membuktikan diri pada musim 2007-08. Pada musim tersebut, Benjani mampu mencetak total 15 gol, 12 untuk Portsmouth dan tiga gol untuk Manchester City. Namun, setelah itu nama Benjani tenggelam karena gagal menemukan kemampuannya mencetak gol.
***
Source
Click for another thread