WELCOME TO MRBUTONG THREAD
:cool
Kakek kelahiran 3 Februari 1950 ini punya nama lengkap Edi Rosadi. Pensiuan Dinas Perhubungan Jakarta tahun 1974 ini sekarang menetap pada kontrakannya di Kaloran Madrasah Kelurahan Lontar Baru Kota Serang Banten. Pak Edi ini sekarang hidup sebatang kara semenjak kepulangan istri tersayangnya Iyah Husniah ke Rahmatullah pada tahun 2015 lalu karena penyakitnya. Pak Edi tidak memiliki anak dari pernikahannya dengan Alm. Ibu Iyah. Pak Edi hanya memiliki satu orang anak dari pernikahan sebelumnya yang saat ini si anak tinggal di kota Balaraja Tangerang. Pak Edi sebenarnya diajak untuk ikut tinggal bersama sang anak di Balaraja, namun Pak Edi menolak dengan alasan sudah nyaman berada di kota Serang Banten ini. Ya meskipun pada akhirnya beliau hanya hidup sebatang kara.
Quote:
Kegiatan Pak Edi yang selalu beliau jalani setiap harinya adalah mengatur lalu lintas di pertigaan menuju Pasar Lama, Gang Rendah dan Alun-alun Kota Serang. Di tengah teriknya matahari dan padatnya lalu lintas pusat Kota Serang, sering terlihat pemandangan yang cukup menarik mata. Dengan kulit coklat tua khas tebakar sinar matahari dan rambut putih kusam, senyum tulus sumringah tanpa gigi terulas dari bibirnya menyapa para pengguna jalan dengan wajah selalu tampak ceria, seperti tidak ada beban dalam hidupnya. Penampilannya yang khas membuat banyak mata tertuju kepadanya. Pakaian satgas, topi baret, dan sepatu tinggi ala militer membalut tubuh sang kakek seperti veteran dan tak ketinggalan lampu pengatur lalu lintas dikenakan olehnya. Pak Edi tidak pernah pamrih dalam mengatur lalu lintas. Beliau ikhlas dalam melakukan kegiatan sehari-harinya tersebut. Namun terkadang ada beberapa orang yang memberi beliau 'uang tips' karena mengatur lalu lintas. Terkadang beliau mendapat 30rb sampai 50rb perhari.
Quote:
Pak Edi berangkat setiap paginya ke lokasi mengatur lalu lintas menggunakan sepedah yang sudah dia modifikasi lengkap dengan accecoris khas pejuang dengan dilengkapi sirine dan tak ketinggalan bendera merah putih yang menjadi kebanggaan kita semua warna Indonesia. Sepedah yang beliau punya tidak hanya satu, melainkan beliau mempunyai total 4 sepedah yang salah satu sepedahnya adalah pemberian Presiden kita sekarang Jokowi. Beliau mendapatkan sepedah dari Jokowi saat Jokowi datang ke Kota Serang Banten di masa kampanyenya dulu. Beliau bilang saat itu Jokowi ingin berziarah mengunjungi 7 makam sultan yang ada di Banten ini.
Pak Edi sangat senang berangkat ke lokasi dengan bersepedah bukan tanpa alasan. Kala itu beliau punya saudara yang berkerja di suatu kawasan di daerah Cikande, saudaranya setiap hari berangkat naik motor ke tempat kerjanya. Namun suatu hari saudara beliau ini mengalami kecelakaan dan mengakibatkan saudara beliau ini tidak dapat berkerja kembali. Semenjak itu Pak Edi enggan untuk menggunakan motor. Selain itu dengan bersepeda juga membuat dia dapat mudah berinteraksi dengan warga sekitar jalan yang beliau lewati.
Quote:
Selain mengatur lalu lintas dari pagi sampai siang di kawasan Gang Rendah Serang Banten, Pak Edi juga menjadi tukang sapu di Madrasah dekat tempat dia mengontrak. Berawal dari rasa inisiatif karena banyaknya sampah yang berserakan di sekitar Madrasah, beliau membersihkan sampah-sampah itu dengan ikhlas. Terkadang ada pedagang yang berjualan di sekitar Madrasah itu memberi dia 'upah' yang seadanya. Terkadang juga beliau mendapat uang 20rb sampai 25rb dari Guru di Madrasah tersebut.
Pak Edi juga tidak jarang mendapat tawaran untuk menjadi juru parkir di acara pernikahan atau perayaan-perayaan besar di Kota Serang. Beliau tidak pernah mematok harga bayarannya. Upah yang beliau dapat kisaran 50rb sampai 200rb. Beliau tidak pernah memikirkan berapa banyak jumlahnya, beliau hanya berkerja dengan tulus dan ikhlas karena beliau beranggapan bahwa rezeki itu akan datang darimana saja.
Quote:
Buat yang mau liat doi, nih TS ada videonya
Nah itu dia sosok yang sangat menginspirasi TS pribadi karena hampir setiap harinya TS melihat beliau yang benar-benar tulus dalam mengatur lalu lintas entah itu panas ataupun hujan di ibu kota provinsi Banten ini. TS yakin, di usia 70 tahun itu harusnya kebanyakan orang harusnya sudah tinggal istirahat di rumah, menikmati hidup. Tapi Pak Edi tidak. Beliau punya cara tersendiri dalam menikmati hidup.
Sekian dari ane ...
"Pembaca Yang Baik Adalah Pembaca Yang Meninggalkan Jejaknya"
:rate5 :cendolbig
:rate5 :cendolbig
Quote:
DAFTAR PUSTAKA :
Tulisan : Pandangan Pribadi TS
Gambar : Google Image.
Video : Youtube
© Mrbutong 2018
:terimakasih