#IniIndonesiaku Menengok Kembali Sejarah Uang di Indonesia
Monday, August 20, 2018
Quote:
"Tujuh belas agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita. Hari merdeka nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia. Meerdeeka... Sekali merdeka tetap merdeka, selama hayat masih dikandung badan." :iloveindonesias :iloveindonesias :iloveindonesias
Sudah 73 tahun bangsa ini merdeka. Banyak perjuangan yang sudah dilalui oleh bangsa ini untuk meraih kemerdekaan menjadi suatu negara yang berdaulat, termasuk diantaranya yaitu perjuangan merdeka secara ekonomi.
Berhubung masih dalam nuansa kemerdekaan dan HUT RI yang ke-73, disini ane mau ajak ente semua untuk menengok kembali sejarah singkat tentang uang yang pernah beredar di Indonesia dari zaman kerajaan hingga mata uang yang sampai saat ini masih kita gunakan yaitu "Rupiah".
Krisnala dan Gobog
Quote:
Pada masa kerajaan Mataram yaitu di abad ke-9, uang tertua di Nusantara ini diciptakan yakni "Krisnala". Mataram saat itu sudah mengalami kemajuan dan mulai merubah sistem barter (barang) menjadi sistem mata uang. Krisnala dibuat dari logam seperti emas dan perak nih Gan, tujuannya agar bisa bertahan lama.
Setelah Mataram, Majapahit juga memiliki mata uang yang diberi nama "Gobog". Gobog yang terbuat dari tembaga tersebut diperkirakan beredar pada abad ke 14 hingga abad ke 16. Selain digunakan untuk bertransaksi ternyata Gobog juga digunakan sebagai jimat pada saat itu.
Spoiler for Krisnala & Gobog:
Uang Kolonial
Quote:
Belanda pertama kali masuk indonesia pada tahun 1595 diwakili oleh dua orang bersaudara Cornelis dan Frederick de Houtman dengan tujuan membeli rempah-rempah. Karena melihat potensi bisnis yang luar biasa di Indonesia akhirnya di tahun 1602 di bulan Maret mereka mendirikan perusahaan sendiri di Indonesia dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie). VOC tidak hanya menjalankan bisnisnya saja, tetapi juga mencetak uang sendiri agar bisa lebih berkuasa dalam perdagangan di Indonesia. Koin VOC dicetak pertama kali dicetak tahun 1726 dengan bahan tembaga. Merupakan pecahan 1 Doit (Satu Duit). Pada salah satu sisi koin tersebut terdapat lambang VOC dan pada sisi lainnya terdapat lambang provinsi tempat koin itu dicetak.
Setelah VOC dinyatakan bangkrut pada tahun 1799, maka Pemerintah kolonial Belanda mengambil seluruh kekuasaan dan kekayaan VOC. Disinilah awal mula dari penjajahan Belanda di Indonesia. Pada masa ini banyak dicetak uang-uang logam dalam satuan gulden dan sen dan uang kertas keluaran De Javasche Bank.
Spoiler for Uang Zaman Kolonial:
Uang Jepang
Quote:
Selama 350 tahun Indonesia dijajah oleh bangsa Belanda sampai akhirnya Jepang masuk serta berhasil merebut dan menguasai seluruh wilayah Indonesia dari tangan kolonial (1942 -1945). Yang unik pada masa pendudukan Jepang adalah diberlakukannya tiga jenis uang kertas Jepang sekaligus yakni: De Japansche Regeering (1942), Dai Nippon Teikoku Seihu, emisi 1943 dan Pemerintah Dai Nippon, emisi 1944.
Spoiler for Uang Zaman Jepang:
Uang NICA dan ORI
Quote:
Setelah mulai berakhirnya penjajahan Jepang terhadap Indonesia karena kalah dalam perang dunia 2, datang kembali Belanda untuk mengusik kemerdekaan Indonesia. Belanda datang kembali pada tanggal 29 September 1945 di tanjung Priok. Untuk mendapatkan kembali simpati rakyat Indonesia, Belanda menggunakan Rupiah jepang untuk membayar gaji pegawai pribumi dan mengedarkan uang tersebut.
Selain mengedarkan Rupiah Jepang, Belanda juga secara perlahan mengedarkan mata uangnya yang bernama NICA. Dengan peredaran mata uang NICA tersebut, akhirnya membuat kondisi perekonomian Indonesia semakin parah.
Pemerintah akhirnya mengambil langkah strategis demi mengurangi pengaruh NICA di Tanah Air. Pada 2 Oktober 1945, pemerintah mengeluarkan Maklumat Pemerintah Republik Indonesia yang menetapkan bahwa uang NICA tidak berlaku di wilayah RI. Pemerintah juga terus mengebut produksi mata uang sendiri yang dinamakan Oeang Republik Indonesia (ORI). Tanggal 30 Oktober 1946 selang beberapa jam setelah pidato Bung Hatta melalui RRI Yogyakarta, ORI resmi beredar dan digunakan untuk pembayaran yang sah di Indonesia.
Spoiler for NICA & ORI:
Uang Rupiah
Quote:
Nama Rupiah berasal dari kata India: rupiya yang dimana kata tersebut berakar dari bahasa Sansekerta yaitu: rupyakam yang berarti "perak". (id.wikipedia.org/wiki/Rupiah)
Pada Desember 1951, De Javasche Bank dinasionalisasi menjadi Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral. Di saat yang sama, Bank Indonesia juga merilis uang rupiah yang berlaku sebagai alat pembayaran. Di tahun 1952 hingga 1953, Bank Indonesia mulai merilis uang kertas baru, mulai dari 1 Rupiah hingga 100 Rupiah. Ini menandai periode baru dalam sejarah Rupiah di mana penerbitan dan peredaran uang kertas Rupiah kini menjadi tugas Bank Indonesia. Sedangkan uang koin masih ditangani oleh Pemerintah secara terpisah.
Barulah pada masa Orde Baru, Bank Indonesia diberi wewenang untuk mencetak dan menerbitkan uang, baik dalam bentuk koin ataupun kertas, serta mengatur peredarannya. Uang inilah yang terus berkembang menjadi alat pembayaran yang diterima hingga kini.