[JOMBLO MASUK] Mungkin ini sebab agan sista belum juga kunjung menikah!
Friday, August 24, 2018
Spoiler for header:
Spoiler for spoiler:
Quote:
Spoiler for Salam:
Quote:
Spoiler for Greeting:
Quote:
KASKUS KREATOR
Quote:
sejatinya segala hal yang ada di dunia ini, sudah ada pasangannya, tidak hanya malam yang berpasangan dengan siang, atau pagi dengan sore atau juga subuh dengan maghrib, agan sista yang jomblo pun sebenarnya ada pasangannya. Nah, berikut ini TS bakal ngulas beberapa masalah yang mungkin agan sista alami atau ada dalam diri agan sista sehingga agan sista harus melewati waktu yang panjang untuk urusan menikah, padahalkan kita semua tahu, menikah itu tidak hanya urusan biologis melainkan juga urusan 'ubudiyah atau beribadah kepada sang maha kuasa. langsung aja ke TKP ya gansis...
Quote:
#Terlalu Sibuk dengan urusan sendiri
Quote:
Tidak sedikit orang yang kerap mengalami hal yang tidak wajar, seperti menjadi perawan tua, atau bujangan tua, hal ini sebetulnya hasil dari sikap agan sista yang selama ini tidak pernah mau meluangkan waktu barang sedikitpun untuk mencoba hal yang berbau urusan pernikahan. Urusan apa sih yang kadang – kadang bisa membuat kita berpotensi kehilangan masa – masa emas dalam hidup kita? TS bakal jawab yang paling pertama pastinya urusan Karir, siapa yang tidak mau memiliki karir yang hebat dan tinggi, tapi kalo harus mengorbankan hal – hal penting apakah tidak sebaiknya diluangkan waktu barang satu atau dua hari untuk ngobrol santai dengan seseorang dan berbicara tentang kehidupan rumah tangga.
Spoiler for ILUSTRASI:
Saran TS, meskipun karir yang akan membantu menunjang kehidupan di masa mendatang, tapi jangan terlalu fanatik juga dengan yang namanya mencari pasangan hidup, sekalipun memiliki pemikiran yang terlalu hebat, seperti kalo saya belum mapan, nanti anak istri saya mau dikasih makan apa? Jika agan sista pernah berpikir ke arah sana, cobalah tengok ke bawah, ada hal yang lebih kecil dari manusia, yaitu kuman, dan kumanpun memiliki bagian rejeki yang tidak pernah kita tahu, padahal kalo harus kita lebih jeli, kita belum pernah melihat kuman pergi dan pulang dari kantor. Artinya, manusia diciptakan sudah dengan porsinya masing – masing, urusan perut urusan jodoh, mati dan celaka sudah diatur oleh yang maha kuasa, tinggal kita sebagai manusia perlu berikhtiar, baik untuk mencari makan, mencari jodoh untuk menghindari mati dan celaka sampai ajal datang menjemput.
Quote:
#Terlalu pilih – pilih
Quote:
Kalo yang ngelamar gue bukan TNI, gue gak akan terima lamarannya titik! Mungkin ada sebagian orang yang bermimpi untuk dapat hidup bersanding dengan laki – laki idamannya, sehingga dalam tirakatnya ia selalu mencari celah agar bisa dekat dengan orang – orang yang memiliki profesi tertentu seperti polisi, dokter, TNI, Atlet dan yang lainnya. Namun, pernahkah terpikir bahwa manusia itu hanya bisa berencana, dan yang memberikan kepastiannya adalah sang maha kuasa? Sehebat apapun rencana manusia tidaklah akan nampak dipelupuk mata hasilnya, sehingga ia merasakannya. Dalam hal ini, biasanya kaum hawa lebih senang memilah milih calon pendamping hidupnya, dengan harapan hidup bahagia dengan lelaki pilihan yang sesuai dengan kriterianya, tetapi tidak hanya kaum hawa ternyata kaum adampun demikian, terkadang tidak ingat penampilan dan akhlak diri sendiri, tapi keinginannya untuk mendapatkan pasangan yang layak menurutnya pun jadi salah satu impian besar.
Spoiler for ilustrasi:
Saran TS, dalam Al Quran surat Ar Ruum dijelaskan bahwa manusia dipertemukan dan dinikahkan supaya hadir rasa kecintaan dan rahmat sang maha kuasa, dan dapat hidup tentram dalam ikatan keluarg tersebut. Meskipun demikian, tidak ada yang mampu memungkiri bahwa setiap kita ingin pasangan yang serba lebih, lebih cantik dari yang lain, lebih bergelar dari yang lain, dan serba lebih deh pokoknya, tapi ingat juga bahwa jodoh adalah kacaan diri kita sendiri, sehebat apapun seleksi yang dilakukan maka hasilnya akan kesitu – situ juga. Makanya, kalo udah nemu yang suka sama kita dan terima segala kekurangan dan untuk saling melengkapi dengan kelebihan yang dimiliki masing – masing, langsung aja ke KUA gansis, biar gak keburu dialihkan ke yang lain.
Quote:
#Belum mapan
Quote:
Pengalaman pribadi nih, temen ditanya eh usia udah berapa? Dia jawab 30, ane tanya lagi, koq belum nikah? Dia jawab lagi, belum punya modal gue! Ane jawab dengan senyuman, terus ane ajak ngopi ane bilang aja gini, emang berapa modal nikah yang ente mau? Dia bilang, ya minimal sepuluh juta. Ane langsung hela nafas panjang, dalam hati ane ngitung, ane nikah Cuma modal 350 ribu untuk biaya sewa mobil saat lamaran ke rumah calon mertua karena jaraknya lumayan jauh dan keluarga yang diajak juga lebih dari 3 orang, ditambah biaya mahar beli emas 5 gram seharga 2.5 juta, ditambah biaya KUA 750 ribu waktu itu, jadi total 3.6 juta. Dalam hati ane bergumam, ini orang mau nikah apa dia mau buang – buang duit ya? Sampai sini, ane bilang ke doi, ente mau nikah atau mau gimana? Nikahkan itu simpel, ane modal mental sama niat, duitpun gak nyampe 5 juta, karena niat ane Cuma pengen sah dalam mata hukum agama dan negara. Tapi kalo ente pengennya ribet sih, ya ikutin aja kemauan ente. Setelah 2 minggu kemudian ini anak balik lagi ke ane, dan dia bilang, kalo ente modal 3.6 juta, gue Cuma modal 2 juta dan insya Allah bulan depan kita akadan. Dalam hati ane gembira banget, ada orang nikah yang gak pengen ribet kecuali urusan agama dan negaranya supaya sah dimata keduanya.
Spoiler for ilustrasi:
Saran TS, Jangan khawatir dengan kemapanan, karena kemapanan tidak sama sekali menjamin kehidupan rumah tangga, lihat kehidupan realita orang besar (mapan) contoh kecil artis, hidup dengan segala kemewahan dan segala serba cukup, tapi kalo waktunya roboh ya tetep roboh rumah tangganya. Artinya apa, ketika kita berpikir untuk menikah harus mapan, maka kapan kita nikahnya, jika mau kumpulin uang misalnya seharga seperti temen ane diatas, ya silahkan jika mampu, tapi jika usia sudah semakin bertambah apa tidak sebaiknya didahulukan dulu menikahnya menabung kemudian jika ingin mengadakan resepsi?
Quote:
Inilah yang bisa TS suguhkan untuk gansis semuanya dalam rangka mengingatkan kembali kepada sesama betapa pentingnya berrumah tangga dengan niat yang tulus dan ikhlas, tanpa ada paksaan dan tanpa ada tujuan yang lain, menikah perlu uang, tapi jangan sampai uang dibuang – buang percuma, masih ada jalan yang lebih baik dan layak untuk membuang uang jika memang sudah tidak diperlukan lagi, seperti santunan anak yatim, atau santunan jompo, atau membantu yang sedang ken musibah.
wassalam