Keju tertua telah ditemukan di makam Mesir kuno
Tuesday, August 21, 2018

Waktu kecil, kalo ane makan keju, pasti temen-temen ane bilang "kayak bule dah lu, makanannye keju".
Padahal kan biarpun muka kek karet gado-gado gini ane juga doyan ama yang namanye keju :ngakak
Biasanya keju kalo kelamaan ditaro kulkas suka kering terus agak kecoklatan warnanya. Nah baru-baru ini telah ditemukan keju berusia ribuan tahun yang ditemuin tim arkeolog di makam Mesir kuno :wow
Kalo gasalah merknya Pro Chiz.
Quote:

Ilustrasi keju yang sudah berjamur | Pixabay
Para peneliti mengatakan mereka mungkin telah menemukan keju padat tertua di dunia di makam Mesir yang berasal dari abad ke-13 SM.
Lokasi pemakaman berlokasi di Saqqara dekat kota Kairo yang kali pertama ditemukan pada tahun 1885 silam.
Praktik pembuatan keju telah digambarkan di dinding mural makam Mesir Kuno dari 2.000 SM.
Selain itu, sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Naturemenelusuri bukti paling awal dari industri ini ke milenium ke-6 SM di Eropa Utara sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Residu keju yang lebih tua yang ditemukan telah dikaitkan dengan susu fermentasi alami seperti yoghurt atau kefir, tetapi penemuan di Saqqara mengungkapkan, tidak ada jejak protein dari fermentasi susu alami.
"Bahan yang dianalisis dalam penelitian mungkin adalah sisa padat arkeologi purba keju yang pernah ditemukan hingga saat ini," kata studi dalam jurnal Analytical Chemistry.
Makam tempat keju tertua ditemukan dulunya tempat peristirahatan Ptahmes, mantan walikota Memphis, Mesir, pada Dinasti ke-19 yang memerintah dari 1292 SM ke 1189 SM.
Kali pertama makam ditemukan pada 1885 oleh pemburu harta karun yang mencuri benda-benda di dalamnya.
Makam sempat hilang karena proses alamiah, tetapi kembali ditemukan pada tahun 2010.
"Tiga tahun kemudian, para arkeolog membuka makam dan menemukan guci yang rusak," kata Enrico Greco dari University of Catania, Italia, sekaligus penulis utama studi tersebut.
Dalam salah satu guci yang rusak, para peneliti menemukan suatu massa yang "dipadatkan, keputih-putihan", dibungkus dalam selembar kain kanvas.
Para peneliti menduga, benda tersebut merupakan semacam persembahan makanan untuk sang pemilik makam—yang memang gemar memakan keju.
Greco mengatakan bahwa tidak semua yang ada di dalam guci adalah keju karena situs tersebut mengalami serangkaian perubahan kondisi lingkungan yang mencemari keju dengan pasir dan tanah.
Situs yang berada di gurun ini secara berkala mengalami banjir berkali-kali karena permukaan Sungai Nil yang naik dan tinggi curah hujan. Air membawa tanah alkalin di daerah tersebut ke dalam makam, ke dalam guci, dan ke dalam keju itu sendiri. Alhasil, sifat kimia dari lemak keju pun berubah.

Guci kuno berisi keju di kompleks pemakaman Saqqara, Mesir. | Enrico Greco /University of Catania, Italia
Greco mengungkapkan, para peneliti percaya bahwa potongan keju tersebut dulu beratnya mencapai ratusan gram.
Ia dan rekan lain menganalisis substansi menggunakan teknik analisis protein yang baru bagi dunia arkeologi makanan.
Langkah yang dilakukan termasuk melarutkan sampel dari massa putih yang ditemukan. Kemudian, para ilmuwan berhasil mengisolasi kandungan protein dan menganalisis protein menggunakan teknik kromatografi cairan serta spektrometri massa.
"Setelah pengenalan peptida, kami dapat membandingkan dengan database yang sangat besar dan untuk mengetahui secara tepat protein mana yang berada dalam spesimen asli," jelasnya.
Protein yang mereka deteksi diidentifikasi berasal dari susu kerbau Afrika, domba dan kambing.
Kambing yang kuat dan domba yang jauh lebih rentan telah dijinakkan lebih dari 10.000 tahun yang lalu di Mesopotamia, tetapi sudah lama mencapai Mesir Kuno.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting di dunia arkeologi," imbuhnya.
"Tidak umum untuk menemukan sampel keju setelah ribuan tahun karena sifat mudah busuknya yang tinggi," ungkapnya.
Analisis juga menyimpulkan, keju terkontaminasi dengan bakteri Brucella melitensis yang menyebabkan brucellosis, penyakit mematikan yang berpotensi menyebar dari hewan ke manusia.
Penyakit ini biasanya terjadi karena kontak dari makan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Jenis keju tidak diidentifikasi dalam penelitian.
Greco mengatakan bahwa para peneliti sudah memiliki informasi tentang penyakit di Mesir Kuno, tetapi bukti hanya berasal dari analisis tulang mumi. Membuat usahanya ini menjadi yang pertama dari jenisnya.
Ia memiliki harapan besar atas teknik yang mereka ciptakan, tidak hanya dalam mengidentifikasi makanan kuno, tetapi dalam menyelesaikan kasus pembunuhan contohnya.
"Mungkin di masa depan bisa menggunakan analisis ini guna mengenali protein di TKP terkontaminasi di mana DNA tidak dapat ditemukan," pungkasnya.
Lokasi pemakaman berlokasi di Saqqara dekat kota Kairo yang kali pertama ditemukan pada tahun 1885 silam.
Praktik pembuatan keju telah digambarkan di dinding mural makam Mesir Kuno dari 2.000 SM.
Selain itu, sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah Naturemenelusuri bukti paling awal dari industri ini ke milenium ke-6 SM di Eropa Utara sekitar 7.000 tahun yang lalu.
Residu keju yang lebih tua yang ditemukan telah dikaitkan dengan susu fermentasi alami seperti yoghurt atau kefir, tetapi penemuan di Saqqara mengungkapkan, tidak ada jejak protein dari fermentasi susu alami.
"Bahan yang dianalisis dalam penelitian mungkin adalah sisa padat arkeologi purba keju yang pernah ditemukan hingga saat ini," kata studi dalam jurnal Analytical Chemistry.
Makam tempat keju tertua ditemukan dulunya tempat peristirahatan Ptahmes, mantan walikota Memphis, Mesir, pada Dinasti ke-19 yang memerintah dari 1292 SM ke 1189 SM.
Kali pertama makam ditemukan pada 1885 oleh pemburu harta karun yang mencuri benda-benda di dalamnya.
Makam sempat hilang karena proses alamiah, tetapi kembali ditemukan pada tahun 2010.
"Tiga tahun kemudian, para arkeolog membuka makam dan menemukan guci yang rusak," kata Enrico Greco dari University of Catania, Italia, sekaligus penulis utama studi tersebut.
Dalam salah satu guci yang rusak, para peneliti menemukan suatu massa yang "dipadatkan, keputih-putihan", dibungkus dalam selembar kain kanvas.
Para peneliti menduga, benda tersebut merupakan semacam persembahan makanan untuk sang pemilik makam—yang memang gemar memakan keju.
Greco mengatakan bahwa tidak semua yang ada di dalam guci adalah keju karena situs tersebut mengalami serangkaian perubahan kondisi lingkungan yang mencemari keju dengan pasir dan tanah.
Situs yang berada di gurun ini secara berkala mengalami banjir berkali-kali karena permukaan Sungai Nil yang naik dan tinggi curah hujan. Air membawa tanah alkalin di daerah tersebut ke dalam makam, ke dalam guci, dan ke dalam keju itu sendiri. Alhasil, sifat kimia dari lemak keju pun berubah.

Guci kuno berisi keju di kompleks pemakaman Saqqara, Mesir. | Enrico Greco /University of Catania, Italia
Greco mengungkapkan, para peneliti percaya bahwa potongan keju tersebut dulu beratnya mencapai ratusan gram.
Ia dan rekan lain menganalisis substansi menggunakan teknik analisis protein yang baru bagi dunia arkeologi makanan.
Langkah yang dilakukan termasuk melarutkan sampel dari massa putih yang ditemukan. Kemudian, para ilmuwan berhasil mengisolasi kandungan protein dan menganalisis protein menggunakan teknik kromatografi cairan serta spektrometri massa.
"Setelah pengenalan peptida, kami dapat membandingkan dengan database yang sangat besar dan untuk mengetahui secara tepat protein mana yang berada dalam spesimen asli," jelasnya.
Protein yang mereka deteksi diidentifikasi berasal dari susu kerbau Afrika, domba dan kambing.
Kambing yang kuat dan domba yang jauh lebih rentan telah dijinakkan lebih dari 10.000 tahun yang lalu di Mesopotamia, tetapi sudah lama mencapai Mesir Kuno.
"Ini adalah penemuan yang sangat penting di dunia arkeologi," imbuhnya.
"Tidak umum untuk menemukan sampel keju setelah ribuan tahun karena sifat mudah busuknya yang tinggi," ungkapnya.
Analisis juga menyimpulkan, keju terkontaminasi dengan bakteri Brucella melitensis yang menyebabkan brucellosis, penyakit mematikan yang berpotensi menyebar dari hewan ke manusia.
Penyakit ini biasanya terjadi karena kontak dari makan produk susu yang tidak dipasteurisasi. Jenis keju tidak diidentifikasi dalam penelitian.
Greco mengatakan bahwa para peneliti sudah memiliki informasi tentang penyakit di Mesir Kuno, tetapi bukti hanya berasal dari analisis tulang mumi. Membuat usahanya ini menjadi yang pertama dari jenisnya.
Ia memiliki harapan besar atas teknik yang mereka ciptakan, tidak hanya dalam mengidentifikasi makanan kuno, tetapi dalam menyelesaikan kasus pembunuhan contohnya.
"Mungkin di masa depan bisa menggunakan analisis ini guna mengenali protein di TKP terkontaminasi di mana DNA tidak dapat ditemukan," pungkasnya.
Tuh gan bae-bae yak kalo nyimpen keju, jangan kelamaan, apa lagi sampe ribuan tahun gitu.
Mubazir kan:ngakak
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup:bigkiss
Quote:
Telah ditemukan ramuan untuk mengawetkan mumi Mesir Kuno
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b7bca0196bde6f15f8b4569#post5b7bca0196bde6f15f8b4569]Jangan taro daging kurban ente di plastik warna gan !
Orang kaya paling sering berperilaku buruk, bener gak?
[/url]
Kumbang 99 juta tahun tersimpan dalam ambar di Myanmar
5 Makanan untuk mengurangi rasa cemas
Upaya NASA menyentuh lapisan terpanas Matahari
Ini loh gan, menu para atlet Asian Games 2018
Wow! Burung bisa nguping buat nyelamatin dirinya?!
Manfaat mengajarkan agama pada anak sejak usia dini
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b73fd1114088d2e248b456b#post5b73fd1114088d2e248b456b]Nih buat Agan sama Sista sekalian Yuk Kenalin Gastric Virus[/url]
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b7bca0196bde6f15f8b4569#post5b7bca0196bde6f15f8b4569]Jangan taro daging kurban ente di plastik warna gan !
Orang kaya paling sering berperilaku buruk, bener gak?
[/url]
Kumbang 99 juta tahun tersimpan dalam ambar di Myanmar
5 Makanan untuk mengurangi rasa cemas
Upaya NASA menyentuh lapisan terpanas Matahari
Ini loh gan, menu para atlet Asian Games 2018
Wow! Burung bisa nguping buat nyelamatin dirinya?!
Manfaat mengajarkan agama pada anak sejak usia dini
[url=https://www.kaskus.co.id/post/5b73fd1114088d2e248b456b#post5b73fd1114088d2e248b456b]Nih buat Agan sama Sista sekalian Yuk Kenalin Gastric Virus[/url]
