KRISIS EKONOMI TURKIE DIBAWAH KEPEMIMPINAN ERDOGAN


Krisis yang melanda negara turkie baru-baru ini, menjadi perhatian berbagai negara di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Dilansir Forbes, Senin (20/8/2018). pada pekan lalu, nilai tukar mata uang lira (Turki) menyentuh rekor terendah setelah melemah hampir 21% terhadap dollar AS. Rendahnya mata uang dari negara Turkie, membuat Turkie kini tersudut dalam kondisi yang sulit. Insiden ini disebabkan oleh ketegangan yang terjadi antara Presiden Donald Trump dengan Presiden negara turkie Erdogan.  Erdogan sebagai pemimpin negara yang sangat pro dengan kemerdekaan palestina dengan keberaniannya ingin mengungkap kejahatan dari Amerika Serikat selama ini dengan cara memboikot semua produk elektronik dari Amerika ke turki. Kita ketahui bersama bahwa Erdogan adalah salah satu sosok pemimpin yang dikagumi banyak orang karena keberaniannya. Namun kali ini, keberanian Erdogan justru semakin memperparah KRISIS EKONOMI TURKI.

Apakah keberanian Erdogan adalah sebuah kesalahan???

Keberanian Erdogan bukan sebuah kesalahan. Secara personal Erdogan adalah sosok pemimpin yang berani dan saya pun mengagumi keberaniannya, ketika dalam suatu debat yang diadakan oleh stasiun tv nasional, Presiden Erdogan melawan debat Presiden Israel dengan sangat cerdas. Didalam debat tersebut terlihat Presiden Erdogan tidak ragu untuk mengungkapkan kebusukan presiden Israel didepan banyak orang bahkan seluruh dunia menyaksikan debat tersebut yang membuat presiden Israel terdiam malu, dan ketika pernyataannya dihentikan tanpa ragu beliau meninggalkan acara tersebut dengan sangat beribawa.

Namun keberanian Erdogan kali ini tidak ditopang oleh SISTEM PEMERINTAHAN YANG TEPAT. Sejak runtuhnya sistem KHILAFAH pada tahun 1924 silam, Turki menyatakan diri sebagai Negara Sekuler.
Hal ini tentu saja membuat Turki mengadopsi aturan-aturan sekuler yang tidak disadari merupakan sebuah perangkap yang tidak akan pernah membuat Turki bisa kembali berdiri tegak selama Turki masih menerapkan SISTEM SEKULER tersebut.


Turki sebagai Negara berbasis Islam bahkan tercatat dalam sejarah pernah menjadi negara Adidaya dengan sistem KHILAFAH tentu saja sangat tidak mungkin akan mampu berdiri tegak dengan sistem SEKULER. Bukan hanya Turki tetapi seluruh Negeri yang berbasis Islam tidak akan mungkin mampu berdiri tegak dan berjaya dengan menerapkan sistem SEKULER.


Quote:


Sistem yang TEPAT bagi negara-negara berbasis ISLAM adalah KHILAFAH, karena sistem SEKULER bertentangan dengan prinsip dasar ISLAM yang tidak memisahkan urusan negara dengan keterikatan pada hukum-hukum Allah.
Sehebat apapun pemimpin Negara yang berbasis Islam, seberani apapun ia dalam melawan orang-orang yang mendzalimi negeri-negeri muslim, selama negara tersebut tetap menggunakan sistem yang bukan merupakan "HABITAT" yang tepat baginya, ia tak akan berdaya.

Oleh karena itu, biarpun erdogan adalah pemimpin yang sangat hebat jika tidak didukung oleh sistem pemerintah yang tepat maka akan menjadi boomerang kehancuran atas negara turki sendiri.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel