Manusia Bulan itu Pergi dalam Sunyi

Manusia Bulan itu Pergi dalam Sunyi

UMAT manusia kehilangan pahlawannya, astronot Neil Armstrong. Lelaki yang disebut sebagai manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan ini dikabarkan meninggal pada tahun hidupnya yang ke-82, Sabtu (25/8/2012). Keluarganya menyebutkan dia meninggal akibat komplikasi pascaoperasi bedah jantung (bypass) yang dia jalani awal bulan ini.
"Dengan duka yang mendalam kami menyampaikan kabar Neil Armstrong telah meninggal dunia akibat komplikasi yang berasal dari prosedur operasi jantung," tulis pernyataan resmi keluarga Armstrong.
Kabar ini tentunya menggemparkan dunia, terlebih bagi mereka yang tidak menyadari riwayat penyakit jantungnya, tetapi tidak perlu takut dicap ketinggalan berita. Lelaki kelahiran Ohio, AS, 5 Agustus 1930, ini memang gemar bersembunyi dari tangkapan kamera. Tidak hanya soal penyakitnya, tetapi juga kehidupan pribadinya.

"Saya akan selalu menjadi seorang insinyur kutu buku dengan kaus kaki putih dan pelindung saku," kata pria bernama lengkap Neil Alden Armstrong ini dalam sebuah penampilan langkanya di depan publik, pada Februari 2000. "Dan saya sangat bangga dengan pencapaian profesi saya," ujar lelaki introvert ini.
Pencapaian karier penerbangan pria yang sudah bisa mengendalikan pesawat di umur 16 tahun itu dimulai saat ia menjadi pilot tes di National Advisory Committee on Aeronautics, yang kemudian menjadi Badan Antariksa AS (NASA). Dia mulai jatuh cinta dengan dunia dirgantara pada usia enam tahun, ketika ayahnya, Stephen Koenig Armstrong, membawanya serta dalam penerbangan.

Tanggal 20 Juli 1969, ia menjejakkan kakinya di bulan. Sekitar 500 juta orang diperkirakan menonton pendaratan bersejarah itu.

Karier lulusan teknik penerbangan di Purdue University pada 1955 ini tertolong pula oleh perlombaan ruang angkasa, sebagai bagian perang dingin, antara AS dan Uni Soviet. Ketika itu, Presiden AS John F. Kennedy menjanjikan akan mendaratkan manusia paling lambat di akhir dekade itu.

Kecemerlangan Armstrong makin terlihat saat misi Gemini 8, dia berhasil memperbaiki kapsul ruang angkasa berputar dan menyelamatkan nyawanya dan rekannya. Puncaknya terjadi saat Armstrong, bersama Edwin "Buzz" Aldrin dan Michael Collins, didaulat untuk misi bersejarah ke bulan.
Tanggal 20 Juli 1969, ia menjejakkan kakinya di bulan. Sekitar 500 juta orang diperkirakan menonton pendaratan bersejarah itu. Aksi itu dan misi Apollo 11 yang ia pimpin serta-merta menjadi pembicaraan dunia dan terpaeri di seluruh buku pelajaran anak-anak di seluruh dunia. Dia secara tidak langsung dinobatkan menjadi pahlawan global.
Ketika ia turun dari pesawatnya, ia mengucapkan kalimat yang melegenda tentang pendaratannya di satelit bumi itu. "Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan raksasa bagi umat manusia". Meskipun ia sebenarnya mengaku bermaksud mengatakan "seorang manusia/pria" pada kalimat pertama.
Pendaratannya di bulan ini menandai kemenangan AS terhadap Uni Soviet dalam perlombaan ruang angkasa di era perang dingin, yang dimulai pada 4 Oktober 1957 lewat peluncuran Satelit Sputnik 1 milik Uni Soviet.
Sayangnya, dia nyaris selalu menolak memberikan wawancara atau tanda tangan kepada para fan. Lelaki ini memang selalu menempatkan privasinya di atas dunia gelamor. Dia hanya sesekali berpidato atau secara mengejutkan tampil dalam serangkaian iklan pabrikan otomotif Chrysler.
Suami Carol Knight ini pernah menjelaskan, "Saya tidak ingin menjadi monumen hidup." Oleh karena itu, ia pun menarik diri dari tatapan dunia ke tanah pertaniannya yang tenang di Ohio sambil mengajar di University of Cincinnati. Tentang kecintaannya pada ketenangan hidup, Aldrin, dalam bukunya Men from Earth, menyebut Armstrong sebagai pria pencinta kesunyian dan privasi.
 Sumber lampungpost.id

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel