Mengenal Introvert Hangover, Kelelahan Setelah Terlalu Banyak Berinteraksi
Wednesday, August 1, 2018
Tiba-tiba ingin sendirian setelah bersosialisasi? Mungkin agan, sista sedang mengalai Introvert hangove.r
Apa yang agan sista ketahui tentang seorang introvert?
Anti sosial, pemalu, pendiam, atau mungkin psikopat? Empat hal ini menjadi ciri umum yang dipahami masyarakat tentang seorang introvert.
Padahal seorang Introvert bukan lah anti sosial apalagi psikopat, introvert lebih banyak diam bukan karena malu tapi pada dasarnya introvert memang kurang suka menjadi pusat perhatian.
Susan Cain, penulis buku Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking mendefinisikan introvert sebagai sikap seseorang yang mengumpulkan energinya dari dalam diri sendiri. Si introvert ini lebih nyaman ketika dia sendirian, meskipun mereka bisa diajak bersosialisasi dengan dunia luar namun pada akhirnya mereka tetap butuh waktu untuk sendirian.
Seorang psikolog klinis, Michael Alcee, Ph. D. menyebut introvert membutuhkan keseimbangan antara jumlah interaksi sosial dengan pasokan dan koneksi rutin ke energi dalam diri (inner energy).
Apa yang terjadi jika keseimbangan yang dibutuhkan para introvert ini tak bisa diwujudkan? Masih menurut Alcee, akibat dari hal ini adalah rasa lelah dan tak berdaya.
Hal ini kemudian berubah menjadi introvert hangover atau keadaan dimana seorang introvert merasa kewalahan secara fisik dan mental setelah banyak mendapat stimulasi sosial.
Menurut Introvert, dear seperti yang dikutip dari tirto, ketika seorang inrovert sedang mengalami introvert hangover mereka bisa merasakan gugup karena hal-hal yang kecil, tak bisa berpikir jernih, kelelahan luar biasa dan sakit-sakitan. Kristie Pursey, menambahkan introvert hangover bisa menyebabkan marah, bersedih, kewalahan dan bersalah. Lebih jauh lagi, hal ini bisa menyebabkan depresi.
Spoiler for :
Jika ada seorang teman di sekitar agan yang tiba-tiba sulit diajak keluar rumah, mungkin dia sedang menenangkan dirinya dan mengisi energi setelah bersosialisasi dalam waktu cukup lama.
Berbeda dengan ekstrovert, introvert tak bisa terus menerus berada di tengah-tengah kerumunan orang banyak apalagi jika banyak orang asing di luar lingkup pertemanannya.
Sebelum berujung depresi, kegiatan seperti membaca buku, tidur, bermalas-malasan, browsing di internet, yoga, atau meditasi bisa mengatasi introvert hangover dan mengisi kembali energi dan mengembalikan semangat.
Sebagian dari kita mungkin tak acuh dengan istilah introvert atau ekstrovert, seperti salah satu teman ane, dia tak peduli dengan introvert dan ekstrovert karena dianggap hanya menjadi pembatas diri untuk berkembang lebih jauh. Namun ada juga yang menjadikan introvert dan ekstrovert sebagai alasan untuk penerimaan diri sendiri dan menjawab pertanyaan "kenapa gue lebih seneng diem di rumah daripada bersosialisasi dengan orang banyak?"
Sebagai penutup, teori tentang introvert dan ekstrovert mungkin bisa dijadikan sebagai jembatan dalam hubungan pertemanan di lingkungan kita. Dengan mengetahui beberapa hal mengenai kepribadian seorang introvert, mereka yang ekstrovert bisa memahami saat ada temannya yang pulang lebih dulu ketika sedang kumpul-kumpul.
See you~
sumber: ini ini