Mengenal Strategi Taktik Perang "BLITZKRIEG" yang digunakan Nazi Jerman pada PD II


Pada Perang Dunia I (1914-1918), merupakan teater sebuah perang statis berupa perang parit. Para prajurit bertahan di parit-parit pertahanan dan berusaha merebut parit lawannya. Untuk merebut parit lawan para prajurit harus melintasi "tanah tak bertuan" dan saat itulah mereka menjadi sasaran empuk senapan mesin lawan. Korban yang jatuh bisa mencapai ribuan orang dalam sekali gelombang serangan.

Pengalamannya di Perang Dunia Pertama yang membuat Guderian sang Pencetus mempunyai ide Blitzkrierg. Dalam perang yang dikenal sebagai "Perang Parit" ini, Guderian menyesalkan strategi perang statis. Pasukan dari kedua belah pihak seringkali terpaku berbulan-bulan lamanya dalam parit-parit perlingungan sampai akhirnya semangat tempur kedua pasukan menurun secara perlahan.

Untuk itulah Guderian mati-matian mengupayakan idenya kepada militer Nazi Jerman agar membuat mesin perang yang dinamis dan punya kekuatan yang sama bagusnya. Ide awal Guderian sebenarnya sederhana, ia menginginkan militer punya divisi sendiri yang berisikan kendaraan lapis baja. Tentu saja, saat pertama kali mengusulkan ide ini—pangkatnya masih Mayor Jenderal saat itu—kepada Kolonel von Fritsch, banyak petinggi militer Nazi Jerman yang bertanya-tanya dan menganggap ide ini adalah ide gila.

 

Quote:



Quote:




Quote:


Source:

hariansejarah.id/2017/04/strategi-blitzkrieg
http://bit.ly/2N6Yt8G

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel