miliader yg rela jadi "miskin" demi berdonasi



Bill Gates mungkin pernah berdonasi dengan mengeluarkan dana Rp 387 triliun dan tetap masuk jajaran terkaya didunia.warren buffet,salah satu org terkaya dunia berjanji akan menyumbangkan 80% kekayaannya secara bertahap.selain mereka berdua yg terkenal aksi filantropisnya,ada jg Chuck Feeney, seorang miliarder yang gak masuk ke jajaran orang terkaya karena kedermawanannya.




Forbes sempat menyamakan pria kelahiran 1931 ini layaknya James Bond. Tapi tentunya dalam urusan donasi ya, bukan urusan spionase.

Kenapa dia dibilang James Bond? Karena dalam berdonasi, dia sering diam-diam alias gak ketahuan media.



Feeney mendirikan sebuah yayasan amal bernama The Atlantic Philanthropies pada 1984. Dia pernah mentransfer 38,75 persen dari total kekayaannya yang senilai US$ 500 juta ke yayasan,yayasan inj sampai sekarang msh dianggap sebagai salah satu yayasan amal trrbesar dunia. Kabarnya, gak semua orang tahu apa yang dia lakukan pada saat itu.

Yayasan amal itu pada tahun 2012 udah menyalurkan bantuan sebesar US$ 6,2 miliar atau setara dengan Rp 89 triliun buat pendidikan, sains, dan kesehatan. Pada tahun 2016, dia juga mendermakan uang senilai US$ 7 miliar ke Universitas Cornell.

Siapa sih sebenarnya Chuck Feeney? Mari kita simak fakta-fakta soal miliarder dermawan ini.

1. Lahir di era depresi besar dari keluarga kerah biru


Chuck Feeney lahir di era depresi besar atau zaman malaise tahun 1929. Peristiwa ini secara umum adalah melemahnya tingkat ekonomi dunia ke tingkat paling rendah.

Feeney berasal dari keluarga keturunan Irlandia kerah biru alias buruh yang tinggal di New Jersey. Meski berasal dari keluarga pas-pasan Feeney berhasil melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dia juga sempat menjalani dinas di divisi komunikasi Angkatan Udara.

2. Pendiri Duty Free Shoppers




Pada tahun 1960, Chuck Feeney Robert Miller mendirikan Duty Free Shoppers (DFS) di Hong Kong. DFS menjadi toko belanja produk mewah tanpa pajak.

Lambat laun, dagangan mereka semakin beragam, dari mulai rokok hingga mobil. Perusahaan induk dari toko ritel ini bernama Duty Free Group.

Selain mendirikan toko DFS di bandara, Feeney juga mendirikan outlet DFS di perkotaan. Keuntungan yang berhasil diraup Feeney pada 1990 mencapai US$ 300 juta setiap tahun.

Tepat pada 1996, DFS pun dilepas oleh Feeney ke Louis Vuitton. Miller masih memegang saham dari DFS, tapi gak sebanyak Louis Vuitton.

3. Chuck Feeney adalah miliarder yang sederhana banget




Miliarder dengan Jam Tangan Casio Miliknya . Meskipun seorang miliarder, Chuck Feeney memiliki kehidupan yang jauh dari kemewahan. Padahal Chuck Feeney merupakan pengusaha sukses yang merupakan pendiri dari perusahaan Duty Free Shoppers Group. Pria kelahiran tahun 1931 ini malah memberikan sebagian besar kekayaannya untuk keperluan amal. Kekayaan yang disumbangkan mencapai 7.5 Milliar USD, namun kekayaan bersih yang dimilikinya jauh dibawahnya yaitu sekitar 2 Juta USD saja (dibawah 1 % dari total yang ia sumbangkan) . Chuck Feeney hidup sangat sederhana, ia terbiasa menggunakan pesawat kelas ekonomi, tinggal di apartemen kontrakan, dan terlihat ia menggunakan Jam Tangan Casio F-91 W dimana merupakan Casio Icon pada tahun 1980an (Rp. 213.000 di JamTangan.com) . Tujuan dari hidupnya hanya untuk bekerja keras dan berbagi kepada sesama. Selain itu, ia mendirikan The Atlantic Philanthropies dimana sebuah yayasan amal yang memfokuskan kepada kesehatan, pendidikan anak-anak, hingga hak asasi manusia . #MachtwatchInfo #ChuckFeeney #CasioF91W #Machtwatch #PastiOri

Feeney adalah orang yang sederhana banget. Mungkin kesederhanaan beliau mirip-mirip dengan Bill Gates, terutama dalam memilih jam tangan.

Jam tangan yang digunakan Feeney adalah Casio F-91W c1980s yang harganya cuma US$ 30 atau setara Rp 433 ribu. Dan gak cuma itu bentuk kesederhanannya.

Hingga menginjak usia 75 tahun, Chuck Feeney dikabarkan sering terbang dengan menggunakan pesawat kelas ekonomi. Dia juga sering terlihat menenteng kantong plastik. Dan yang terakhir, Feeney hampir gak pernah makan di restoran berbintang New York. Dia malah sering terlihat di salah satu restoran khas Irlandia yang gak bisa disebut mewah.

Apartemennya yang terletak di San Fransisco kabarnya juga masih sewaan.

4. Total harta kekayaannya cuma sekitar Rp 28 miliar


Gak dipungkiri bahwa salah satu cita-cita Chuck Feeney adalah bisa berbagi ketika masih hidup. Donasi terakhir yang dikucurkan olehnya berjumlah US$ 7 miliar atau setara dengan Rp 101 triliun ke Universitas Cornell, kampus di mana dia belajar.

Secara resmi, kekayaan Feeney langsung merosot karena itu. Namun, emang itulah yang jadi cita-citanya selama ini. Dia cukup happy jika bisa berdonasi.

Media kerap menyebut Feeney sebagai miliuner yang bangkrut karena donasi. Total kekayaannya saat ini juga diprediksi cuma US$ 2 juta atau sekira Rp 28 miliar aja.

Buat ukuran seorang yang punya bisnis besar, tentunya kekayaan sebanyak itu biasa banget.
Itulah cerita tentang Chuck Feeney, miliarder yang hidup utk berdonasi.

http://bit.ly/2MqZV5r

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel