Polusi udara bisa mengikis kecerdasar dan bikin otak manusia tumpul
Thursday, August 30, 2018
Polusi, kayaknya gak ada habisnya nih kalo ngomonginnya karna polusi ini punya banyak dampak buruk bagi kehidupan manusia dan segala jenis makhluk di bumi
:sorry
Penelitian baru ungkap, ternyata bahaya polusi juga berdampak pada otak yang akibatkan otak kita menumpul
:takut
Quote:
Ilustrasi polusi udara perkotaan | ineng /Shutterstock
Menurut penelitian baru, polusi udara mengikis kecerdasan, membuat otak manusia jadi lebih tumpul. Penelitian ini dilakukan pada 20 ribu orang di Tiongkok.
Namun, temuan ini relevan untuk seluruh dunia. Pasalnya 95 persen populasi global menghirup udara kotor yang tak aman.
Menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan di Proceedings of National Academy of Sciences, tingkat polusi tinggi dapat mengurangi kemampuan kognitif. Ini terungkap lewat anjloknya nilai tes. Jika diumpamakan penurunan tersebut secara rata-rata setara dengan kehilangan satu tahun pendidikan orang tersebut.
"Udara tercemar bisa menyebabkan tingkat pendidikan semua orang berkurang satu tahun, ini sangat besar pengaruhnya," kata seorang anggota tim peneliti, Xi Chen di Yale School of Public Health, Amerika Serikat.
"Tetapi kami tahu efeknya lebih buruk bagi orang tua, terutama yang berusia di atas 64 tahun, dan untuk laki-laki, dan bagi mereka yang berpendidikan rendah. Jika kami menghitung (kerugian) bagi mereka, mungkin besarannya beberapa tahun pendidikan."
Kerusakan lebih signifikan ini karena penelitian menemukan orang berusia 64 tahun ke atas harus menanggung konsekuensi serius ketika terkena udara tidak sehat.
Studi terbaru oleh peneliti Xi Chen, Xin Zhang, dan Xiaobo Zhang menganalisis tes aritmetika dan bahasa yang dilakukan pada lebih dari 20 ribu orang di 162 kabupaten di Tiongkok antara tahun 2010 dan 2014.
Kualitas udara untuk penelitian ini didasarkan pada pengukuran sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikel yang berdiameter lebih kecil dari 10 mikrometer di lokasi para peserta tinggal.
Tim menemukan bahwa semakin lama orang terpapar udara yang tercemar, semakin tinggi kerusakan di bidang kecerdasan, dengan kemampuan bahasa menjadi lebih terhambat daripada kemampuan matematika.
Juga, kerusakan yang terjadi lebih umum pada laki-laki ketimbang perempuan. Para ilmuwan menyimpulkan hal tersebut bisa terjadi karena perbedaan fungsi otak untuk kedua jenis kelamin.
"Pengaruh polusi udara pada tes verbal menjadi lebih jelas seiring bertambahnya usia, terutama bagi laki-laki dan yang kurang berpendidikan," para penulis menyimpulkan.
Misalnya, untuk laki-laki dengan pendidikan sekolah dasar saja, paparan polusi udara dikaitkan dengan penurunan keterampilan verbal jauh lebih besar dari usia 44 tahun, sedangkan untuk laki-laki berpendidikan lebih tinggi, efeknya muncul setelah 65 tahun.
Para penulis berpendapat kesimpulan mereka mungkin relevan untuk setiap lokasi dengan tingkat polusi udara yang terus berlangsung--mencakup 98 persen kota di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan populasi lebih dari 100.000. Zhang mengamati dampaknya bagi India bisa jauh lebih buruk, karena tingkat polusi di New Delhi lebih tinggi dari Beijing.
Konsekuensi pada tingkat individu dan untuk masyarakat sangat mengejutkan. Penurunan kognitif merupakan faktor risiko untuk demensia dan memiliki dampak serius pada kualitas hidup.
Konsekuensi ekonomi bagi orang yang kurang mampu mengurus diri sendiri atau membuat keputusan penting memang sulit untuk dihitung, tetapi tentu saja sangat besar.
Para peneliti mengakui mereka tidak tahu bagaimana polusi dapat menyebabkan penurunan kognitif. Tetapi mereka mengatakan polusi mungkin berdampak pada materi putih di otak, mengingat perannya dalam koordinasi komunikasi antar wilayah otak.
Juga, belum jelas unsur polusi udara mana yang jadi pemicu. Dalam studi para peneliti hanya menguji beberapa bagian dari polutan. Menyisakan seluruh segmen kemungkinan, termasuk karbon monoksida, ozon, dan partikel lebih besar.
Orang miskin dan etnis minoritas sering terpapar tingkat polusi udara lebih tinggi daripada rekan-rekan yang lebih beruntung, mencerminkan adanya perbedaan oleh lingkungan. Ke depannya mungkin kita akan lebih sering mendengar klaim perbedaan skor IQ antara populasi bersifat genetik, bukan lingkungan.
Organisasi Kesehatan Dunia mengklaim 4,2 juta orang per tahun meninggal sebagai akibat dari paparan polusi udara luar.
Tiongkok muncul sebagai negara paling tercemar dalam studi terpisah oleh kelompok riset Eco Experts, dengan tiga kotanya masuk ke dalam peringkat di 10 besar--Beijing, Guangzhou dan Shanghai. Sementara itu, penelitian lain awal bulan ini, mengungkapkan bahkan tingkat polusi udara rendah saja dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Environment International menemukan udara beracun dikaitkan dengan "mortalitas sangat tinggi" pada orang dengan gangguan mental. Sementara penelitian lain mengungkap orang yang tinggal paling dekat dengan arteri lalu lintas utama mencapai 12 persen lebih mungkin didiagnosis dengan demensia.
Namun, temuan ini relevan untuk seluruh dunia. Pasalnya 95 persen populasi global menghirup udara kotor yang tak aman.
Menurut sebuah studi baru yang dipublikasikan di Proceedings of National Academy of Sciences, tingkat polusi tinggi dapat mengurangi kemampuan kognitif. Ini terungkap lewat anjloknya nilai tes. Jika diumpamakan penurunan tersebut secara rata-rata setara dengan kehilangan satu tahun pendidikan orang tersebut.
"Udara tercemar bisa menyebabkan tingkat pendidikan semua orang berkurang satu tahun, ini sangat besar pengaruhnya," kata seorang anggota tim peneliti, Xi Chen di Yale School of Public Health, Amerika Serikat.
"Tetapi kami tahu efeknya lebih buruk bagi orang tua, terutama yang berusia di atas 64 tahun, dan untuk laki-laki, dan bagi mereka yang berpendidikan rendah. Jika kami menghitung (kerugian) bagi mereka, mungkin besarannya beberapa tahun pendidikan."
Kerusakan lebih signifikan ini karena penelitian menemukan orang berusia 64 tahun ke atas harus menanggung konsekuensi serius ketika terkena udara tidak sehat.
Studi terbaru oleh peneliti Xi Chen, Xin Zhang, dan Xiaobo Zhang menganalisis tes aritmetika dan bahasa yang dilakukan pada lebih dari 20 ribu orang di 162 kabupaten di Tiongkok antara tahun 2010 dan 2014.
Kualitas udara untuk penelitian ini didasarkan pada pengukuran sulfur dioksida, nitrogen dioksida, dan partikel yang berdiameter lebih kecil dari 10 mikrometer di lokasi para peserta tinggal.
Tim menemukan bahwa semakin lama orang terpapar udara yang tercemar, semakin tinggi kerusakan di bidang kecerdasan, dengan kemampuan bahasa menjadi lebih terhambat daripada kemampuan matematika.
Juga, kerusakan yang terjadi lebih umum pada laki-laki ketimbang perempuan. Para ilmuwan menyimpulkan hal tersebut bisa terjadi karena perbedaan fungsi otak untuk kedua jenis kelamin.
"Pengaruh polusi udara pada tes verbal menjadi lebih jelas seiring bertambahnya usia, terutama bagi laki-laki dan yang kurang berpendidikan," para penulis menyimpulkan.
Misalnya, untuk laki-laki dengan pendidikan sekolah dasar saja, paparan polusi udara dikaitkan dengan penurunan keterampilan verbal jauh lebih besar dari usia 44 tahun, sedangkan untuk laki-laki berpendidikan lebih tinggi, efeknya muncul setelah 65 tahun.
Para penulis berpendapat kesimpulan mereka mungkin relevan untuk setiap lokasi dengan tingkat polusi udara yang terus berlangsung--mencakup 98 persen kota di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan populasi lebih dari 100.000. Zhang mengamati dampaknya bagi India bisa jauh lebih buruk, karena tingkat polusi di New Delhi lebih tinggi dari Beijing.
Konsekuensi pada tingkat individu dan untuk masyarakat sangat mengejutkan. Penurunan kognitif merupakan faktor risiko untuk demensia dan memiliki dampak serius pada kualitas hidup.
Konsekuensi ekonomi bagi orang yang kurang mampu mengurus diri sendiri atau membuat keputusan penting memang sulit untuk dihitung, tetapi tentu saja sangat besar.
Para peneliti mengakui mereka tidak tahu bagaimana polusi dapat menyebabkan penurunan kognitif. Tetapi mereka mengatakan polusi mungkin berdampak pada materi putih di otak, mengingat perannya dalam koordinasi komunikasi antar wilayah otak.
Juga, belum jelas unsur polusi udara mana yang jadi pemicu. Dalam studi para peneliti hanya menguji beberapa bagian dari polutan. Menyisakan seluruh segmen kemungkinan, termasuk karbon monoksida, ozon, dan partikel lebih besar.
Orang miskin dan etnis minoritas sering terpapar tingkat polusi udara lebih tinggi daripada rekan-rekan yang lebih beruntung, mencerminkan adanya perbedaan oleh lingkungan. Ke depannya mungkin kita akan lebih sering mendengar klaim perbedaan skor IQ antara populasi bersifat genetik, bukan lingkungan.
Organisasi Kesehatan Dunia mengklaim 4,2 juta orang per tahun meninggal sebagai akibat dari paparan polusi udara luar.
Tiongkok muncul sebagai negara paling tercemar dalam studi terpisah oleh kelompok riset Eco Experts, dengan tiga kotanya masuk ke dalam peringkat di 10 besar--Beijing, Guangzhou dan Shanghai. Sementara itu, penelitian lain awal bulan ini, mengungkapkan bahkan tingkat polusi udara rendah saja dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Sebuah studi yang diterbitkan oleh Environment International menemukan udara beracun dikaitkan dengan "mortalitas sangat tinggi" pada orang dengan gangguan mental. Sementara penelitian lain mengungkap orang yang tinggal paling dekat dengan arteri lalu lintas utama mencapai 12 persen lebih mungkin didiagnosis dengan demensia.
Sudah tau kan bahaya dari polusi bagi otak, nah sekarang tugas kita nih sebagai penerus sekaligus warga indonesia supaya dapat menurunkan tingkat polusi di Indoneisa ini, terutama di kota-kota besar
Polusi ini juga nantinya bisa mengganggu perkembangan keturunan kita, jadi ayo sama-sama lawan polusi
:shakehand2
Quote:
:hn Buat liat informasi menarik lainnya seperti artikel di atas bisa liat di sini :cystg
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Jangan lupa rate bintang 5, tinggalin komentar dan bersedekah sedikit cendol buat ane dan ane doain agan makin ganteng dan cantik deh :cendolgan
SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup
Kabar sedih buat pecinta Marvel ! Guardian of The Galaxy 3 resmi dibekukan Disney
Untung rugi konsumsi minyak kelapa
30 hari melatih otak agar lebih cerdas
Berkendara itu syaratnya gak cuman SIM gan, mental juga harus di uji
Super Junior ikut serta dalam penutupan Asian Games 2018
Gara-gara Tambora Napoleon kalah
BARU!!! Xiaomi Hadirkan Pocophone F1 ''FLAGSHIP KILLER'' di Pasar Tanah Air!!!
Udah tau belom? Whatsapp ngasih kapasitas penyimpanan dalam Google Drive Unlimited
Penyebab Seseorang Kecanduan
Dari rasa Mie Goreng hingga rasa Cerutu, inilah fenomena Kitkat
Kabar sedih buat pecinta Marvel ! Guardian of The Galaxy 3 resmi dibekukan Disney
Untung rugi konsumsi minyak kelapa
30 hari melatih otak agar lebih cerdas
Berkendara itu syaratnya gak cuman SIM gan, mental juga harus di uji
Super Junior ikut serta dalam penutupan Asian Games 2018
Gara-gara Tambora Napoleon kalah
BARU!!! Xiaomi Hadirkan Pocophone F1 ''FLAGSHIP KILLER'' di Pasar Tanah Air!!!
Udah tau belom? Whatsapp ngasih kapasitas penyimpanan dalam Google Drive Unlimited
Penyebab Seseorang Kecanduan
Dari rasa Mie Goreng hingga rasa Cerutu, inilah fenomena Kitkat