Beda pendapat kerap dialami pasangan dalam menjalin hubungan. Tak jarang perbedaan pendapat berujung pada perdebatan. Namun, perdebatan tak selalu berefek negatif untuk sebuah hubungan.
Sebuah studi pada 2010 dari Universitas Michigan, AS menemukan bahwa berdebat baik untuk kesehatan. Menghindari konflik hanya akan menumpuk stres di kemudian hari daripada beradu argumen saat itu juga. :lemparbata
Berdebat memang tidak salah, hanya saja, ada tujuh poin yang perlu diperhatikan seperti yang dikutip dari CNNIndonesia berikut :
Sebuah studi pada 2010 dari Universitas Michigan, AS menemukan bahwa berdebat baik untuk kesehatan. Menghindari konflik hanya akan menumpuk stres di kemudian hari daripada beradu argumen saat itu juga. :lemparbata
Berdebat memang tidak salah, hanya saja, ada tujuh poin yang perlu diperhatikan seperti yang dikutip dari CNNIndonesia berikut :
Quote:
1. Bertujuan untuk membentuk pemahaman
Quote:
Beradu argumen dalam hubungan bertujuan agar pasangan saling mengerti apa yang dipikirkan pasangannya. Adu argumen diharapkan berujung pada solusi, bukan agar pasangannya kalah debat.
Marissa Nelson, seorang terapis pernikahan di Washington DC mengungkapkan bahwa orang yang berargumen dengan sukses fokus pada bagaimana menyelesaikan persoalan dan menangkis isu, bukan mengalahkan orang lain. Argumen seharusnya tidak pernah berupa pembunuhan karakter, atau membuat orang mempertanyakan integritasnya.
Marissa Nelson, seorang terapis pernikahan di Washington DC mengungkapkan bahwa orang yang berargumen dengan sukses fokus pada bagaimana menyelesaikan persoalan dan menangkis isu, bukan mengalahkan orang lain. Argumen seharusnya tidak pernah berupa pembunuhan karakter, atau membuat orang mempertanyakan integritasnya.
Quote:
2. Mau bertanya
Quote:
Kala berdebat, masing-masing punya kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Bertanya jadi kunci pemahaman akan pandangan 'lawan' debat. :1thumbup
Jay Sullivan, penulis 'Simply Said: Communicating Better at Work and Beyond', menyarankan untuk menurunkan nada bicara. Sebaiknya, jangan perlakukan pasangan sebagai musuh tapi sebagai orang yang ingin mencapai tujuan dalam diskusi. :matabelo
Jay Sullivan, penulis 'Simply Said: Communicating Better at Work and Beyond', menyarankan untuk menurunkan nada bicara. Sebaiknya, jangan perlakukan pasangan sebagai musuh tapi sebagai orang yang ingin mencapai tujuan dalam diskusi. :matabelo
Quote:
3. Gunakan kata-kata yang bisa dimengerti
Quote:
Susan Pease Gadoua, seorang terapis dan penulis mengatakan bahwa debat bisa sukses jika orang mengatakan kebenaran dan mengatakannya secara langsung.
Ia memberikan contoh seorang suami yang masih sulit mempercayai istrinya setelah begitu banyak kebohongan yang dilakukannya. Apalagi, sang istri kerap melakukan perjalanan. Jika si suami mau benar-benar jujur, ia akan berkata 'Saya benci kenyataan bahwa saya masih sulit mempercayai kamu, tapi saya perlu kepastian atau komunikasi saat kamu bepergian'.
Ia memberikan contoh seorang suami yang masih sulit mempercayai istrinya setelah begitu banyak kebohongan yang dilakukannya. Apalagi, sang istri kerap melakukan perjalanan. Jika si suami mau benar-benar jujur, ia akan berkata 'Saya benci kenyataan bahwa saya masih sulit mempercayai kamu, tapi saya perlu kepastian atau komunikasi saat kamu bepergian'.
Quote:
4. Hindari kata "tapi" dan "bagaimanapun"
Quote:
Penggunaan kata 'tapi' dan 'bagaimanapun' menunjukkan bahwa orang tak peduli dengan posisi lawan bicaranya. Kata 'tapi' membuat obrolan buyar begitu saja. :ngamuk
Agar lebih sukses, ganti kata 'tapi' atau 'bagaimanapun' dengan 'dan'. Mengapa? 'Dan' terdengar lebih positif. Ia menciptakan kesempatan baru. Ia tidak menghilangkan apa yang dilakatakan sebelumnya.
Agar lebih sukses, ganti kata 'tapi' atau 'bagaimanapun' dengan 'dan'. Mengapa? 'Dan' terdengar lebih positif. Ia menciptakan kesempatan baru. Ia tidak menghilangkan apa yang dilakatakan sebelumnya.
Quote:
5. Kontrol nada bicara dan bahasa tubuh
Quote:
Quote:
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1379808/original/070941200_1476952888-tipsofdivorce.jpg)
Orang yang sukses berdebat memperhatikan nada bicaranya. Ini bukan cuma soal apa yang dikatakan tapi juga bagaimana mengatakannya. Saat emosi, nada bicara seseorang cenderung tidak terkontrol, hal ini akan membuat perdebatan semakin panas dan penyelesaiannya semakin sulit.
Quote:
6. Mendengarkan bukan mempengaruhi
Quote:
Salah satu kunci memenangkan konflik adalah bertanya dengan kata 'mengapa', 'apa' dan 'bagaimana'. Kata tanya ini memaksa orang untuk bicara dan menuntut lawan bicara untuk mendengarkan sehingga lawan bicara punya kesempatan untuk memahami pandangan orang.
Mengerti orang lain adalah kunci untuk membalikkan perdebatan menjadi diskusi. Dalam diskusi, tujuannya adalah menyelesaikan konflik. Dalam berdebat, tujuannya menang, dan terlalu sering, yang hasilnya dua-duanya kalah.
Mengerti orang lain adalah kunci untuk membalikkan perdebatan menjadi diskusi. Dalam diskusi, tujuannya adalah menyelesaikan konflik. Dalam berdebat, tujuannya menang, dan terlalu sering, yang hasilnya dua-duanya kalah.
Quote:
7. Mau minta maaf
Quote:
Dalam perdebatan biasanya muncul hal-hal di luar pembicaraan. Orang semakin lama tak peduli pada perasaan orang lain. Mereka pun jadi enggan untuk minta maaf. Mengalah dan mau minta maaf akan mndinginkan keadaan.
Ga usah kebanyakan debat lah gan, bikin darah tinggi :jrb: