[Renungan]Teh yang tumpah

"Kesalahan2 kecil, bisa menjadi jerami yang mematahkan punggung unta..."

Saya pernah melihat suatu pertengkaran suami istri yang luar biasa.. Masalahnya dimulai hanya karena hal yang sepele: teh yang tumpah.. Si suami menyalahkan istri karena tidak segera mengelapnya, sehingga sang suami hampir terpeleset.. Sang istri tidak terima karena dia sendiri merasa sedang sangat sibuk.. Dan ia balik menyalahkan suaminya karena suaminya tidak mau membantu pekerjaan rumah tangga.. Lalu suaminya balik mengatakan bahwa ia sudah cukup capek bekerja mencari nafkah, dan persetan, bukankah itu tugas sang istri?

Lalu sang istri mulai mengungkit2 rezeki mereka yang pas2an, lalu suami mulai mengungkit sifat sang istri yang boros, lalu pertengkaran itu melebar ke mana2: masalah pola mendidik anak, mertua yang ikut campur, mantan pacar sang istri dan sang suami, dan seterusnya dan seterusnya.. Mereka sudah berfokus tentang kata2 apa yang paling menyakitkan hati pasangannya, karena hati mereka sendiri sungguh sangat sakit.. Kata2 yang keluar semakin tak terkendali, dan akhirnya keluarlah kata2 yang sungguh menyayat hati: "Kita cerai saja!" Hanya gara2 teh yang tumpah...

Kenapa?

Setiap kali kita bertemu dan menjalin komunikasi dengan seseorang, sesungguhnya kita membuka rekening emosi dengan orang tersebut. Jika kita melakukan hal2 yang baik terhadap orang itu (membantunya, mendengarkannya, tersenyum padanya, memenuhi janji, dll), kita memasukkan saldo yang positif ke rekening kita dengan orang itu.. Setiap kali kita melakukan hal2 yang tidak baik kepada orang itu (menghinanya, menyepelekan, angkuh kepadanya, melanggar kepercayaannya, dll), kita memasukkan saldo juga, tetapi saldo yang negatif.. Demikianlah: apapun yang kita lakukan terhadap seseorang, kita memasukkan saldo positif atau negatif kepadanya..

Kalau kita memasukkan saldo positif yang begitu banyak kepada orang itu, hubungan kita dengan dia akan sangat baik.. Dia akan begitu menyukai kita, sehingga kesalahan2 kita kita, kepadanya, tidak akan membuat saldo itu langsung menjadi minus: dia akan lebih mudah memaafkan.. Bahkan kesalahan besar sekalipun, selama rekeningnya belum menjadi minus..

Tetapi jika saldo kita sudah begitu negatif terhadap seseorang, maka kita seperti melangkah di atas ladang ranjau.. Satu kesalahan kecil bisa membuat ledakan besar.. Kita harus selalu berhati2, kita tidak akan pernah tahu kesalahan mana yang akan menghancurkan itu.. Bukan jerami itu yang mematahkan punggung sang unta, tetapi, beban yang sudah terlalu berat, yang telah ada di punggung unta itu. Sehingga: tambahan beban seringan apapun, akan langsung mematahkannya...

Kembali ke masalah suami istri tadi, mereka sebenarnya sudah memendam perasaan negatif itu begitu lama, dan tidak pernah berusaha menyelesaikannya.. Setiap kesalahan2 dari sang suami, atau dari istri, selalu dicatat, dipendam, dan menumpuk di dalam hati.. Rekening hubungan mereka minus terus menerus, dan sampailah saat di mana semuanya sudah tak tertahankan lagi: teh yang tumpah, lalu jebollah bendungan itu... Pada saat itu, sudah sangat sulit mengurai benang masalahnya, karena sudah begitu kusut..

Lalu, kenapa menunggu? Banyak di antara kita, yang mengharapkan pasangannya adalah deddy corbuzier, yang bisa membaca hati.. Atas nama gengsi, atau menghindari pertengkaran, kita tidak pernah mau mengungkapkan isi hati, kemarahan, perasaan kecewa, atau cemburu: kita berharap pasangan kita menyadarinya sendiri.. Dan sungguh, itu harapan yang sulit, karena: bisakah kita membaca isi hati manusia yang begitu dalam? Dan kita menunggu begitu lama, dengan beban di hati yang semakin berat.. Dan sering kali kita baru mengungkapkan semua unek2 kita di saat beban itu sudah terlalu berat, sehingga, kita tidak akan bisa menyatakannya tanpa menyakiti, atau: kita baru mengungkapkannya di depan hakim pengadilan agama, saat semuanya sudah terlambat...

Pilihannya ada di tangan kita...Maka, teman2 tersayang, janganlah menunggu...

"Ciri orang baik adalah memberi maaf, ciri orang besar adalah meminta maaf.."

*Sumber dari milis email, mohon maaf kalau repost

Spoiler for Thread lainnya:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel