[Renungan]Teh yang tumpah
Tuesday, August 28, 2018
"Kesalahan2 kecil, bisa menjadi jerami yang mematahkan punggung unta..."
Kenapa?
Setiap kali kita bertemu dan menjalin komunikasi dengan seseorang, sesungguhnya kita membuka rekening emosi dengan orang tersebut. Jika kita melakukan hal2 yang baik terhadap orang itu (membantunya, mendengarkannya, tersenyum padanya, memenuhi janji, dll), kita memasukkan saldo yang positif ke rekening kita dengan orang itu.. Setiap kali kita melakukan hal2 yang tidak baik kepada orang itu (menghinanya, menyepelekan, angkuh kepadanya, melanggar kepercayaannya, dll), kita memasukkan saldo juga, tetapi saldo yang negatif.. Demikianlah: apapun yang kita lakukan terhadap seseorang, kita memasukkan saldo positif atau negatif kepadanya..
Tetapi jika saldo kita sudah begitu negatif terhadap seseorang, maka kita seperti melangkah di atas ladang ranjau.. Satu kesalahan kecil bisa membuat ledakan besar.. Kita harus selalu berhati2, kita tidak akan pernah tahu kesalahan mana yang akan menghancurkan itu.. Bukan jerami itu yang mematahkan punggung sang unta, tetapi, beban yang sudah terlalu berat, yang telah ada di punggung unta itu. Sehingga: tambahan beban seringan apapun, akan langsung mematahkannya...
Kembali ke masalah suami istri tadi, mereka sebenarnya sudah memendam perasaan negatif itu begitu lama, dan tidak pernah berusaha menyelesaikannya.. Setiap kesalahan2 dari sang suami, atau dari istri, selalu dicatat, dipendam, dan menumpuk di dalam hati.. Rekening hubungan mereka minus terus menerus, dan sampailah saat di mana semuanya sudah tak tertahankan lagi: teh yang tumpah, lalu jebollah bendungan itu... Pada saat itu, sudah sangat sulit mengurai benang masalahnya, karena sudah begitu kusut..
Lalu, kenapa menunggu? Banyak di antara kita, yang mengharapkan pasangannya adalah deddy corbuzier, yang bisa membaca hati.. Atas nama gengsi, atau menghindari pertengkaran, kita tidak pernah mau mengungkapkan isi hati, kemarahan, perasaan kecewa, atau cemburu: kita berharap pasangan kita menyadarinya sendiri.. Dan sungguh, itu harapan yang sulit, karena: bisakah kita membaca isi hati manusia yang begitu dalam? Dan kita menunggu begitu lama, dengan beban di hati yang semakin berat.. Dan sering kali kita baru mengungkapkan semua unek2 kita di saat beban itu sudah terlalu berat, sehingga, kita tidak akan bisa menyatakannya tanpa menyakiti, atau: kita baru mengungkapkannya di depan hakim pengadilan agama, saat semuanya sudah terlambat...
Pilihannya ada di tangan kita...Maka, teman2 tersayang, janganlah menunggu...
"Ciri orang baik adalah memberi maaf, ciri orang besar adalah meminta maaf.."
*Sumber dari milis email, mohon maaf kalau repost
Spoiler for Thread lainnya: