Dilengkapi sensor yang sangat sensitif cahaya
Ukuran sensor kamera aksi yang kecil menjadikan kamera aksi kurang bisa diandalkan untuk merekam video atau mengambil foto di kondisi yang minim cahaya. Untuk itulah, SiOnyx Aurora diluncurkan ke pasaran kamera aksi dengan menjagokan kemampuannya merekam di kondisi yang minim cahaya.
Sensor yang sangat sensitif cahaya Berdiri sejak 2006 SiOnyx yang dipelopori oleh Professor Eric Mazur dan Dr. James Carey dari Universitas Harvard ini berhasil menciptakan sensor yang sangat sensitif cahaya. Dengan demikian, meski ukuran sensornya kecil dengan tingkat sensitvitas cahaya yang tinggi sensor tersebut mampu memungkinkan kamera menangkap gambar di kondisi pencahayaan yang gelap sekalipun.
Kemampuan terbatas Kemampuan sensornya ini memang sangat inovatif. Tapi, sayangnya SiOnyx Aurora masih memiliki keterbatasan.
Di tengah tren kamera aksi dengan kemampuan rekam video 4K dan menghasilkan foto resolusi tinggi, sensor CMOS SiOnyx Aurora yang berukuran 1 inci hanya mampu menghasilkan video maksimum di resolusi HD 720p 60fps. Sementara kemampuan fotografi SiOnyx Aurora hanya bisa menghasilkan foto dengan resolusi maksimum 0.9 megapixel.
Untuk menunjang kegiatan pengambilan gambar, SiOnyx Aurora dilengkapi lensa sudut lebar 16mm dengan opsi pengaturan diafragma f/1.4, f/2 dan f/5.6. Selain itu tersedia juga mode timelapse dengan opsi interval 1, 1/5, 1/10, 1/15, 1/30, dan 1/60 detik.
Sebagai kamera aksi SiOnyx Aurora juga telah menggusung bodi tahan air dengan rating IP67, dilengkapi GPS, akselerator, kompas, WiFi, slot microSD dan baterai yang bisa bertahan hingga 2 jam.
SiOnyx Aurora saat ini sudah bisa di pre-order melalui situs SiOnyx. Harga jualnya tergolong relatif mahal yakni US$799 atau sekitar 11 jutaan.
YANGCANGGIH.COM juga menerbitkan majalah gadget digital bulanan, Y Magazine yang dapat diunduh secara gratis melalui Magzter dan Pressreader. Untuk versi PDF, bisa diunduh gratis di yangcanggih.com/y-magazine
FB:YANGCANGGIH
Twitter:@YANGCANGGIHCOM
Instagram:@YANGCANGGIH