Tipe Karakter Dosen yang Menyebalkan dan Cara Menghadapinya



Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. (Pasal 1 ayat 2 UU. No.14 tahun 2005).

Pada hakikatnya, dosen tidak berbeda dengan guru. Yang beda hanya jenjang pendidikan tempat mengajarnya. Kalau guru mengajar di PAUD sampai SMA, maka dosen mengajar di Perguruan Tinggi, dari Diploma hingga Strata Tiga (S3).

Meski demikian, sebagian dosen memiliki karakter tersendiri yang tidak dipunyai oleh guru, terutama dosen yang mengajar pada jenjang Strata Satu (S1). Berdasarkan pengamatan dan pengalaman Ane selama kuliah S1, Ane menyimpulkan ada beberapa tipe karakter dosen yang Ane nilai "menyebalkan".

Tipe-tipe karakter dosen tersebut dan cara menghadapinya adalah sebagai berikut:


1. Dosen Diktat(or)



Dosen Diktat(or) adalah dosen yang selalu menjual Diktat sebagai materi kuliah yang diempunya kepada mahasiswa. Waktu zaman Ane, Diktat masih digandakan dengan Stensel, dan distaples tanpa kertas kover tebal atau plastik transparan. Ane tidak tahu, apakah sekarang masih ada Dosen Diktat(or) ini, atau sudah membuat Diktat dalam format digital (pdf) yang bisa didownload mahasiswa.

Yang menyebalkan adalah, dosen "mewajibkan" setiap mahasiswa membelinya. Jika tidak membeli, bisa mempengaruhi nilai. Dosen membuat catatan siapa saja mahasiswa yang membeli Diktat tersebut, sebab Diktat digandakan sejumlah mahasiswa pada setiap lokal. Misalkan sebuah lokal ada 40 mahasiswa, maka jika tersisa ada 3 buah, berarti ada 3 mahasiswa yang tidak membeli.

Cara menghadapi tipe karakter dosen yang begini adalah segera maju ke depan untuk membantu dosen membagikan Diktat itu kepada mahasiswa, mengumpulkan uang harganya, dan mencatat mahasiswa yang membelinya. Dengan cara ini, biasanya yang bersangkutan akan mendapat bonus sebuah Diktat gratis, dan kadang juga diberi imbalan uang.


2. Dosen Killer

Dosen Killer adalah dosen yang super tegas, intoleran, berdisiplin tinggi, dan tak "berperikemahasiswaan". Jika terlambat masuk lima menit saja sudah dianggap tidak hadir atau pintu lokal dikunci sehingga yang terlambat tak bisa masuk lagi. Kalau tidak mengikuti kuliah sebanyak tiga kali, akan dicoret dari daftar pengikut mata kuliah yang diempunya. Dosen tipe ini tidak akan menerima alasan apapun yang dikemukakan. Tidak ada istilah Sakit, Izin dan Alpa. Yang ada hanyalah Hadir dan Tidak Hadir, On Time atau Out Time.

Kelebihan dosen tipe ini adalah beliau sangat objektif dalam memberikan penilaian. Sedangkan yang menyebalkan adalah "tidak menerima alasan atas tindakan indispliner".

Cara menghadapi dosen seperti ini adalah dengan menemui beliau di kantor atau di rumahnya. Jika Anda terlambat datang dan mengajukan alasan di dalam lokal (di depan mahasiswa yang lain), pasti tak digubris, karena beliau ingin menanamkan disiplin dan pelajaran bagi mahasiswa yang lain. Namun jika didekati dengan face to face, lalu diberikan alasan keterlambatan, Insya Allah beliau akan memberikan toleransi dan akan mengubah catatan ketidakhadiran dalam Absensi yang beliau pegang.


3. Dosen Pelit Nilai

Jika GanSis mengikuti mata kuliah yang diempu dosen tipe ini, sejenius apapun Anda, sangat sulit untuk mendapat nilai A, dan maksimal B+. Bahkan ada teman Ane waktu kuliah dulu yang sudah 2 kali tidak lulus saat mengikuti kuliah dosen yang bersangkutan, dan ketika mengulang yang ketiga kalinya tetap tidak lulus. Kalau Ane sih yang jadi dosen, karena sudah 2 kali tidak lulus, maka yang ketiga itu minimal diberi nilai C (asal lulus), atas dasar rasa "perikemahasiswaan", meski nilai hasil ujiannya memang tidak memenuhi syarat untuk lulus.

Cara menghadapi dosen yang begini adalah dengan sering menemui beliau, berkonsultasi atau bersilaturrahmi sehingga beliau kenal dan akrab dengan kita. Kalau sebelumnya tidak lulus pada mata kuliah beliau, jelaskan hal itu kepadanya ketika berkonsultasi itu. Sebab terkadang dosen yang bersangkutan tidak tahu bahwa kita pernha tidak lulus sebelumnya.


4. Dosen Gaib

Dosen "gaib" adalah dosen yang susah ditemui, jarang berada di kampus, kecuali ada jadwal jam mengajar, entah kesibukan apa yang dilakukannya di luar kampus. Yang menyebalkan adalah ketika ingin konsultasi atau meminta tanda tangan KRS misalnya, sedangkan waktunya terbatas.

Cara menghadapinya adalah dengan menghubungi beliau terlebih dahulu jika ingin bertemu, datang ke rumahnya pada waktu sore, atau "mencegat" beliau ketika akan atau sesudah mengajar. Jika cara-cara itu masih belum berhasil, segera hubungi Dekan untuk memohon penggantian dosen penasehat/pembimbing yang gaib dan susah ditemui itu.
***
Itulah empat tipe karakter dosen yang pernah Ane lihat dan rasakan selama kuliah, dan cara menghadapinya. Jika ada tipe yang lain berdasarkan pengalaman GanSis, silakan ditambahkan.
***
Sumber: Pengalaman sendiri, UU.No.14/2005, dan Karakter Dosen. Foto-foto dari Google.

Quote:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel