Halo gan, selamat datang di thread sederhana ini. Semoga apa yang ane tulis bisa menambah wawasan agan/sista sekalian.
Introduction
Quote:
Pernahkah berpikir untuk mendirikan warung yang berada di atas sebuah Gunung berketinggian diatas 3000 meter. Sepertinya banyak orang yang enggan untuk melakukannya. Tetapi ternyata ada satu orang yang rela melakukannya. Orang biasa memanggilnya mbok Yem. Beliau adalah satu-satunya orang yang mendirikan sebuah warung di atas gunung Lawu berketinggian 3265 meter di atas permukaan laut. Warung ini diberi nama warung puncak Lawu "Hargo Dalem". Warung ini juga mendapatkan penghargaan MURI sebagai warung tertinggi di Indonesia. Semua orang yang pernah mendaki gunung Lawu dari jalur mana saja pasti pernah mampir di warung tersebut. Mbok Yem selalu membuka warungnya 24 jam kecuali saat beliau turun gunung, warung akan di tutup.
Mbok Yem
Quote:
Mbok Yem bernama asli Wakiyem. Beliau sudah menetap di gunung Lawu sejak tahun 1980an. Mbok Yem pada awalnya memang dikatakan adalah orang yang suka melakukan hal macam-macam. Tapi beliau memang sudah mempunyai niat untuk menetap di gunung Lawu. Selama 5 tahun pertama beliau tinggal di sebuah rumah yang terbuat dari seng. Sebelum tinggal di Lawu, beliau juga sudah menaiki beberapa pegunungan di sekitar Gunung lawu bersama anaknya yang sekarang sudah dewasa. Setelah 5 tahun barulah disana beliau mendirikan sebuah warung untuk para pendaki lawu. Di warung tersebut para pendaki bisa makan dan minum sepuasnya. Bahkan bisa tidur dengan nyenyak karena beliau juga menyediakan tempat untuk beristirahat. Warungnya ini tidak terbuat dari batu bata melainkan dari kayu dan diatasnya ditutupi dengan terpal. Bagi para pendaki mbok Yem menjadi orang yang paling berjasa. Makanan yang paling laris dipesan adalah nasi pecel. Nasi pecel ini cukup mengenyangkan dan harganya pun murah hanya 10rb rupiah. Selain nasi pecel, beliau juga menyediakan makanan lainnya juga. Untuk memasaknya beliau masih menggunakan kayu bakar yang ada di sekitar gunung Lawu.
Quote:
Di warung itulah beliau menjalani masa hidupnya sampai sekarang. Beliau hanya turun setahun sekali saat hari raya Idul Fitri saja. Walaupun begitu, barang dagangannya tidak pernah kehabisan stock. Dia dibantu kerabatnya untuk menjalankan operasional warung tersebut. Kerabatnyalah yang mengirimkan barang dagangan dan bahan lainnya untuk mbok Yem. Untuk persediaan air minum, biasanya mbok Yem hanya mengambil dari sendang Drajat yang berada tidak jauh dari warungnya. Dengan keberadaan mbok Yem ini membuat beban para pendaki Gunung Lawu menjadi berkurang.
Akhir Kata
Quote:
Semoga mbok Yem sehat selalu dan menjadi orang yang selalu mengayomi para pendaki yang singgah di warungnya. Jasanya buat para pendaki tidak akan pernah terlupa. Terutama bagi mereka yang kelaparan saat berada di atas.
Terimakasih sudah memberikan perhatian pada thread ane. Jangan lupa komen ya gan. Kalo mau nambahin boleh kok