Aruna dan Lidahnya, Film Yang Bikin Laper, Baper, dan Menggelitik
Thursday, September 20, 2018
Makanan gak cuman bikin kenyang, tetapi juga bisa menyatukan kita dengan orang-orang. Melalui percakapan di meja makan dalam perjalanan Aruna, Bono, Nad, dan Farish berwisata kuliner ke empat kota, Film "Aruna dan Lidahnya" mampu menggambarkan hubungan persahabatan secara natural dan menarik.
Kalau GanSist pingin nonton film yang lucu, ringan, santai, dan pas banget ditonton bareng sahabat, geng, atau pasangan, "Aruna dan Lidahnya" bisa jadi pilihan film yang cocok nih.
Dengan menawarkan nuansa baru di dunia perfilman, Aruna dan Lidahnya menyuguhkan kisah drama komedi yang dibalut dengan kemasan santai dan diracik menarik. Bercerita tentang Aruna (Dian Sastrowardoyo), seorang ahli wabah yang ditugaskan bekerja keliling ke empat kota Indonesia sambil bertualang kuliner bersama kedua sahabatnya, Bono (Nicholas Saputra) dan Nad (Hannah Al Rashid). Saat menjalani tugasnya, Aruna bertemu dengan mantan rekan kerja yang pernah ia taksir, Farish (Oka Antara). Keempatnya terlibat dalam perjalanan penuh percakapan yang mengungkapkan kisah kehidupan, rahasia, dan rasa yang terpendam.
Dalam pekerjaan investigasinya bersama Farish, Aruna menemukan ketidaksesuaian data antara Pusat dan temuan lapangan yang menimbulkan kecurigaan. Sementara itu, situasi semakin rumit karena Farish yang kini bekerja di Pusat kian mendesak Aruna untuk tetap menjalankan prosedur. Aruna pun mengalami konflik internal karena di satu sisi Ia memendam kekaguman namun menyadari bahwa Farish menyimpan banyak rahasia, baik urusan pekerjaannya di Pusat maupun ada hal yang Ia tutupi dengan masa lalunya dan perasaannya.
"Kita semua pasti punya rasa-rasa yang gak selesai kan?", begitu ungkap Edwin, sang sutradara film Aruna dan Lidahnya pada press screening film Aruna dan Lidahnya, Kamis siang (20/09/18).
Edwin, Sutradara Film Aruna dan Lidahnya diwawancarai saat press screening, Kamis (20/09).
Di film panjang kelimanya ini, Edwin, peraih Piala Citra Sutradara Terbaik FFI 2017 atas Film Posesif, mengeksplorasi sisi lain dari petualangan sinemanya. Film ini paling banyak memuat tentang makanan dan dialog layaknya hubungan pertemanan sehari-hari.
"Buat saya, manusia yang makan sambil ngobrol itu asik dilihat dan didengar. Obrolan di saat makan sering kali memengaruhi rasa makanan yang kita makan. Demikian pula sebaliknya, rasa makanan yang kita makan bisa memengaruhi kualitas obrolan kita di meja makan."
Bersama keempat tokoh yang dibintangi aktor-aktris terbaik, film ini mengajak penonton untuk bertualang menjelajahi beragam kuliner di 4 kota, yaitu Surabaya, Pamekasan (Madura), Pontianak, Singkawang, dan Jakarta. Berbagai makanan khas daerah muncul dan mendapat sorotan visual yang membuat siapapun yang menontonnya akan menelan ludah tergiur ingin ikut mencobanya. Ada Rawon (Surabaya), Campur Lorjuk (Pamekasan, Madura), Soto Ayam Lamongan, Kacang Koah dicampur Cakwe, Pengkang (Pontianak), Mie Kepiting (Pontianak) dan Choi Pan (Singkawang).
Dikemas ringan oleh Edwin, film ini menampilkan dinamika grup yang unik. Cerita bergerak dari obrolan di antara keempat karakter di meja makan namun tetap memiliki kedalaman. Film ini menggambarkan kehidupan orang dewasa sehari-hari, dimana setiap obrolan mengalir saat berada di meja makan, mulai dari politik, agama, sains, masalah kerjaan, hingga hubungan personal.
Dian Sastrowardoyo, pemeran Aruna, diwawancarai saat press screening, Kamis (20/09).
Nicholas Saputra, pemeran Bono, diwawancarai saat press screening, Kamis (20/09).
Hannah Al Rashid, pemeran Nad, diwawancarai saat press screening, Kamis (20/09).
Oka Antara, pemeran Farish, diwawancarai saat press screening, Kamis (20/09).
Keempat tokoh memiliki karakter yang unik dan membaur dengan cair. Aruna yang sederhana, Farish yang kaku, Nad yang petualang dan ekspresif, dan Bono yang rileks melebur di percakapan yang menyenangkan juga menyenangkan. Mereka terhubung dengan percakapan yang diselingi humor dan mampu membuat penonton ikut tertawa karena dialog-dialognya yang ringan menggelitik.
Layaknya yang terjadi di kehidupan sehari-hari, ketika empat orang berada dalam satu perjalanan, sangat mungkin hal-hal gak diinginkan terjadi seperti kesalahpahaman atau berprasangka. Film ini memotret hal tersebut dengan cara yang natural. Hubungan antar manusia ditampilkan sealami mungkin. Sehingga mudah bagi penonton merasa terhubung dengan para karakternya.
"Film ini justru akan sangat memotret kehidupan kita sehari-hari. Obrolan kita, tingkah laku kita yang kayaknya kok tegang banget, padahal kalo udah lewat mah, ah biasa aja kali ya." Ujar Meiske selaku produser film ini.
"Yang pengen dirasain semoga justru kita berterima kasih dan kita menikmati pertemanan kita sehari-hari. Kita menghargai geng kita, atau bahwa berteman itu kita kadang-kadang bukan cuma sesuatu yang selalu setuju tapi juga kalau kita enggak setuju sama teman kita itu bukan berarti halangan, kita gak bisa berteman."
Selain akting, film ini juga memuat musik yang nostalgik. Penata musik Ken Jenie dan Mar Galo memilih lagu-lagu lawas bernuansa pop jazz yang enggak asing lagi di telinga pecinta musik Indonesia. Soundtrack-nya ada lagu "Aku Ini Punya Siapa" dari Januari Christy, "Tentang Aku" lagu milik Jingga yang dinyanyikan ulang oleh Fe Utomo, serta lagu hits pada masanya ciptaan Andre Hehanusa dan Adjie Soetama yang dulu dipopulerkan oleh Rida Sita Dewi dan kini dibawakan ulang oleh Monita Tahalea "Antara Kita".
Selain itu, ada juga lagu-lagu baru romantis seperti lagu dari Yura Yunita "Takkan Apa" dan dua lagu dair Mondo Gascaro "Lamun Ombak (duet dengan Aprilia Apsari/White Shoes & The Couples Company) dan satu lagu yang khusus diciptakan untuk film "Lebuh Rasa".
Perpaduan makanan yang lezat dan obrolan bermutu yang dihidangkan oleh Aruna dan Lidahnya siap disantap di bioskop pada 27 September. Dijamin film ini akan bikin penontonnya laper dan baper!
Tunggu film ini hadir di kotamu, GanSist. Karena Dian Sastro, Nicholas Saputra, Hannah Al Rashid, dan Oka Antara akan membawa Aruna dan Lidahnya road show di lima belas kota mulai 21 September hingga 6 Oktober. Kota-kota yang akan dikunjungi adalah Bandung, Malang, Surabaya, Solo Jogjakarta, Jakarta, Bekasi, Depok, Cibubur, Pontianak, Palembang, Makassar, Semarang, Padang, dan Medan.
Tonton Aruna dan Lidahnya yang kaya rasa: kuliner, cinta persahabatan, intrik konspirasi di bioskop Indonesia. Santai dan menyenangkan, sajian yang nikmat untuk disantap rame-rame bareng gengmu.
Layaknya makanan, akan terasa istimewa jika kita makan bersama orang yang kita sayang.