Beli Keperluan Dapur Secara Online, Masaknya Kapan?
Friday, September 28, 2018
economictimes.com
Saat ini, Toko-toko Online (Online Shoping) tidak hanya menjual barang-barang perabot dan pakaian saja, melainkan sudah merambah benda-benda keperluan dapur yang menjadi bahan pokok untuk konsumsi sehari-hari. Sebut saja misalnya minyak goreng, mie instant, daging, serta berbagai makanan dan minuman lainnya. Mereka melakukan ini tentu karena ada pangsa pasarnya, yakni ada konsumen yang membelinya.
Namun yang Ane tak habis pikir, apakah ketika akan menggoreng ikan misalnya, ternyata minyak goreng habis, lantas membelinya secara online? Kalo ya, lalu masaknya kapan? Apalagi kalo yang dibeli adalah peralatan medis dan obat-obatan untuk pasien gawat darurat, penanganan pasiennya kapan? Tuh menunggu kiriman barang yang dibeli datang bukan urusan jam, tapi melintasi hari, minggu, bahkan bulan.
Dari berbagai forum Surat Pembaca, termasuk di Kaskus ini, yang banyak dikeluhkan dan dikomplainkan oleh kostumer Online Shoping adalah lamanya waktu pengiriman barang. Urusan order barang dan transfer uang (harga dan ongkir) hanya dalam hitungan menit bahkan detik, namun urusan pengemasan dan pengiriman begitu lama. Andai barang sudah dikirim, sejauh-jauhnya lokasi, selama masih se-Indonesia, normalnya paling lama 1 minggu udah nyampe. Tapi yang jadi masalah adalah barangnya tak kunjung dikirim, dan itu yang menjadi keresahan konsumen. Mereka jadi was-was, jangan-jangan mereka ketipu. Apalagi jika CS-nya selalu Slow Respond atau Not Responding ketika dihubungi.
Dengan tetap mengedepankan asas Praduga Tak Bersalah atau Husnuz Zhan, maka di sini Ane mencoba menganalisis penyebab terlambatnya barang pesanan dikirim oleh sebuah Toko Online:
[b]1. Stok Barang Habis[b]
Toko (penjual) tidak mengecek stok barang dan tidak mengupdate status ketersediaan barang, sehingga selalu tertulis "Ready Stock". Ketika ada pesanan masuk, maka penjual akan mencarikan barang, sehingga memerlukan waktu yang lama dari estimasi awal.
Karena konsumen tidak sabar dan selalu menghubungi CS, akhirnya dikirim barang serupa yang mirip, yang terkadang warna dan ukurannya tidak sesuai pesanan. Jika konsumen tidak suka, tentu ia akan melakukan komplain, entah penukaran atau pengembalian barang. Proses ini hanya untuk mengulur waktu hingga barang yang dipesan bisa disediakan.
[b]2. Barang Pre Order[b]
Sebenarnya barang bersifat Pre Order, tapi ditulis Ready Stock, dengan alasan biasanya pesanan cepat sampai dan tersedia. Misalnya, Ane membuat iklan "Ready Stock Kertas Murah", padahal di toko Ane tak ada stok kertas. Tapi bila ada pesanan, Ane langsung menghubungi agen kertas langganan yang biasanya langsung mengantarkan pesanan Tanpa Pake Lama. Karena itu, Ane berani menulis "Ready Stock." Namun entah suatu sebab agen langganan Ane itu tidak bisa menyediakan kertas, padahal sudah banyak pesanan yang masuk ke Ane, maka otomatis pengiriman akan terlambat, menunggu stok datang.
***
Karena itu, bersabarlah jika barang pesanan secara online belum datang maksimal 1 bulan. Jika lebih dari itu, maka baru melakukan komplain, entah refund, atau yang sesuai perjanjian. Di samping itu, sebaiknya jangan beli keperluan darurat dan mendesak secara online. Sedangkan Ane sendiri berprinsif, selama barang itu masih ada dijual secara offline di wilayah Provinsi tempat tinggal Ane, maka Ane akan membelinya secara langsung, meski sekarang Ane juga lagi harap-harap cemas, karena pedanan online sudah 4 hari tak juga dikirim. :D
***
Diolah sendiri.
Saat ini, Toko-toko Online (Online Shoping) tidak hanya menjual barang-barang perabot dan pakaian saja, melainkan sudah merambah benda-benda keperluan dapur yang menjadi bahan pokok untuk konsumsi sehari-hari. Sebut saja misalnya minyak goreng, mie instant, daging, serta berbagai makanan dan minuman lainnya. Mereka melakukan ini tentu karena ada pangsa pasarnya, yakni ada konsumen yang membelinya.
Namun yang Ane tak habis pikir, apakah ketika akan menggoreng ikan misalnya, ternyata minyak goreng habis, lantas membelinya secara online? Kalo ya, lalu masaknya kapan? Apalagi kalo yang dibeli adalah peralatan medis dan obat-obatan untuk pasien gawat darurat, penanganan pasiennya kapan? Tuh menunggu kiriman barang yang dibeli datang bukan urusan jam, tapi melintasi hari, minggu, bahkan bulan.
Dari berbagai forum Surat Pembaca, termasuk di Kaskus ini, yang banyak dikeluhkan dan dikomplainkan oleh kostumer Online Shoping adalah lamanya waktu pengiriman barang. Urusan order barang dan transfer uang (harga dan ongkir) hanya dalam hitungan menit bahkan detik, namun urusan pengemasan dan pengiriman begitu lama. Andai barang sudah dikirim, sejauh-jauhnya lokasi, selama masih se-Indonesia, normalnya paling lama 1 minggu udah nyampe. Tapi yang jadi masalah adalah barangnya tak kunjung dikirim, dan itu yang menjadi keresahan konsumen. Mereka jadi was-was, jangan-jangan mereka ketipu. Apalagi jika CS-nya selalu Slow Respond atau Not Responding ketika dihubungi.
Dengan tetap mengedepankan asas Praduga Tak Bersalah atau Husnuz Zhan, maka di sini Ane mencoba menganalisis penyebab terlambatnya barang pesanan dikirim oleh sebuah Toko Online:
[b]1. Stok Barang Habis[b]
Toko (penjual) tidak mengecek stok barang dan tidak mengupdate status ketersediaan barang, sehingga selalu tertulis "Ready Stock". Ketika ada pesanan masuk, maka penjual akan mencarikan barang, sehingga memerlukan waktu yang lama dari estimasi awal.
Karena konsumen tidak sabar dan selalu menghubungi CS, akhirnya dikirim barang serupa yang mirip, yang terkadang warna dan ukurannya tidak sesuai pesanan. Jika konsumen tidak suka, tentu ia akan melakukan komplain, entah penukaran atau pengembalian barang. Proses ini hanya untuk mengulur waktu hingga barang yang dipesan bisa disediakan.
[b]2. Barang Pre Order[b]
Sebenarnya barang bersifat Pre Order, tapi ditulis Ready Stock, dengan alasan biasanya pesanan cepat sampai dan tersedia. Misalnya, Ane membuat iklan "Ready Stock Kertas Murah", padahal di toko Ane tak ada stok kertas. Tapi bila ada pesanan, Ane langsung menghubungi agen kertas langganan yang biasanya langsung mengantarkan pesanan Tanpa Pake Lama. Karena itu, Ane berani menulis "Ready Stock." Namun entah suatu sebab agen langganan Ane itu tidak bisa menyediakan kertas, padahal sudah banyak pesanan yang masuk ke Ane, maka otomatis pengiriman akan terlambat, menunggu stok datang.
***
Karena itu, bersabarlah jika barang pesanan secara online belum datang maksimal 1 bulan. Jika lebih dari itu, maka baru melakukan komplain, entah refund, atau yang sesuai perjanjian. Di samping itu, sebaiknya jangan beli keperluan darurat dan mendesak secara online. Sedangkan Ane sendiri berprinsif, selama barang itu masih ada dijual secara offline di wilayah Provinsi tempat tinggal Ane, maka Ane akan membelinya secara langsung, meski sekarang Ane juga lagi harap-harap cemas, karena pedanan online sudah 4 hari tak juga dikirim. :D
***
Diolah sendiri.