Berkat Olahraga, 5 ‘Perseteruan’ Panas Ini Padam Layaknya Bara Api Disiram Air



Sportifitas menjadi nilai yang lebih besar dari urusan menang atau kalah

Bukan rahasia lagi apabila saat ini olahraga tumbuh menjadi sebuah kegiatan yang memiliki makna besar untuk kehidupan. Nilai sportifitas terkandung di dalamnya juga kerap menjadi wadah untuk menciptakan banyak hal positif.

Mulai mengajarkan arti kemenangan, kekalahan, perbedaan, atau malah menjadi jembatan untuk menciptakan perdamaian.

Padahal kedua orang tersebut kerap dicitrakan menjadi musuh dalam ranah politik di Indonesia. Melihat hal tersebut, kejadian tersebut bukan satu-satunya yang persatuan yang diciptakan dari olahraga.


D.P.R Korea dan Republic of Korea (Korea Utara & Korea Selatan) bersatu di Asian Games 2018



Asian Games 2018, ternyata tidak hanya membawa berkah untuk Indonesia saja. Negara Korea Utara dan Korea Selatan juga merasakan hal positif dari kejuaraan olahraga akbar Asia tersebut. Mereka yang terkenal berseteru sejak perang saudara meletus tahun 1945 memutuskan menjadi satu lewat Korea Bersatu. Di bawah panji bendera Unifikasi atlet sampai insan olahraga kedua negara akan berjuang bersama untuk meraih prestasi. Melansir laman Liputan, peristiwa ini adalah bentuk komitmen kerjasama bidang olahraga yang telah dimulai sejak olimpiade musim dingin bulan Mei 2018 lalu.





United States of America dan Islamic Republic of Iran (Amerika Serikat dan Iran) saling berpelukan di Piala Dunia Perancis 1998



Bagi Amerika Serikat dan Iran Piala Dunia 1998 bukanlah hanya sebuah kejuaraan olahraga akbar dunia saja. Lebih dari itu pagelaran sepak bola empat tahunan di Prancis tersebut adalah momentum menunjukkan kepada dunia akan arti perdamaian nan indah. Berhadapan di babak fase grup kedua Timnas menunjukkan bila berpelukan jauh lebih indah bila dibandingkan dengan peperangan . Bahkan saling bertukar bunga dan berfoto bersama menjadi momen yang jauh lebih hebat dari pada meraih kemenangan di laga tersebut. Pertandingan yang mendapatkan banyak sorotan berakhir dengan kemenangan Iran 2-0.




Pemain Muslim saling bahu membahu dengan Pemain Yahudi di Timnas Israel



Selain beberapa di ulasan tadi, lewat olahraga Muslim dan Yahudi juga bisa saling bahu membahu meraih kemenangan di sepak bola. Diwadahi Timnas Israel, kedua golongan yang kerap digambarkan berseteru tersebut bisa melupakan perbedaan dan perselisihan. Kendati belum bisa meraih hasil fantastis di kejuaraan dunia, namun berkat hal tersebut terpancar manfaat positif dari olahraga. Punggawa muslim yang memperkuat Israel paling tersohor adalah Bibras Natkho. Sedangkan momen paling epic dari persatuan kedua kutub adalah ketika sama-sama berjuang untuk lolos dari Kualifikasi Piala Dunia dan Eropa.




Perseteruan Catalan dan Spanyol disatukan lewat pentas gelaran Piala Dunia & Piala Eropa



Beberapa tahun ini desakan Catalonia bisa merdeka atas Spanyol suaranya semakin keras. Beragam aksi, mulai demo dan lobi terus dilakukan untuk menjadikan daerah Semenanjung Iberia itu bisa berdiri menjadi negara sendiri. Namun di balik keinginan tersebut, Catalan dan Spanyol pernah bahu-membahu lewat olahraga. Seperti tidak memikirkan perseteruan tersebut pemain dari daerah Catalonia macam Xavi, Puyol dan Pigue membantu Spanyol meraih gelar Piala Dunia 2010. Sebuah momen dimana-mana olahraga merangkul mereka berseteru menjadi kawan.


Apa yang ditunjukkan di ulasan tersebut adalah bukti bagaimana olahraga bisa menjadi pemadam yang ampuh dari api perseteruan atau menjadi jembatan kuat untuk terciptanya perdamaian. Bila nilai positif olahraga terus dijalankan akan sangat dimungkinkan banyak lagi persatuan tercipta.




SOURCE

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel