Jejak Bir 13 Ribu Tahun ditemukan di Israel
Tuesday, September 18, 2018
Wow.. Ternyata Israel sudah memproduksi bir selama 13 ribu tahun gan!
:matabelo :matabelo :matabelo
Penemuan ini mendahului teori asal muasal pembuatan bir yang diterima sebelumnya loh..
:wow
WOOOW.. AMAZING...
:wow :2thumbup :wow
Quote:
Ilustrasi minuman bir | Pixabay
Para arkeolog baru-baru ini menemukan bukti bir kuno 13 ribu tahun di situs arkeologi Timur Tengah. Penemuan itu mendahului teori asal muasal pembuatan bir yang diterima sebelumnya sekitar enam ribu tahun lalu.
Di masa lalu, orang sering berasumsi bir dan alkohol lain diproduksi sebagai solusi untuk memanfaatkan limbah pertanian. Temuan tersebut otomatis mendukung hipotesis berusia 60 tahun bahwa manusia mungkin telah mengolah sereal untuk produksi bir, bukan roti.
Tidak seperti anggur, yang hanya berupa hasil fermentasi jus anggur, produksi bir adalah proses yang lebih kompleks, menemukan teori yang benar tentang asal-usulnya masih misterius. Tetapi penelitian baru dari Stanford University, Amerika Serikat, dapat mendukung teori kontra yang sudah ada tetapi belum terbukti.
Tim yang dipimpin Li Liu, seorang profesor arkeologi Tiongkok, menganalisis residu dari lesung batu berusia 13 ribu tahun yang ditemukan di Gua Raqefet--yang sekarang menjadi Israel.
Setelah lima musim penggalian dan berbagai penelitian, penelitian ini menggunakan arkeologi eksperimental, pengujian kontekstual, analisis keausan pakai dan residu.
Hasilnya menunjukkan kelompok manusia purba pemburu-pengumpul Natufiamengeksploitasi setidaknya tujuh jenis tanaman yang terkait dengan lesung, termasuk gandum atau jelai, oat, kacang-kacangan, dan serat kulit pohon.
Mereka mengemasi makanan nabati dalam wadah yang terbuat dari serat kulit pohon dan menyimpannya dalam lesung batu. Mereka menggunakan lesung untuk menumbuk dan memasak makanan nabati, serta untuk menciptakan bir gandum/jelai, kemungkinan disajikan dalam pesta-pesta ritual.
"Pembuatan bir merupakan bagian integral dari ritual dan pesta, mekanisme pengaturan sosial dalam masyarakat hierarkis," kata salah satu anggota tim, Jiajing Wang dari Stanford University dalam unggahan resmi universitas.
Pola keausan penggunaan dan kumpulan bukti mikro-botani menunjukkan bahwa dua dari tiga bongkah batu yang diperiksa digunakan sebagai wadah penyimpanan makanan nabati--termasuk gandum/jelai gandum.
Kemungkinan lesung-lesung ditutupi dengan sebuah penutup terbuat dari lempengan batu dan bahan lain.
Makanan tersebut kemungkinan telah ditempatkan di keranjang yang terbuat dari serat kulit pohon untuk memudahkan pemindahan. Celah-celah sempit yang dalam mungkin telah menyediakan kondisi dingin yang cocok untuk menyimpan makanan, terutama untuk menjaga sereal gandum.
Tim menemukan jejak phytolith, yang merupakan partikel silika kecil dari jaringan tanaman, dan sisa-sisa pati yang tampaknya terkait dengan transformasi gandum dan jelai menjadi alkohol. Para peneliti mempertanyakan apakah orang-orang Natufia menghormati orang mati dengan minuman prasejarah.
Tim kemudian mencoba membuat tiruan bir prasejarah untuk menciptakan ramuan. Hasil akhirnya bukanlah apa yang kita anggap sebagai bir hari ini, kata Wang, tetapi sesuatu yang lebih menyerupai bubur.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa membuat alkohol tidak selalu merupakan hasil dari kelebihan produksi pertanian," kata Liu, "tetapi itu dikembangkan untuk keperluan ritual dan kebutuhan spiritual, setidaknya sampai batas tertentu, sebelum pertanian."
Setelah menemukan bukti dari kegiatan pembuatan bir yang luas, para peneliti kini percaya bahwa orang-orang Natufia, mungkin adalah pembuat bir pertama di dunia. "Temuan ini menyumbang catatan tertua alkohol buatan manusia di dunia," kata Liu.
Liu mencatat meskipun studi dapat mengubah garis waktu kapan bir pertama kali dibuat, tapi temuannya tidak secara pasti menjawab pertanyaan yang menjadi prioritas pertama, bir atau roti dahulu.
Orang-orang Natufia juga rupanya berada di belakang roti tertua di dunia, dengan sisa-sisa yang ditemukan di tempat yang sekarang ini Yordania kembali ke masa antara 11.600 hingga 14.600 tahun lalu.
Sementara itu, bukti bir baru-baru ini kemungkinan berasal dari suatu tempat dalam kisaran 11.700 hingga 13.700 tahun. Masih terdapat banyak tumpang tindih teori.
Terlepas dari apakah bir atau roti yang hadir pertama kali, kedua penemuan mendahului bukti serealia yang dibudidayakan di daerah tersebut, yang diyakini telah tiba sekitar 4.000 tahun kemudian.
"Para Natufian tetap di Gua Raqefet tidak pernah berhenti mengejutkan kita," kata Dani Nadel dari Zinman Institute of Archaeology, University of Haifa, Israel, yang juga merupakan penggali situs.
"Kami mengekspos area pemakaman Natufian dengan sekitar 30 jasad; banyak penemuan kecil seperti alat batu api, tulang-belulang binatang dan alat-alat batu tanah, dan sekitar 100 lesung batu dan piala. Beberapa kerangka terawetkan dengan baik dan memberikan penanggalan langsung dan bahkan DNA manusia, dan kami memiliki bukti untuk penguburan bunga dan penjagaan di kuburan."
Ia melanjutkan bahwa dengan temuan terbaru kegiatan produksi bir, Gua Raqefet tetap memberikan gambaran yang sangat jelas dan berwarna dari kehidupan Natufian, yaitu kemampuan dan penemuan teknologi mereka.
Temuan ini diterbitkan dalam makalah di Journal of Archaeological Science: Reports.
Ternyata pembuatan bir lebih ribet loh gan dari pembuatan anggur..
Selain itu bir hanya dibuat untuk ritual dan pesta saja gan..
Semoga artikelnya bermanfaat ya gan..
:2thumbup :selamat :recsel
Quote:
Quote:
