Ternyata banyak cara untuk mengetahui apakah kita memiliki penyakit jantung atau tidak, salah satunya adalah dengan
melihat kerutan yang ada didahi kita gan..
Yuk simak artikel selengkapnya..
Quote:
Seorang perempuan menunjukkan kerutan di dahi | aslysun /Shutterstock
Sejumlah kerutan yang muncul seiring bertambahnya usia adalah hal tak terelakkan. Tetapi mereka yang masih muda tapi punya kerutan di dahi perlu waspada. Pasalnya, ini bisa jadi tanda-tanda risiko kesehatan mengkhawatirkan, menurut penelitian baru oleh ilmuwan Prancis.
Sebuah penelitian yang dipresentasikan di Kongres European Society of Cardiology(ESC) di Munich, Jerman, menemukan orang-orang dengan kerutan dahi lebih dalam daripada rata-rata orang seusianya lebih mungkin meninggal karena penyakit jantung, dibandingkan dengan mereka yang berdahi lebih mulus.
Hal ini terbukti pada banyak peserta, menambah validasi pada hubungan antara kerutan dahi dan peningkatan ancaman penyakit jantung.
"Anda tidak dapat melihat atau merasakan faktor risiko seperti kolesterol tinggi atau hipertensi," kata penulis studi Yolande Esquirol, seorang dokter dan peneliti biomedis di Center Hospitalier Universitaire de Toulouse di Prancis.
"Kami mengamati kerutan dahi sebagai penanda karena sangat sederhana dan visual. Hanya dengan melihat wajah seseorang bisa terlihat peringatan, maka kami bisa memberi saran untuk menurunkan risiko yang akan terjadi. "
Untuk penilaiannya, mereka meneliti 3.200 orang dewasa sehat berusia 32, 42, 52, dan 62 pada awal penelitian. Para analis kemudian memberi masing-masing peserta skor, satu hingga tiga, berdasarkan jumlah dan kedalaman kerutan di dahi mereka. Skor nol berarti tidak ada kerutan dan skor tiga berarti banyak kerutan dalam.
Setelah mengamati subjek selama 20 tahun, peneliti menemukan mereka yang memiliki skor kerut satu berisiko meninggal sedikit lebih tinggi karena penyakit kardiovaskular, dibandingkan mereka yang tidak punya kerutan.
Kemungkinannya bahkan lebih tinggi bagi mereka dengan skor dua atau tiga. Kelompok-kelompok tersebut memiliki hampir 10 kali lipat risiko kematian, dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki kerutan.
Dari 233 orang yang meninggal karena berbagai alasan selama studi, sebanyak 15,2 persen punya dua atau tiga kerutan alis, 6,6 persen punya satu, dan 2,1 persen tidak memiliki kerutan dahi.
Temuan ini semakin kuat setelah para peneliti memperhitungkan faktor-faktor lain yang memprediksi penyakit jantung seperti usia, jenis kelamin, ketegangan dalam pekerjaan, pendidikan, status merokok, tekanan darah, denyut jantung, diabetes, dan tingkat lemak.
"Semakin tinggi skor kerutan, semakin banyak risiko kematian kardiovaskular Anda meningkat," kata Esquirol.
Meskipun kerutan dahi menjadi metode yang lebih mudah dalam mengevaluasi risiko kardiovaskular daripada metode yang ada, teknik tradisional seperti memeriksa tekanan darah dan tingkat lipid, masih menjadi alat ukur yang diakui secara medis.
Sejauh ini alasan yang tepat untuk menjelaskan hubungan antara keduanya belum diketahui. Meski demikian ada beberapa teori menjadi spekulasi. Alasan utama diduga disebabkan oleh aterosklerosis—pengerasan arteri karena penumpukan plak, yang dapat menjadi penyumbang untuk kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung.
Perubahan protein kolagen--yang memberi struktur pada rambut, kulit, dan kuku--dan stres oksidatif tampaknya memainkan peran dalam aterosklerosis dan keriput.
Pembuluh darah di dahi sangat kecil sehingga mereka bisa lebih sensitif terhadap penumpukan ini dan menghasilkan perubahan pada protein kolagen dan stres oksidatif yang juga dapat menyebabkan keriput.
Karena ini adalah pertama kalinya ditemukan hubungan antara kerutan dahi dan kesehatan jantung, masih dibutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan.
Namun, prospek mengidentifikasi penyakit jantung dengan risiko rendah serta cara berbiaya rendah memberikan masa depan menjanjikan bagi para peneliti dan pasien.
Jika hubungan sudah diverifikasi, kerutan dahi menambah panjang daftar penilaian aneh dan tidak biasa lain untuk penyakit jantung. Contohnya, lipatan telinga yang kusut, gigi renggang, pola kebotakan laki-laki, kuku jari tangan membesar, katarak di mata, dan pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, atau telapak kaki.
Selain itu, tidak semua keriput di muka juga menandakan risiko sama. Penelitian sebelumnya telah menemukan crow's feet--garis-garis kecil di sudut mata kita--tidak berhubungan dengan penyakit jantung, tetapi lebih tepatnya adalah konsekuensi sederhana dari penuaan dan gerakan.
Penelitian baru ini telah dipublikasikan di Archives of Cardiovascular Diseases Suplements.
Nah, lipatan di dahi ini menambah deretan daftar penilaian aneh dalam memprediksi penyakit jantung gan..
sebelumnya ada lipatan telinga yang kusut, gigi renggang, pola kebotakan laki-laki, kuku jari membesar dll. Tapi tidak semua
kerutan itu menandakan risiko yang sama..
semoga artikel tadi bermanfaat ya..
:2thumbup :2thumbup :2thumbup
Quote:
Quote:
