Kita Memang (Tak) Sendiri
Monday, September 24, 2018
Apa yang terlintas di pikiran kita tentang hidup ini? tentu akan banyak jawaban yang tak sama di setiap orangnya. Setiap orang tentu memiliki kisah tersendiri yang menjadikannya menarik di hidupnya. Hidup yang kita jalani jelas tidaklah sendiri karena kita memang tercipta sebagai makhluk sosial dan berada diantara banyak orang-orang di kehidupan kita. Mulai dari kecil hingga dewasa tentu akan selalu ada orang-orang yang menemani di sekitar kita entah itu orang tua, sahabat, pasangan hidup dan orang-orang lain yang ada di sekitar kita.
Credit : catatanmini.com
Kita terlahir ke dunia dengan tidak memiliki rasa tahu apa-apa, namun ada orang-orang di sekitar kita yang menemani kita untuk mengenal indahnya dunia yang sebelumnya terasa asing untuk dirasa, mulai dari sesuatu yang tak tau menjadi tau. Dari ketidak tahuan itu seringkali memunculkan rasa ingin tahu yang pasti tak selalu bisa menemukan jawabannya oleh diri sendiri dan terkadang membutuhkan orang lain untuk menemukan jawabannya.
Kita hidup diantara banyak orang, dan kita adalah satu dari sekian banyak orang yang hidup di dunia ini yang punya cara tersendiri dalam menciptakan kisah hidup. Hidup setiap insan tentunya dikelilingi oleh orang-orang yang dikenalnya mulai dari orang tua yang telah membimbingnya sejak kecil, teman-teman sepermainan, hingga rekan kerja yang saling bahu membahu menjalankan kehidupan.
Kita tak dapat memungkiri bahwa hidup kita tidaklah sendiri, ada mereka-mereka yang senantiasa menemani dan mewarnai cerita dalam hidup kita. Kita adalah manusia yang senantiasa hidup bersosial dan terkadang membutuhkan bantuan dari orang lain. Jika manusia sendiri merupakan makhluk sosial, lantas bisakah manusia hidup sendiri? Nyatanya seberapa sendirinya kita tentu akan ada orang lain yang hadir di sekitar kita. Meski manusia butuh ruang untuk menyendiri, akan tetapi tetap saja akan ada masanya membutuhkan bantuan orang lain.
Sendiri itu terkadang menyedihkan, tak jarang sebagian tak betah dengan kesendiriannya dan berusaha mencari seseorang yang menemani hidupnya. Tak bisa terelakkan lagi bahwa memang manusia tercipta berpasang-pasangan sehingga mereka ingin sekali menemukan sosok pasangan hidup yang bisa menemani sepanjang hidupnya agar lebih semangat menjalani setiap derap langkah kehidupan.
Memilih untuk hidup sendiri dalam jangka pendek mungkin tak masalah, akan tetapi jika dalam jangka panjang keputusan untuk menyendiri selamanya jelas tidaklah baik. Seberapa sendirinya kita tentu suatu saat akan butuh sosok orang lain, karena manusia tercipta bukan untuk sendiri, akan tetapi butuh sosok lain yang mampu membuat hidupnya menjadi hebat dan mengukir kisah yang sempurna di hidupnya.
Credit : kompas.com
Memilih untuk sendiri dan mengasingkan diri sendiri dari orang lain bukanlah sesuatu yang tepat karena kita adalah sosok manusia yang butuh orang lain juga. Mungkin bisa saja kita merasa terasingkan dari kehidupan, akan tetapi mungkin saja kita tak menyadari ada sosok orang lain yang memperhatikan pada kita dan peduli pada kita. Berhentilah untuk bersikap terlalu individualis, bergeraklah bersama sama dengan orang lain, seperti lidi-lidi yang bergabung menjadi satu akan menjadi sapu lidi yang berguna. Bersama tentu akan membuat kita kuat dan mungkin tak mudah terkalahkan. Hilangkan rasa malu dan tak pede dalam bergaul, semakin banyak orang yang kita kenal bisa memungkinkan buat kita memperoleh banyak peluang, semakin banyak orang yang dikenal akan membuat kita memahami bahwa karakter setiap orang tidaklah selalu sama.
Masihkah kita berkutat dengan kesendirian? Saatnya hempaskan rasa sepi dan kesendirian, bergeraklah bersama mereka dan jadilah yang terbaik dalam kehidupan karena kita memang tak sendiri. Agan dan sista ingin menambahkan? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya. :D
Sumber :
opini pribadi, pengalaman hidup dan inspirasi kehidupan
Pembelajaran semasa sekolah dan kuliah
Sumber gambar via google images