Lebih Susah Mana, Menyampaikan atau Menerima Kritik?
Quote:
Assalamu'alaikum, Salam Sejahtera Agan-agan sekalian, selamat datang di thread ane, sebelumnya ane doakan semoga agan selalu dalam keadaan sehat dan banyak uang ya :shakehand2
Quote:
kritik/kri·tik/n kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya; ~ kbbi
Quote:
Sebagian besar orang pasti gak suka kalo dikritik, baik itu yang sifatnya membangun, apalagi kalo kritiknya emang disampaikan tanpa solusi, pasti dianggep sirik dan lain-lain :D
Dan polemik soal kritik ini ga cuman sampai susahnya orang menerima kritik aja, tapi juga serba salahnya orang menyampaikan kritik.
Jadi sebenernya lebih susah mana sih antara menerima dan menyampaikan kritik? Dan kenapa sih masalah kritik ini ga bisa jadi sesuatu yang mengalir enteng tanpa masalah?
Mungkinkah ini alasannya?
Quote:
Spoiler for :
Quote:
Khususnya di Indonesia, menyampaikan kritik itu bisa menjadi sesuatu yang sangat menyiksa, karena negara kita ini belum termasuk negara yang ramah kritik. Dan lucunya lagi, kalo ente mau kritik tentang suatu hal, ente juga kudu jago tentang hal tersebut... :D
Pasti sering denger dong percakapan kayak gini:
Quote:
A: Si anu itu striker tapi kok akhir-akhir ini tumpul ya? Posisi udah person-to-person aja masih susah gocek, masih susah bikin gol, padahal itu udah posisi enak banget kan? B: ya elu kalo bisa, kenapa ga elu aja yang maen?
Quote:
A: Film ini bagus, tapi keknya masih perlu perbaikan di color-grading nya, kadang ga sesuai sama ambience yang lagi berjalan B: Yaelah tinggal nonton juga sih, kalo gak suka bikin film sendiri aja..."
Quote:
A: Bro, kayaknya elu kudu ningkatin kerapihan detil maen gitar lo deh, karena elo kan banyak maen musik akustik, detil is a must bro, soalnya kedenger banget kalo ada yg miss... B: Haha, elo juga ga lebih baik daripada gue kali cuy, emang elo bisa maen gitar?
Entah mengapa kita bisa terikat dengan pemikiran sedangkal itu.Jadi, kalo elo mau kritik tentang permainan sepakbola seseorang, lo kudu bisa maen bola juga. Kalo elo mau kritik musikalitas seseorang, elo kudu jago musik juga. kalo elo mau kritik tentang suara seseorang dalam bernyanyi, lo kudu bisa nyanyi juga. Kalo elo mau kritik tentang sebuah karya, lo juga kudu mampu berkarya.
Ayolah, orang-orang yang hobi makan ga perlu jago masak juga toh?
Quote:
Apa kabar dengan apresiasi?
Penikmat musik pasti pengen denger musik yang bagus, penikmat sport games pasti pengen liat idolanya maen apik, penikmat kuliner pasti pengen selalu makan makanan yang bisa memanjakan lidah. So, ini ga ada urusan sama bisa atau engganya mereka melakukan apa yg dikritikkan, tapi ini tentang apresiasi. Dan hal tersebut seharusnya dihargai.
Belum lagi adanya kesungkanan secara sosial; takutnya rusaknya hubungan pertemanan, takutnya kita akan dibenci kalau menyampaikan kritik, menjadikan kritik ini seringkali menjadi sesuatu yang dibiarkan tersimpan dalam hati tanpa pernah diutarakan. Jleb.
Quote:
Spoiler for :
Quote:
Sulitnya menyampaikan kritik udah pasti karena adanya reaksi dari orang yang dikritik. Dan umumnya manusia itu emang ga suka dikritik. Kenawhy?
Karena pada dasarnya manusia itu selalu ingin dipuji, dan itu udah menjadi sifat dasar manusia. selain itu, manusia juga makhluk yang cenderung pengen banget memiliki kesempurnaan, simpelnya: perfeksionis.
Nah, karena dorongan ingin dipuji, dan harapan untuk menjadi sempurna tadi, maka manusia bakal susah nerima yang namanya kritik. Karena kritik bisa dianggap sebagai indikasi ketidaksempurnaan atau cela seseorang.
So, masing-masing punya kesulitan dan alasan tersendiri ya. Tapi bagaimanapun, kita sebaiknya mulai belajar terbuka terhadap kritik. Jadikan kritik adalah sesuatu yang bisa membuat diri kita menjadi lebih baik lagi. Pun untuk para kritiker, mulai sekarang usahakan menyampaikan kritik dengan baik dan sopan, sedikit diplomatis gak apa-apa kan? Yang penting tujuan kita mengkritik tersampaikan, dan hubungan sosial masih terpelihara dengan baik.
Tapi menurut gansis sendiri, lebih susah mana sih, menyampaikan atau menerima kritik?