Merebaknya Kaum Honjok Negara-Negara Asia
Monday, September 24, 2018
ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH
WELCOME TO MY THREAD

Kali ini ane akan bahas tentang, satu kaum dari generasi mudah di Korea Selatan yang saat ini lagi marak dan disoroti oleh berbagai media setempat. ok gan mari kita langsung ke inti pembahasan
Quote:
Seiring dengan berkembangnya teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi perubahan hampir disetiap lini kehidupan kita gan. Teknologi memang banyak manfaatnya, namun disisi lain tak dapat dipungkiri, bahwa ternyata teknologi juga perlahan mulai merubah tatanan dan pola hidup banyak orang, sehingga kebiasaan yang dulunya dianggap baik mulai terhapuskan dengan adanya teknologi, kebiasaan bersilaturahmi bertatap muka secara langsung perlahan, tapi pasti mulai terkikis dan hilang.
Nah dampak negatif dari teknologi menurut ane adalah membuat orang modern saat ini seakan lebih menyukai kehidupan secara individual seperti yang akhir-akhir ini marak terjadi di Korea Selatan dengan sebutan Honjok. Honjok berasal dari dua suku kata Hon yang artinya sendiri dan Jok artinya suku atau generasi, jadi honjok adalah generasi yang rata-rata anak muda yang lebih menyukai hidup secara sendirian dan tak mau ditemani oleh siapa pun dalam kesehariannya.
Spoiler for Honjok Bukan Tonjok:

Nah menurut para peneliti fenomena honjok ini bukan pertama kali terjadi dinegara Asia, karena sebelumnya fenomena yang sama pernah terjadi di Jepang, karena dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang begitu pesat dan memanjakan penggunanya, sehingga kebanyakan dari anak muda di Korea Selatan merasa tak perlu harus hidup membaur secara langsung dengan orang lain.
Membaur dengan orang lain bagi mereka hanya akan menyita waktu mereka untuk menikmati kehidupan, hal seperti ini terlihat seperti wajar, karena untuk apa mencari kebahagiaan bersama orang lain sedang semuanya hampir tersedia didunia maya. Teman-teman ane aja kalo main game sampai berjam-jam sanggup, malah sambil bicara sendiri. Belum lagi media sosial yang begitu banyak tersedia dan memanjakan kita didunia maya sehingga kita manusia modern mempunyai dan hidup dalam dua dunia yaitu dunia nyata dan dunia maya. Apalagi saat ini, dunia maya hampir seperti dunia nyata dengan di dukung teknoligi canggih semuanya jadi seperti nayata. Silahkan agan dan sista mikir sendiri aja pengaruh teknologi kepada masyarakat disekitar kita.
Fenomena ini terus merebak di Korea Selatan saat ini, dan yang mencengangkan adalah efek honjok ini terus membesar, sehingga bisa berdampak ke negara lain dan orang-orang mulai menyukai untuk hidup secara sendiri-sendiri dan hanya berkomunikasi menggunakan teknologi, sehingga sifat manusia sebagai makhluk sosial yang selalu hidup berkelompok dan secara bersama-sama perlahan akan terhapus dan hidup ini akan menjadi hampa.
Generasi mudah korea selatan memang rata-rata pekerja keras, karena dituntut denga gaya hidup yang harus serba mewah seakan mengejar kesempurnaan. Pengikut budaya honjok pada dasarnya mereka memegang teguh kata You Only Live Once hidup ini hanya satu kali kenapa harus dihabiskan bersama orang lain, sehingga mereka lebih bahagia saat sendiri dan hidup secara independen.

Kebiasaan untuk makan sendiri yang menjadi istilah tak asing disana yaitu Honbab, makan ditempat-tempati sepi menjadi kebagiaan tersendiri bagi kaum honjok dan dilakukan tiap saat, bahkan karena banyaknya kaum honjok tak jarang realty show disana ada yang dibuat khusus untuk meliput keseharian mereka. Fenomena seperti ini dapat terjadi memang bukan hanya, karena masalah teknologi saja namun banyak faktor pendukung terciptanya generasi honjok yang kesemuanya dilakukan secara sendiri dan hal ini lebih disukai oleh banyak kalangan yang rata-rata berasal dari orang-orang introvert.

Jika diatas kita telah membahas tentang senangnya kaum honjok makan sendiri tiap hari atau honbab, nah kebiasaan kaum honjok di Korea yang lainnya adalah Honsul, yaitu lebih menyukai minum-minum sendirian sampai mabuk untuk melepas kepenatan dan stres setelah mejalani hari-hari berat dalam bekerja. Kalau kita di Indonesia malah lebih suka ngumpul-ngumpul untuk lebih bahagia dan melepas stres, namun kondisi terbalik malah terjadi di Korea Selatan, Teknologi memang baik, namun harus digunakan secara bijak sehingga tidak terjadi ketergantungan terhadap teknologi terutama Smartphone.
Pemuda korea lebih suka untuk bersenang-senang secara ekslusif, namun dilakukan sendiri tanpa menghiraukan orang lain, seakan hidup ini mereka sendiri diatas bumi, mungkin bagi kita yang bukan kaum honjok, ini adalah sebuah gambaran yang cukup mengerikan, namun bagi mereka hal itu merupakan hal biasa dan sangat membahagiakan. Semoga saja kejadian seperti itu tidak mewabah sampai ke negara kita gansis, karena efeknya bisa saja kita terlihat seperti zombie yang tak pernah menghiraukan satu sama lainnya.
Teknologi telah banyak merubah kita dan pandangan kita hal ini menjadi sesuatu yang baik jika perubahan itu tertuju lebih kepada hal-hal yang berifat positif, namun jika hadirnya teknologi untuk menciptakan budaya baru dimasyarakat yang malah membahayakan kita manusia, mungkin kita harus lebih berhati-hati dan bijak dalam menggunakan teknologi. Dulu hampir tak ada orang yang suka tinggal dikamar seharian penuh, tapi sekarang jangankan seharian, seminggu pun orang saat ini sanggup untuk tinggal dalam kamar sendiri selama berminggu-minggu, karena dimanjakan oleh gadget (Smartphone, laptop, komputer, TV, dll).

Semua serba dilakukan sendiri, jalan-jalan juga sendiri, tak pengen menikah dan menjombloh bertahun-tahun, bahkan karena saking banyaknya kaum honjok disana pemerintah menyediakan tempat-tempat untuk hanya bisa dinikmati oleh satu orang saja, mulai dari tempat makan sampai dengan menonton dibioskop dengan hanya satu kursi sendirian yang berjauhan dengan orang lain yang mana ini semua dibuat khusus untuk mereka yang menyukai kesendirian. Sendiri tak masalah mungkin ada waktunya untuk menyendiri, namun bukan untuk selamanya seperti itu.
Yang lebih parahnya sampai ada yang berani menikah sendiri tanpa pasangan. Kalau sudah seperti ini ane udah gak berani ikut campur, biar dokter aja yang memutuskan ini normal atau gak. Masalahnya nikah sendirian apanya yang dinikahkan, ane tak bermaksud menghina Cuma heran aja, tapi itulah generasi yang hidup dijaman yang modern ini yang mana hampir semua saling terhubung melalui teknologi sehingga banyak hal kelihatan begitu mudah dan membuat kita lupa bahwa kita sebenarnya makhluk sosial yang harusnya kita saling membaur dengan orang lain.
Teknologi akan terus berkembang dan dunia ini pun akan terus mengalami perubahan yang dahsyat, maka gunakanlah sesuatu sesuai kebutuhan saja tanpa harus berlebihan dan menjadi ketergantungan yang bisa merusak kehidupan kita dan orang lain. Perubahan-perubahan yang seperti ini mungkin saja pada awalnya terlihat biasa dan baik-baik saja, tapi ane yakin lama-kelamaan kebiasaan seperti ini akan mengganggu keseimbangan hidup kita manusia, sehingga bisa saja kejahatan-kejahatan baru tumbu dengan pesat dan sulit diprediksi, namun ujungnya malah menghancurkan kita manusia sendiri.
Kalau semua orang hanya mau hidup sendiri, tak lama nanti bumi ini kosong karena kepunahan manusia, lah tak ada yang mau menikah dan mengurusi keluarga hanya ingin jalani hidup sendiri dan sibuk sendiri.
Sekian thread ane, semoga bermanfaat untuk kita semua
JANGAN LUPA RATE & SHARE
TERIMA KASIH
Referensi :
Cnnindonesia.com [http://bit.ly/2xy90ns]
Opini.id
Anginlewat.com