Pendaratan Ke Bulan Selanjutnya Akan Lebih Jauh Lagi.Ungkap Pimpinan NASA!!!

Manusia menginjakkan kaki di bulan kurang dari tujuh tahun setelah pidato kenegaraan Presiden John F. Kennedy menetapkan pendaratan di bulan sebagai tujuan nasional - jadi mengapa NASA perlu menunggu 11 tahun lagi sampai pendaratan berikutnya?

Itu adalah satu pertanyaan yang diajukan kepada Administrator NASA Jim Bridenstine saat sidang subkomite Senat kemarin (26 September) tentang peran agensi dalam perlombaan antariksa global. Penjelasan pendapat itu diungkapkan pada malam peringatan 60 tahun NASA.

"Senator, asal tahu saja, itulah pertanyaan pertama yang saya tanyakan ketika saya muncul - 'Mengapa begitu lama?'" Bridenstine memberi tahu Senator Ted Cruz, ketua subkomite, ketika dia bertanya mengapa NASA butuh waktu yang lebih panjang. Tetapi administrator mengatakan dia mengerti alasan penundaan itu sekarang dan bahwa jawabannya bukan NASA yang malas. Sebaliknya, semuanya bermuara pada dua faktor: ruang lingkup dan pendanaan.



Pertama, administrator mempertahankan jangka waktu 11 tahun dengan menyatakan bahwa tujuan dan konteks misi baru secara dramatis berbeda dari era Apollo. NASA berusaha melakukan lebih banyak lagi tujuan pendaratan kali ini daripada pada 1960-an, jelas Bridenstine. "Aku bahkan tidak suka menggunakan kata kembali - aku lebih suka untuk menjelajah ke bulan, secara berkelanjutan," kata Bridenstine.

"Apa yang kami lakukan sekarang sepenuhnya berbeda dari apa yang kami lakukan saat itu," lanjut Bridenstine. Misi Apollo membawa 12 manusia ke bulan, tapi itu cukup banyak, katanya. "Dan kemudian kami pulang, dan kami belum kembali sejak itu," katanya.



Rencana modern NASA, sebaliknya, bergantung pada pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk melakukan pendaratan berulang ke bulan relatif mudah. NASA perlu membangun sebuah gateway, yakni stasiun ruang angkasa kecil di orbit antara bumi dan bulan sehingga akses kesana akan lebih mudah.

Rencana yang lebih berat itu sebagian berasal dari motivasi yang mendorong kembalinya ke bulan, yang telah menjadi lebih amorf setelah Perang Dingin. "Saat itu, itu adalah perlombaan antariksa. Kami mencoba mengalahkan Uni Soviet dengan terlebih dahulu sampai di sana, membuktikan keunggulan teknologi kami, membuktikan keunggulan ekonomi dan politik kami dalam hubungannya dengan kemenangan perlombaan luar angkasa," kata Bridenstine. Namun, sejak jatuhnya Tembok Berlin, presiden telah menjauhi misi bulan selama tiga dekade tanpa keberhasilan yang terukur.

Dan, tentu saja, administrator menunjuk pada anggaran agensi, dengan alasan bahwa selama era Apollo, NASA menerima setara dengan $ 50 miliar dalam mata uang modern setiap tahun. Sekarang, NASA hanya bekerja dengan anggaran $ 21 miliar di seluruh agensinya.



"Bagaimana mungkin kita tidak bisa melakukan lebih dari yang bisa kita lakukan di tahun 1960-an?" Kata Bridenstine, mengutip pertanyaan yang sering ditanyakan orang kepadanya. "Jawabannya adalah, kami melakukan jauh lebih banyak daripada yang pernah kami lakukan di tahun 1960-an, dan kami melakukannya dengan anggaran yang jauh lebih kecil."



Sidang, secara keseluruhan, berkeliaran luas di seluruh prioritas NASA. Bridenstine mengecam desas-desus bahwa Stasiun Luar Angkasa Internasional akan dihancurkan pada 2024 (NASA bermaksud untuk mengalihkan stasiun ke kepemilikan komersial sebagai gantinya), menyebutkan minat agensi dalam mengeksplorasi aliran pendapatan dari pengisian untuk logo atau penelitian komersial yang dilakukan di stasiun luar angkasa, dan mencatat potensi untuk mengubah es bulan menjadi bahan bakar roket.

Sumber Referensi :

Next Moon Landings Will Go Much Further Than Apollo, NASA Chief Tells Senate. (2018, September). Retrieved September 28, 2018, from www.space.com/41954-nasa-moon-mission-bigger-scale-than-apollo.html

Share this post