Penembakan di Hari Senin Pagi



Brenda Spencer lahir pada tanggal 3 April 1962 di San Diego, California, dan tinggal dipemukiman San Carlos yang lokasinya berseberangan dengan Grover Cleveland Elementary School. Ketika dia berumur 16 tahun, dia memiliki tinggi sekitar 157 cm dan rambut panjang yang berwarna merah cerah. Dia juga pernah mengatakan bahwa dia merupakan seorang gay sejak dia lahir.



Setelah orangtuanya berpisah, Brenda tinggal bersama dengan ayahnya dalam keadaan kelaparan. Mereka berdua tidur dimatras yang digeletakkan diatas lantai ruang tamu dengan botol-botol minuman kosong yang berserakan didalam rumah.

Beberapa kenalan Brenda mengungkapkan bahwa dia menunjukkan ekspresi permusuhan terhadap polisi. Selain itu dia juga sempat berbicara tentang penembakan dan melakukan sesuatu yang besar agar bisa masuk tv.

Walopun dia memiliki kemampuan sebagai fotografer dan sempat memenangkan kompetisi Humane Society, namun Brenda merasa tidak tertarik dengan sekolah. Bahkan, salah seorang gurunya secara sengaja memanggilnya berkali-kali untuk sekedar memastikan bahwa dia tidak sedang tidur ketika jam pelajaran berlangsung.

Pada awal tahun 1978, seorang staf sekolah yang mengurusi siswa yang bermasalah pernah mengatakan pada ayah Brenda bahwa Brenda memiliki kemungkinan untuk melakukan bunuh diri. Kemudian pada musim panas ditahun yang sama, Brenda ditangkap polisi karena menembaki jendela Grover Cleveland Elementary School dengan menggunakan senjata angin. Selain itu, dia juga ditangkap atas pencurian yang dilakukannya.

Spoiler for Grover Cleveland Elementary School:


Kemudian pada bulan Desember, seorang psikiater menyarankan agar Brenda dimasukkan ke rumah sakit jiwa karena depresi, namun ayah Brenda menolaknya. Malah, Brenda dihadiahi ayahnya senapan semi otomatis Ruger 10/22 berkaliber 22, yang dilengkapi dengan telescopic sight dan 500 butir amunisi.

Atas hadiah tersebut, Brenda mengatakan,

Quote:




Pada hari senin pagi tanggal 29 Januari 1979, Brenda mulai menembaki anak-anak siswa yang sedang menunggu Kepala Sekolah yang bernama Burton Wragg untuk membukakan pintu gerbang Cleveland Elementary.

Spoiler for Burton Wragg:


Atas tembakannya tersebut, sebanyak delapan orang siswa terluka. Selain itu, Brenda juga sempat menembak Wragg ketika dia berusaha untuk menyelamatkan anak-anak itu. Namun Wragg yang saat itu berumur 53 tahun, tewas seketika.

Spoiler for Mark Suchar:


Tidak hanya Wragg, Mike Suchar yang merupakan wali murid, juga tewas tertembak ketika dia menarik anak-anak untuk mengamankan mereka. Kemudian seorang petugas polisi yang datang ke lokasi kejadian setelah menerima panggilan dari staf sekolah, juga sempat tertembak dibagian leher.

Setelah melancarkan 30 kali tembakan, Brenda memblokade diri dirumahnya sendiri. Selama disana, dia sempat berbicara dengan seorang reporter dari The San Diego Union-Tribune. Pada reporter tersebut, Brenda mengatakan alasannya mengapa dia menembaki anak-anak sekolah dan orang dewasa. Dia mengatakan bahwa,

Quote:


Selain itu, dia juga mengatakan bahwa, orang-orang yang dia tembak, adalah target yang paling mudah. Dan beberapa jam kemudian, Brenda menyerahkan diri. Ketika digeledah, petugas kepolisian menemukan banyak botol bir dan whiskey berserakan didalam rumahnya. Namun Brenda tidak terlihat seperti orang yang sedang mabuk ketika dia ditangkap.





Brenda didakwa sebagai orang dewasa dan dinyatakan bersalah atas dua pasal pembunuhan dan penyerangan dengan menggunakan senjata mematikan. Pada tanggal 4 April 1980, sehari setelah ulang tahunnya yang ke 18, hakim menjatuhkan hukuman penjara 25 tahun hingga seumur hidup.

Brenda kemudian ditempatkan di penjara California Institution for Women. Disana, dia sempat didiagnosa menderita epilepsi dan mendapatkan pengobatan untuk epilepsinya tersebut, serta depresi yang juga dialaminya. Selain itu, dia juga bekerja memperbaiki peralatan elektronik.

Hingga bulan Desember 2015, Brenda sudah mengajukan empat kali pembebasan bersyarat yang kesemuanya ditolak. Pada sidang pendengarannya yang pertama yang dilaksanakan pada tahun 1993, Brenda mengatakan bahwa dia berharap polisi akan menembaknya dan dia juga berharap bahwa saat dia melakukan kejahatan, dia telah menjadi pengguna alkohol dan obat-obatan. Dimana hal tersebut dibantah dengan hasil tes narkoba yang dia jalani ketika dia ditahan.

Sidang pendengaran kedua yang dilaksanakan pada tahun 2001, Brenda mengklaim bahwa ayahnya telah melakukan pemukulan dan pelecehan seksual, namun ayahnya menyangkal dan mengatakan bahwa tuduhan itu tidak benar. Ketua dewan pembebasan bersyarat sempat mengatakan bahwa karena Brenda tidak pernah mengatakan kepada staf penjara tentang tuduhan tersebut sebelumnya, maka ketua dewan pembebasan bersyarat pun meragukan apakah hal itu benar atau tidak.

Pada tahun 2005, pengacara deputy distrik San Diego menyebutkan tentang sebuah insiden yang terjadi empat tahun lalu ketika kekasih gay Brenda dibebaskan dari penjara. Saat itu, Brenda sengaja melukai dirinya sendiri dengan mengukir kata "courage" dan "pride" pada bagian kulit tubuhnya. Hal tersebut menunjukkan bahwa Brenda menunjukkan gejala psychotic dan tidak layak untuk dibebaskan.

Pada sidang pendengarannya yang terakhir yang dilaksanakan pada tahun 2009, Dewan pembebasan bersyarat kembali menolak pengajuan untuk pembebasan bersyarat. Dan memberi kesempatan pengajuan berikutnya sepuluh tahun kemudian.

Per bulan Juni 2018, Brenda masih tetap berada di penjara California Institution for Women didaerah Chino.





Setelah insiden penembakan itu terjadi, sebuah plakat dan tiang bendera didirikan di halaman Grover Cleveland Elementary School untuk mengenang para korban penembakan. Pada tahun 1983, sekolah tersebut ditutup dan diikuti beberapa sekolah lainnya diseluruh kota yang diakibatkan menurunnya angka pendaftaran sekolah.

Kemudian pada tanggal 17 Januari 1989, hampir sepuluh tahun setelah insiden penembakan yang terjadi di Grover Cleveland Elementary School, sebuah insiden penembakan kembali terjadi di sekolah yang memiliki nama yang sama, hanya saja lokasinya berada di Stockton, California. Insiden penembakan tersebut menewaskan 5 orang siswa dan melukai 30 orang siswa lainnya.



Sekian thread dari ane, dan terimakasih.

sumber 1
sumber 2

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel