Kalo mendengar kata psycho apa yang pertama kali muncul di kepala ente? Jujur kalo ane langsung mengarah ke film Rumah Dara:ngakak
Eh sekarang Dara malah maennya ama Kang Ojek di RCTI :ngakak
Tapi serius deh gan, ane lebih deg-degan nonton pelem psycho daripada pelem horror setan.
Karena kalo psycho itu bentuknya nyata dan kemungkinan ada di sekitar kita, kalo setan kan bentuknya astral dan ghaib.
Nah ini lho ciri-cirinya dan ternyata dibalik seremnya seorang psycho ternyata memiliki kelemahan lho. Apa aja sih ?:ngacir
Quote:
Riset terbaru dari Australian National University mengungkapkan, psikopat memiliki kelemahan, yakni mereka sulit membaca emosi berdasarkan ekspresi wajah sedih dan takut.
Amy Davel dari ANU Research School of Psychology mengatakan, orang normal akan merasakan empati dan sedih ketika melihat orang lain tertimpa masalah. Namun, orang dengan spektrum psikopat yang tinggi tidak akan bereaksi serupa.
"Anda akan merasa sedih saat melihat orang lain mengalami tragedi. Anda bahkan termotivasi untuk membantu. Respons itu tidak ada pada orang psikopat," jelas Davel yang mengepalai studi.
Studi yang dipublikasikan jurnal Personality Disorder: Theory, Research, and Treatment, mengumpulkan 140 partisipan.
Semua partisipan mengamati sejumlah foto yang memperlihatkan ekspresi wajah dengan ragam emosi, mulai dari emosi palsu sampai dengan tulus.
Hasilnya menunjukkan, orang-orang yang memiliki kadar sifat psikopat tinggi--sikap tidak berperasaan, dangkal, dan empati rendah—tidak mampu mengetahui ekspresi palsu atau tulus atas perasaan sedih serta ketakutan.
"Kami menemukan orang dengan kecenderungan psikopat tinggi sama sekali tak memiliki perasaan. Mereka tidak bisa membedakan emosi yang jujur atau palsu. Akibatnya, mereka pun tidak punya dorongan untuk membantu seseorang yang kesulitan. Mereka benar-benar tidak memiliki perilaku sosial orang pada umumnya," urainya.
Dia menegaskan, kelemahan psikopat dalam membaca jenis emosi hanya pada ekspresi yang memperlihatkan kesedihan dan rasa takut, terlepas ekspresi itu jujur atau palsu.
Namun, mereka piawai dalam membaca emosi lainnya, seperti amarah, bahagia, dan penolakan.
"Hasil riset spesifik menunjukkan psikopat sulit atau tidak bisa memahami gangguan emosi akibat tekanan, seperti sedih dan takut," imbuhnya.
Dia berharap agar hasil risetnya ini bisa mengembangkan dan menemukan perawatan lanjutan untuk pasien psikopat.
"Kami melihat ada kontribusi genetik pada psikopat. Sebab, kecenderungannya bisa mulai dideteksi sedari usia dini. Memahami dan mempelajari gangguan emosi yang sesungguhnya pada psikopat akan membantu ahli dalam mengidentifikasikan masalah lebih cepat. Saya sangat berharap bisa ada perawatan yang mengembangkan moral psikopat jadi lebih positif," bebernya.
Robert D. Hare, seorang psikolog kriminal yang populer menggunakan Psychopathy Checlist-Revised, menjelaskan, selama beberapa dekade terakhir kelainan emosional, seperti psikopat, terus berkembang tingkat keparahannya.
Hare mengatakan, psikopat tidak memiliki kendali untuk menghentikan atau menunda sebuah perilaku yang merugikan banyak orang.
Anda tentu pernah merasakan ada suara batin dalam kepala yang melarang Anda saat ada desakan berbuat tidak baik. Hare mengungkapkan, psikopat tidak memiliki "suara batin" tersebut.
Alhasil, mereka tidak memiliki rasa kasihan dan empati. Jadi, jangan heran jika mereka pun tidak bisa membaca emosi tersebut pada ekspresi orang-orang di lingkungan sekitar mereka.
Studi lain yang dilakukan oleh Arielle Baskin-Sommers dari Yale University di Amerika Serikat, dan dua rekan peneliti, Lindsey Drayton serta Laurie Santos, mengemukakan kelemahan lain pada diri psikopat, yakni mereka tidak bisa bekerja dengan banyak gangguan di sekeliling mereka.
Mereka menganalisis 106 relawan narapidana laki-laki, 22 di antaranya terbukti psikopat dan 28 lainnya normal. Sisanya, masih belum teridentifikasi.
Mereka diminta untuk melihat sejumlah foto dengan model berdiri di sebuah ruangan, masing-masing foto menghadap ke kanan dan kiri. Dalam foto terdapat dua titik merah berada di atas foto, satu titik merah di dinding depan model, dan satu titik lainnya di belakang model berdiri.
Relawan diminta menghitung jumlah titik merah dalam foto tersebut.
Hasilnya, narapidana yang terbukti psikopat lebih lambat menghitung ketika melihat foto dengan satu titik merah di belakang model. Kondisi ini disebut gangguan egosentris.
Lalu, mereka juga terbukti lambat menjawab jumlah titik merah ketika berganti foto dalam periode cepat. Kondisi ini disebut dengan intersentrik.
Baskin-Sommers mengatakan, tidak semua psikopat memperlihatkan kondisi serupa, masing-masing memiliki perbedaan berdasarkan latar belakang.
Selama ini, pelaku tindak kejahatan yang dilakukan psikopat kebanyakan berjenis kelamin laki-laki.
Namun, hasil studi yang dipublikasikan US National Library of Medicine mengungkapkan, 17 persen narapidana perempuan di Amerika Serikat didiagnosis mengidap gangguan mental yang menjurus pada gejala psikopat.
Nah untuk agan-agan yang memiliki ciri-ciri kek gitu, bae-bae aja dah gan. Buru-buru rukyah aja rukyah gausah ke dokter :ngakak
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan :thumbup:thumbup:bigkiss
Quote:
