Sudah Berakhir... Produksi VW Kodok berakhir tahun depan..
Monday, September 17, 2018
:sorry :sorry :sorry
Alasan produksinya diberhentikan gara-gara penjualannya terus menurun..
Buat ente-ente yang demen sama ni mobil jangan sedih ya..
:cipok :cipok :cipok
yuk kita baca artikelnya lebih lanjut..
Quote:
Herbie, bintang dalam film "The Love Bug" yang membantu memopulerkan VW Beetle di dunia. | Steve Bruckmann /Shutterstock
Volkswagen Beetle, atau populer disebut VW Kodok di Indonesia, akan mengakhiri perjalanan panjangnya.
Setelah hampir tujuh dekade, VW memutuskan untuk menghentikan produksi salah satu mobil ikonik tersebut pada tahun 2019.
"Hilangnya Beetle setelah tiga generasi, nyaris tujuh dekade, akan membangkitkan emosi dari para penggemar setia Beetle," kata CEO VW Amerika Serikat, Hinrich J. Woebcken, dalam USA Today.
VW Kodok memang memiliki banyak penggemar setia. Produksi selama 70 tahun--diselang hiatus selama 20 tahun--dengan desain yang tak berubah banyak, cukup menjadi bukti.
Mobil ini pula yang menjadi cikal bakal berdirinya salah satu perusahaan otomotif terbesar di dunia saat ini, Volkswagen.
Keberadaannya dimulai pada akhir 1930-an, ketika pemimpin Jerman saat itu, Adolf Hitler, memimpikan kendaraan yang ramah keluarga--bisa mengangkut dua orang dewasa dan tiga anak--, berkecepatan maksimal 100 km/jam, irit bahan bakar, berpendingin udara, serta berharga murah.
Ia menyebutnya volkswagen, bahasa Jerman yang berarti "mobil rakyat".
Hitler lalu memerintahkan ahli otomotif Ferdinand Porsche untuk mewujudkan impiannya tersebut.
Porsche--namanya kini diabadikan sebagai jenama mobil sport mewah-- kemudian mendesain mobil dua pintu, mesin di belakang, bagasi di depan, dan bentuk bodinya terinspirasi kumbang.
W30, purwarupa yang kemudian model dasar Beetle, selesai pada 1938 dan pada tahun yang sama Hitler meresmikan pabrik untuk memproduksi mobil tersebut.
Perang Dunia II yang semakin panas membuat mobil rakyat tersebut dialihfungsikan menjadi kendaraan militer dan produksi sempat terhenti ketika tentara sekutu menaklukkan Jerman.
Usai peperangan, pabrik Volkswagen kembali berjalan dan pada 1946 tingkat produksinya mencapai 1.000 kendaraan per bulan.
Nama Beetle naik daun di seluruh dunia ketika ia menjadi bintang sebuah film produksi Disney yang berjudul The Love Bug pada 1968. VW Kodok yang diberi nama Herbie menjadi tokoh utama film tersebut.
Mobil itu menjadi populer dan kemudian menjadi bagian dari pandangan hidup "kecil itu indah" yang merebak pada 1960-an.
Penjualan yang terus menurun, serta semakin ketatnya aturan emisi da keamanan, terutama di AS dan Eropa, membuat produksi Beetle dihentikan pada akhir 1970-an. Hanya pabrik VW di Meksiko yang masih memproduksinya, tetapi khusus pasar Amerika Tengah dan Selatan yang standar emisi dan keamanannya saat itu belum ketat.
VW kemudian menghidupkannya lagi dengan memperkenalkan New Beetle pada 1998. Kendaraan yang lebih canggih, tetapi desainnya masih bernapaskan Kodok lama.
Kembali sebuah film Hollywood, Austin Powers: The Spy Who Shagged Me, membuat versi baru ini segera terkenal. Akan tetapi versi baru ini tidak pernah bisa menyamai popularitas, juga kelarisan, pendahulunya.
Variasi lainnya lalu diperkenalkan pada 2012, tetapi, lagi-lagi karena penjualan yang menurun, kini mereka memutuskan untuk mengakhiri perjalanan panjang VW Kodok.
Sepanjang masa hidupnya, lebih dari 21 juta unit VW Kodok telah terjual di seluruh dunia. Dari jumlah itu, dikabarkan Quartz, hanya sekitar 500.000 unit versi baru yang laris sejak 1998.
Oleh karena itu VW memutuskan untuk fokus kepada produk lain. Apalagi saat ini mereka masih berupaya untuk bangkit dari "Dieselgate"--skandal emisi gas buang yang menyebabkan mereka harus mengeluarkan dana hingga 6,5 miliar euro (Rp111,98 triliun pada kurs saat ini) untuk segala biaya yang terkait dengan kasus tersebut.
Untuk bisa beranjak dari kasus tersebut, VW kini lebih fokus pada pengembangan kendaraan yang lebih ramah lingkungan, terutama yang bermesin listrik (electric vehicle/EV).
Walau demikian, Woebcken tidak menutup kemungkinan Beetle nantinya akan hadir dalam bentuk yang baru. "Jangan pernah mengatakan tidak," katanya.
Jadi, masih ada kemungkinan suatu hari nanti kita melihat dilahirkannya kembali VW Kodok, tetapi menggunakan mesin listrik.
Dua model terakhir
Gambar edisi terakhir VW Beetle versi convertible yang akan diluncurkan pada 2019. | Volkswagen
Sebelum benar-benar menghentikan produksi Beetle, pada Juli 2019 VW berencana meluncurkan dua model terakhir, yaitu SE dan SEL. Keduanya akan hadir dalam model coupe dan convertible.
Dua model terakhir nanti--SE dan SEL--menurut Business Insider akan menggunakan berbagai teknologi terbaru, termasuk driver-assistance, Bluetooth, kontrol melalui suara, dan Car-Net App-Connect, sistem integrasi ponsel pintar yang dikembangkan VW.
Mengutip situs resmi Volkswagen AS, keduanya akan dilengkapi keyless access (akses membuka pintu tanpa kunci) dan menyalakan mesin hanya dengan menekan tombol (push-button start).
Mesin yang bakal dipasang adalah TSI 2,0 liter, yang bisa mengeluarkan tenaga maksimal 174 hp dan torsi 249,5 Nm. Tenaga itu disalurkan melalui transmisi otomatis 6-percepatan dengan perkiraan efisiensi penggunaan bahan bakar mencapai sekitar 12, 3 km/liter.
Harganya berkisar antara $23.045 AS (Rp341,2 juta) hingga $29.995 (Rp444,16 juta). Warna yang ditawarkan hanya dua, yaitu Safari Ui (krem) dan Stonewash Blue (biru).
Untuk penggemar VW jenis ini jangan sedih, masih ada dua model keluaran terakhir nih..
Ayo.. Ayo.. Sebelum keabisan dan kodoknya berubah jadi gajah..
:selamat:wagelaseh :selamat
Selamat berburu kodok gansis..
:bingung
Quote:
Quote:
