1.135 Orang Dinyatakan Hilang Pascabadai Michael Menerjang Florida
Thursday, October 18, 2018
Ga habis-habisnya bencana alam ne gan, emang sudah saatnya kita lebih bersahabat lagi dengan alam.
Badai (Foto : Istimewa)
Trubus.id -- Kelompok pertolongan dan penyelamatan, CrowdSource Rescue menyatakan terus berusaha mencari 1.135 orang setelah badai Michael menerjang Florida Panhandle. Penanganan hingga Rabu (17/10) waktu setempat mencatat sedikitnya 27 orang meninggal dunia.
Matthew Marchetti, salah satu pediri CrowdSource Rescue mengatakan, sebagian besar dari warga hilang itu tinggal di Panama City dan banyak di antaranya berasal kalangan manula, difabel, tak mampu atau yang hidup seorang diri. Mereka kehilangan kontak dengan teman dan keluarga.
Pejabat Florida belum memberikan keterangan soal jumlah korban yang dianggap hilang akibat Badai Michael. Ia menjelaskan banyak kemungkinan yang belum bisa memastikan tewas melainkan berada bersama kerabat dan teman dan belum tentu meninggal.
Menurut data yang dikumpulk dari laporan-laporan resmi, korban tewas termasuk 17 orang di Florida, satu di Georgia, tiga di North Carolina dan enam di Virginia. Pihak berwenang mengatakan pemeriksa medis sedang menyelidiki apakah empat orang lain, yang meninggal di Florida adalah korban badai.
Badai Michael menghantam jalur pantai barat laut Florida pada Rabu malam pekan lalu. Tiupan angin terkencang tercatat mencapai 250 kilometer per jam hingga menimbulkan gelombang air laut deras yang menghancurkan rumah-rumah.
Sekitar 35.000 warga Florida telah meminta bantuan Badan Pengelolaan Kedaruratan Federal (FEMA) karena badan tersebut sudah menyetujui bantuan senilai 1 juta dolar (lebih dari Rp15 miliar) bagi masyarakat di 12 kecamatan, kata juru bicara Ruben Brown di Tallahassee.
FEMA telah membagikan sekitar 4,5 juta makanan, lebih dari lima juta liter air dan sembilan juta keperluan bayi dan anak-anak balita, katanya.
Di Mexico Beach, yang terhantam Badai Michael secara langsung, jumlah warga yang hilang menurun menjadi tiga orang pada Selasa, kata Rex Putnal, anggota dewan kota. Satu hari sebelumnya, jumlah itu mencapai 30 orang. Di kota berpenduduk 1,200 orang tersebut, hingga Senin dilaporkan dua warga meninggal.
Di wilayah tenggara AS, hampir 163.000 rumah dan tempat bisnis belum dialiri listrik lagi. Para warga di kota-kota yang terkena badai terpaksa memasak dengan membuat api dan menggunakan alat panggang.
Setidaknya 80 persen pelanggan di tiga kecamatan utama pedesaan Panhandle masih tanpa listrik hingga Selasa. Para pejabat mengatakan listrik kemungkinan baru akan tersedia setelah beberapa minggu.
Banyak wilayah lain juga bergelut selama berhari-hari tanpa ketersediaan air bersih. Sejumlah warga berkemah dengan membawa serta barang yang mereka bisa selamatkan.
Pemerintah negara bagian sedang menyebarkan es, air dan sekitar tiga juta makanan siap santap, kata kantor Gubernur Rick Scott.
Banyak warga menyatakan putus asa karena pemulihan jaringan nirkabel lambat. Kepala Komisi Komunikasi Federal Ajit Pai pada Selasa meminta perusahaan telepon nirkabel menghapus tagihan bagi pelanggan terdampak badai.
Sumber : Trubusid