Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto, adalah Presiden kedua Indonesia yang menjabat dari tahun 1967 sampai 1998, menggantikan Soekarno. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" karena raut mukanya yang selalu tersenyum.
Sosoknya ibarat dua sisi mata uang dan begitu disegani karismatik, dan kontroversial. Namun dibalik itu semua memiliki banyak pencapaian gemilang saat memimpin Indonesia. Berikut 7 prestasi Soeharto saat memimpin Indonesia dalam kurun waktu 32 tahun :
1. Swasembada pangan
Quote:
Soeharto membangkitkan Indonesia dari keterpurukan ekonomi dari pemerintahan orde lama. Pada tahun 1967, Indpnesia punya utang luar negeri sebesar 700 juta dolar AS, dan Soeharto dibantu para pakar ekonomi, terutama Soemitro Djojohadikoesoemo, yang merupakan ayah Prabowo Subianto. Soeharto membalikkan keadaan yang berpuncak pada swasembada pangan pada 1984
Tahun 1984, misalnya, Indonesia meraih swasembada pangan yang membuat Soeharto mendapat kehormatan berpidato dalam Konferensi ke-23 Food and Agriculture Organization (FAO) di Roma, Italia, pada 14 November 1985. Soeharto juga memberikan bantuan 100.000 ton padi untuk korban kelaparan di Afrika.
2. Dolar Seharga Rp 378
Quote:
Nilai tukar dolar hari ini adalah sekitar Rp 13.600, angka ini sudah lumayan bagus dari pada beberapa waktu lalu yang pernah mencapai Rp 14 ribuan. Dampak naiknya nilai dolar ini pun berimbas secara langsung kepada perekonomian rakyat. Salah satunya membuat harga-harga barang naik dengan cukup drastis. Jika dibandingkan dengan zaman Soeharto tentu saja angka ini bisa dibilang gila.
Bagaimana tidak, dulu dolar hanya senilai Rp 378 saja pada tahun 1971. Dampaknya seperti yang diungkapkan di atas. Apa-apa murah dan sangat terjangkau. Angka Rp 378 ini kemudian makin naik tiap tahunnya, hingga pada 1997 nilainya menjadi R 2.500. Dulu nilai ini termasuk sangat tinggi namun lagi-lagi rakyat tidak begitu merasakan dampaknya.
Sepeninggal Soeharto di tahun 1998 dolar pun melesat dengan cepat. Mulai dari peningkatan hingga Rp 5 ribu, sampai pernah menembus angka Rp 16.800 di masa Presiden Habibie. Namun berhasil diupayakan hingga di masa akhir jabatannya bisa ditekan menjadi Rp 7000 saja.
3. Sangat Aman dan Nyaman
Quote:
Kriminalisme di era sekarang ini sudah sangat miris. Hal ini jelas berbanding terbalik dengan zaman Soeharto dulu. Masih ingat petrus? Ya, ini adalah salah satu cara Soeharto untuk memberantas kejahatan. Teringat dulu banyak cerita orang-orang yang pernah menjumpai mayat-mayat di sungai-sungai atau jalan. Setelah diidentifikasi ternyata si mayat ini pernah melakukan kejahatan, entah mencuri, merampok, begal dan sejenisnya. Hal ini pun sangat efektif menekan angka kejahatan ke level yang sangat rendah.
Soal kerukunan umat beragama juga jadi hal yang sepertinya cuma terjadi di zaman Soeharto. Dulu masyarakat begitu rukun hidup bertetangga antara satu dan lainnya. TNI dan rakyat juga sangat berbaur untuk menciptakan lingkungan kondusif. Benar-benar sangat nyaman dan aman.
4. Semua harga kebutuhan relatif murah
Quote:
Apa yang bisa kita beli dengan uang Rp 50 ribu sekarang ini? Tak banyak. Bahkan beli pulsa atau paket internet saja rasanya masih kurang. Dibelanjakan untuk urusan rumah tangga uang Rp 50 ribu juga tak banyak nilainya sekarang. Dibandingkan dulu, dengan sejumlah uang ini kita bisa membeli apa pun. Mulai kebutuhan sebulan ke depan sampai cicilan mobil atau rumah.
Tak hanya harga-harga barang, biaya pendidikan juga sangat murah. Dulu sekolah-sekolah mematok tarif yang sangat terjangkau, bahkan sampai tingkat universitas. Mungkin yang lahir tahun 90an ke bawah merasakan enaknya bayar SPPcuma Rp 1.000 atau Rp 2.000 saja. Kalau dibandingkan dengan hari ini tentu sangat jauh. Tak perlu bicara biaya kuliah, taman kanak-kanak saja sudah dipatok ratusan ribu rupiah, apalagi yang labelnya 'standar internasional'.
Biaya berobat juga sangat terjangkau. Rumah sakit mematok biaya yang murah, dan untuk PNS, TNI, dan Polri biasanya juga ada semacam kartu asuransi kesehatan sehingga bisa gratis berobat. Makanya orang dulu sehat-sehat karena tidak ngenes memikirkan biaya yang bakal dikeluarkan nantinya.
5. Lapangan Pekerjaan Sangat Mudah
Lulus kuliah mungkin membanggakan namun juga dilematis. Terutama dilihat dari fakta kalau pekerjaan makin susah saat ini dan saingan terlampau banyak. Apresiasi terhadap jejang pendidikan saat ini juga makin rendah. Kini lulusan SMA dan SMK sudah jelas apa akan jadi pekerjaan mereka. Lulusan bangku kuliah pun juga belum pasti dapat posisi bagus di perusahaan.
6. Menjadikan Pancasila sebagai garda terdepan Pembangunan Generasi Muda dalam pendidikan Indonesia
Quote:
Masih teringat dalam ingatan, ketika sosialisasi penguatan nilai-nilai pancasila gencar dilakukan pemerintahan orde baru dengan menerapkan program jitu dan gemilang seperti P4, PMP dan PPKN dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Saat itu para pelajar di Indonesia diwajibkan menghafal dan menghayati isi butir-butir Pancasila, pasal-pasal dalam UUD 1945, menghafal lagu-lagu wajib dan lagu daerah, serta menghafal nama-nama menteri dan tugas-tugasnya dan masih banyak lagi untuk menjadikan generasi muda Indonesia yang Pancasilais dan berkarakter kuat dalam pembangunan nusa dan bangsa.
7. Bidang Olahraga Indonesia di Masa Keemasannya
Quote:
Tak cuma bidang sosial politik yang bisa kita banggakan dari masa pemerintahan Soeharto. Olahraga pun demikian pula. Dibandingkan sebelum atau sesudahnya, di era Soeharto olahraga kita berada pada masa keemasannya. Ada begitu banyak prestasi yang tercipta saat itu dan bikin bangga rakyat Indonesia.
Dibandingkan dengan saat ini tentu sangat jauh. Mulai dari sepak bola dalam negeri yang tak jelas nasibnya, sampai perwakilan kita yang terus menerus dikalahkan dalam berbagai ajang. Sehingga tak salah jika banyak orang yang mengatakan zaman Soeharto olahraga Indonesia menggila.
Sudah 10 tahun berlalu sejak kematian sang mantan presiden di tahun 2008 lalu. Meskipun katanya penuh dengan kontroversi selama hidupnya, namun Soeharto adalah alasan kenapa kita pernah hidup dengan sangat nyaman. Jasa-jasanya akan selalu dikenang banyak orang dan sepertinya tak ada salahnya untuk menjulukinya sebagai salah satu presiden terbaik yang pernah kita miliki.
:salamkenal :salamkenal
:toast